Contoh Puisi Cinta – hallo semua bertemu lagi dengan kami Tim penulis web, Syahrulanam.com pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Contoh Puisi Cinta Romantis, dan Manis Bikin Baper.
Puisi cinta adalah salah satu cara mengungkapkan Rasa cinta dapat diungkapkan melalui berbagai hal seperti dituangkan dalam sepenggal puisi, Melalui puisi cinta yang ditujukan kepada orang terkasih seperti istri atau suami bahkan orangtua, dan Rosulullah SAW,
Puisi ini juga dapat dijadikan hadiah kepada pasangan disaat hari istimewa, tentunya akan menambah suasana keromantisan antara anda dan pasangan. Apabila puisis ini ingin ditujukan kepada orang tua atau saudara bisa jadi hati mereka akan menjadi terharu setelah membacanya.
Daftar Pembahasan
Apa itu Puisi Cinta?
Puisi Cinta Romantis merupakan hasil karya sastra tentang cinta, berbagai contoh karya bisa anda temukan disini, cinta sejati itu laksana aroma terapi yang membuat suasana hati sedemikian mengagumi.
Puisi tentang cinta selalu menjadi ornamen siapapun yang sedang jatuh cinta setelah menikah karena dalam puisi inin berisi tentang pesan cintanya menggetarkan ia yang dimabuk asmara, bahkan hanya bila berisi beberapa kata saja.
Cinta yang tumbuh setelah pernikahan yang selalu terbang bersama imaji membentuk bait-bait puisi, dan cintaku yang makin berkobar diatas secarik kertas membentuk sebuah teks yakni puisi, cinta sejati ini akan selalu ada diantara dua insan yang sudah menikah karena dari pernikahan muncullah ketulusan dan keikhlasan hati bukan seperti pacaran yang hanya karena ,nafsu, syahwatnya, nafsu memilikinya, dan dosa-dosa jariyah lainnya.
Sebelum kita lanjut lagi perlu kami tekankan bahwa pacaran itu tidak dianjurkan karena akan berimbas kepada kerusakan diri dan fikiran kita, seperti yang dijelaskan dalam Al Qur,an surat Al Isra Ayat 32:
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”
(Q.S. Al-Isra ayat 32)
“Walaa Taqrobuzzina” berasal dari kata wa yang artinya dan, walaa yang artinya jangan, taqrobu yang artinya mendekati, dan kata azzina yang artinya zina.
Jadi, Walaa Taqrobuzzina artinya dan janganlah kamu mendekati zina. Adapun yang dimaksud dengan zina adalah perbuatan persetubuhan atau segala aktifitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan.
Zina termasuk salah satu dosa besar dalam Islam oleh karena itu, dosa zina akan mendapatkan hukum khusus di dunia baik berupa zina lisan, zina langsung, setiap orang yang melakukan perbuatan dosa, dia diwajibkan untuk bertaubat dan cara yang diajarkan oleh Islam untuk menghapus dosa besar adalah dengan bertaubat.
Tujuan kami paparkan larangan diatas supaya anda lebih bijak lagi untuk menggunakan puisi cinta ini pada tempatnya, bukan untuk pacaran ya hehe wahai abg” dan remaja-remaja yang haus akan cinta berhentilah pacaran dan segeralah halalkan.. squad fisabilillah.
Contoh Puisi Romantis Tentang Cinta
Puisi romantis tentang cinta menggambarkan perasaan yang tercurah dari dalam hati kepada kekasihnya Rasa cinta tidak hanya untuk pasangan semata namun bisa juga untuk sahabat, orangtua maupun orang lain, Berikut ini contoh puisi romantis tentang cinta:
Puisi Cinta untuk Pujaan Hati
Kebahagiaan merupakan dari sang Pencipta
dengan demikian kita bisa merasakan damaian
dibalut ketentraman hati tanpa benci ataupun iri
tapi tidak semua menginginkan bahagia
Senang atau susah itu adalah hal yang fana
cukup atau kurang itu pun juga fana
datang silih berganti sesuai pergantuan musim
tidak ada yang harus disesali semua terjadi
Tanpa keyakinan mustahil kebahagiaan ku dapat
Tanpa iman mustahil kesabaran bisa kulakukan
Tanpa keimanan tidak ada lagi yang dipertahankan
Semua semu seperti fatamorgana dunia
Mencari Makna Cinta
Embun pagi telah mengering
Pancaran mentari membuat dedaunan menguning
Mataku tertegun menatap langit
Melepas hati yang terbelit
Kini ku bisa tersenyum
Melihat dunia penuh rasa kagum
Setelah kian lama hatiku menangis
Akan cinta yang kian terkikis
Kini ku bisa gembira
Manjalani hidup dengan orang-orang tercinta
Setelah jiwaku berduka
Merintih dan tersiksa
Aku bersyukur
Api cinta tak membuatku hancur
Kini ku ingin hidup kembali
Mencari makna cinta sejati
Puisi Cinta – Romantisme Hati
saat malam selalu terlihat tatap mu
lewat pandangan hati yang terindah
wajah bagai bidadari di kegelapan malam
persembahkan mimpi yang terlukis di langit
seakan bintang bernyanyi alunan romantisme
engkaulah cintaku, engkaulah kasihku
cinta menyelimuti cerita kau dan aku
melayang terbang ke atas cakrawala
menghampiri pelangi isyarat cinta
seakan romantisme hati memeluk bulan
hati senantiasa yang terima
hempasan hati, dilema hati
karna ciuman hati kan maafkan
seakan hujan mnyentuh hati
hapuskan kelamnya cinta
dan membuka semua paras
yang ada di dalam hati
Di Balik Kabut
Oleh Fajar Janu
Di balik kabut
Ada sorot mata yang sesekali menghujam
Melewati celah-celah pekat
Menyulut bara rindu yang tak padam
Di balik kabut
Senyum terpancar dari bibirnya
Senyum teduh tanpa lusuh
Menghangatkan jiwa
Yang dingin membeku
Di balik kabut
Terdengar suara indah dari belakang
Yang menuntunku dari kebuntuan
Yang membangkitkanku
Dari keterpurukkan
Kabut tebal pagi yang indah
Nan syahdu
Dengan api rasa yang membara
Mendamaikan
Jua menentramkan
Hati dan pikiran
Yang sedang kalutertahankan
tidak ada lagi yang haru
Kaulah Jawaban Segala Doa
Detik-detik kehidupan diselimuti oleh kehampaan
Bertahun lamanya kujalani sendirian
Gulir waktu yang terasa begitu lamban
Seakan tak mau berjalan
Hingga suatu ketika
Kau hadir bagai keajaiban
Hadirmu bagai rintik hujan dipenghujung kemarau
Membasahi padang hati yang gersang
Aku yang dulu hampir terjun bebas
Jatu kedalam lubang keputusasaan
Semua lara kini kian menghilang
Berkat jiwa indahmu wahai sayang
Keindahan yang datang sebagai pelipur lara
Kau sirami bunga-bunga di jiwa
Yang dahulu layu tak bertuan
Kau bagai indahnya rona pelangi
Yang datang di akhir badai hujan
Aku kini berbahagia
Mendapat anugerah berupa kekasih hati
Yang datang datang bagai jawaban atas hembusan segala doa yang dipanjatkan
Indah parasmu
Walau tak terpoles hiasan
Anggun bahasa tubuhmu
Mencerminkan kedamaian
Suara merdu yang mengalun dari bibirmu
Sebagai nyanyian pengantar tidurku
Murninya kebaikan hatimu
Tanpa sedikitpun tertoreh oleh kepalsuan
Rayuan yang terkadang ku berikan
Itulah ungkapan segala curahan hati
Hati yang bersyukur
Karena kini tak lagi sunyi
Tingkah manis yang selalu kau beri
Menambah kehangatan jiwa ini
Cinta yang selalu kau beri
Mengalir murni tanpa paksaan
Setiap hal yang terjadi
Tak pernah luput dari perhatianmu
Tak sedetikpun waktu
Yang kulalui tanpa hadirmu
Tak pernah sekalipun malam
Yang gelap tanpa cahaya hatimu
Seolah semua cahaya bintang
Kini berada dimatamu
Kini tak ada lagi kabut-kabut kelabu yang menutupi pandanganku
Tak ada lagi angin kencang yang mampu meruntuhkan semangatku
Padang tandus itu
Kini berwujud hamparan rerumputan yang hijau
Tenang, damai dan sejuk
Semua berkat hadirmu wahai kekasihku
Cinta Penerang Jalan
Oh kekasih pujaan hati
Yang selalu setia menemani
Janganlah engkau berpaling
Dari diri yang selalu bahagia karena hadirmu ini
Janganlah sekalipun kau tinggalkan
Langkah kaki yang selalu kau iringi
Tetaplah berada disampingku
Berjalan bersamaku
Aku yang tiada arti tanpa hadirmu
Hari silih berganti
Tahun pun telah kita lalui
Aku yang tak pernah merasa rapuh
Meski ribuan beban menghantam
Keyakinku akan dirimu
Selalu terpatri kokoh didalam hati
Senyuma indah itu selalu menjadi pengobat segala rindu
Cinta yang tulus suci ini
Jangan sampai ternoda oleh dusta
Kaulah pelita hati dan jiwaku
Penerang setiap langkah kakiku
Janganlah kau ragu
Aku tak akan pernah sedikitpun menjauh dari dirimu
Karena kaulah yang selalu ada untuk mengisi rongga hati yang dulu kosong ini
Kaulah sang pemilik cinta ini
Tiada yang lebih bahagia
Saat kau memberikan cinta yang murni ini
Cintamu yang tulus merubah jalan hidupku
Yang dulu tak tau arah
Dan kini menjadi baru
Tak pernah sedikitpun terlintas dalam benakku
Untuk melepasmu
Untuk selamanya
Tak akan pernah lelah jiwa dan raga ini
Untuk selalu percaya akan sosokmu
Walau seribu tahun akan dilampaui
Kasihku padamu tak akan lekang oleh waktu
Arah jalan pulang yang selalu kutempuh
Selalu tertuju pada hatimu
Tak perduli berapapun
Tak perduli jarak sejauh apapun yang harus kutempuh
Cahaya jiwamu selalu menjadi penerang langkahku
Pelita hatimu selalu menjadi pengiring langkahku
Cinta Pertama
Aku yang semula tak pernah percaya akan adanya cinta
Cinta yang selalu orang-orang bicarakan
Betapa indahnya cinta yang selalu dapat memabukkan
Betapa saktinya cinta yang sering menjadi pengukir luka
Aku tak percaya
Tak akan pernah percaya
Itu keyakinanku dahulu
Aku yang dahulu selalu memalingkan muka
Dari insan-insan yang terlena oleh cinta
Aku yang dahulu selalu yakin dan percaya
Akan kunaiki gunung kehidupan ini seorang diri
Aku pasti kuat
Kesombonganku terdahulu
Namun seketika
Aku rasakan denyut yang terasa asing menggelitik dijantungku
Detakan yang tak mau tenang
Terasa mengusik dadaku
Ketika kulihat ada sosok bagai malaikat dihadapanku
Sosok yang memancarkan keindahan jiwa
Raga yang mencerminkan keanggunan
Tutur kata yang melontarkan kesopanan
Terucap dari bibir indah yang merona
Merah merekah bagai bunga mawar yang mekar
Diantara tajamnya duri semak belukar
Aku yang tak kuasa menyagkal
Aku tak kuasa menutupi terangnya sinar yang terpancar
Terasa menyilaukan pandangan
Pandangan mataku yang selalu kujaga
Agar tetap lurus kedepan
Aku kini terjatuh dalam linangan keindahan
Rasanya tak sanggup aku keluar darinya
Dan aku pun tak ingin berpaling darinya
Kedua mata yang tak dapat berkedip
Seakan tak ingin rugi melewatkan keindahan yang terpancar dari sosoknya
Kaki ini terasa gemetar
Ketika ia melangkah mendekat
Menyapaku yang sedari tadi tenggelam kedalam lautan kekaguman
Aku yang dahulu selalu tegak kokoh ingin sendiri
Kini mengharapnya menjadi kawan pengiring langkah
Baru sekali ini aku terpesona
Hanya sekali ini aku menganga
Terbius oleh cantiknya sosok karya Tuhan
Aku tak kuasa lagi untuk menolak
Aku tak sanggup lagi untuk berpaling
Harus ku akui
Aku yang kini jatuh
Aku yang kini terlena
Kedalam indahnya kubangan cinta pertama
Keabadian cinta
Kau laksana cahaya rembulan
Menerangi setiap malam-malam gelap
Bagai kerlipan cahaya bintang
Yang menghiasi luasnya langit gelap
Kelembutanmu bagai awan putih yang suci
Senyummu bagai mentari pagi hari
Menyinari lubuk hati
Setiamu tak pernah lekang meski waktu semakin usang
Pesonamu bagai bunga yang bermekaran saat musim semi tiba
Menjadi warna bagi dunia
Duniaku yang tak pernah terasa hampa
Berkat hadirmu
Yang selalu menyejukkan kalbu
Tiada hari yang terlewati tanpa percikan api cintamu yang hangat
Segala batu sandungan yang menghalangi
Tak akan sanggup mengubah segala rasaku padamu
Tiada satupun godaan yang mampu mengganti indahmu
Tiada satu bayangan hitam nan kelam yang mampu menghalangi sinarmu
Sapaan hangat saat fajar menyapa
Selalu setia membangunkanku dari mimpi
Mimpi yang tak pernah lebih indah dari hari hadir mu yang nyata
Kau satu-satunya yang berani
Membangunkanku dari mimpi berkepanjangan
Kau sajikan kenyataan penuh kepastian
Yang indahnya tiada terkira
Bahagia dan damai
Menjadi lukisan yang kau torehkan dalam alur kehidupanku
Walau takdir menyadarkan
Kita hanyalah insan yang terikat oleh ketetapan usia
Meski suatu hari
Ragamu tak lagi disini
Satu yang ingin kuyakini
Cinta abadi mu kan selalu menemani
Entah kau atau aku yang terlebih dahulu menemui takdir itu
Janganlah kau risaukan
Mari kita berpengang tangan erat
Mengarungi sungai kehidupan ini bersama
Puisi Cinta Tentang Rindu
Puisi Romantis
Rindu adalah sebuah rasa yang dimiliki oleh orang-orang yang terikat didalam sebuah perasaan saling mengasihi. Jarak yang terkadang menjadi penghalang untuk bertemu, biasanya akan menimbulkan sebuah kerinduan.
Bagi orang-orang yang sedang dilanda rindu, hal yang paling ingin dilakukan ialah bertemu orang yang dirindukan. Berikut ini contoh puisi romantis tentang rindu:
Mendung Tanpa Hadirmu
Rintik hujan seolah menjadi pertanda
Cerminan hatiku yang sedang merana
Menangis meratapi kerinduan
Akan hadirmu yang jauh disana
Kaulah sang mentari penyinar hati ini
Yang kini sedang meniti impian di negeri sebrang
Dem terwujudnya segala cita-cita dan harapan
Aku rela tak berjumpa sayang
Kaulah deburan ombak dalam lautan gairahku
Semua rasa rindu yang terasa menyesakkan dada ini
Aka ku ubah menjadi aliran kekuatan untuk meneruskan perjuangan
Segala impian bersama dimasa depan
Yang selalu menjadi impian yang tak sabar untuk diwujudkan
Hadirmu yang selalu dinantikan
Untuk melepaskan kencangnya hembusan angin kerinduan
Puisi Lama
Jangan kau hiraukan risauku sayang
Karena kaulah mentari kehidupanku
Tak perduli seberapa jauh kau berada
Sinar mu kan tetap menjadi cahaya
Meski langitku terasa mendung tanpa hadirmu
Ku pastikan tak akan ada petir yang mampu mengacaukan rasa ku padamu
Selalu ku menunggu datangnya hari
Dimana kau akan berdiri disini
Kembali ke pelukan hati ku
Kembali menemani langkah demi langkah
Canda tawa lepas yang selalu kau berikan
Sebagai penangkal segala lara yang melanda
Menusuk kedalam dada
Bagai cobaan yang mencoba menggoda
Ku janjikan padamu
Setiaku yang selalu menggebu
Tak akan penah layu
Meski kau jauh dari pandanganku
Mencari Makna Cinta
Embun pagi telah mengering
Pancaran mentari membuat dedaunan menguning
Mataku tertegun menatap langit
Melepas hati yang terbelit
Kini ku bisa tersenyum
Melihat dunia penuh rasa kagum
Setelah kian lama hatiku menangis
Akan cinta yang kian terkikis
Kini ku bisa gembira
Manjalani hidup dengan orang-orang tercinta
Setelah jiwaku berduka
Merintih dan tersiksa
Aku bersyukur
Api cinta tak membuatku hancur
Kini ku ingin hidup kembali
Mencari makna cinta sejati
Puisi Cinta – Romantisme Hati
saat malam selalu terlihat tatap mu
lewat pandangan hati yang terindah
wajah bagai bidadari di kegelapan malam
persembahkan mimpi yang terlukis di langit
seakan bintang bernyanyi alunan romantisme
engkaulah cintaku, engkaulah kasihku
cinta menyelimuti cerita kau dan aku
melayang terbang ke atas cakrawala
menghampiri pelangi isyarat cinta
seakan romantisme hati memeluk bulan
hati senantiasa yang terima
hempasan hati, dilema hati
karna ciuman hati kan maafkan
seakan hujan mnyentuh hati
hapuskan kelamnya cinta
dan membuka semua paras
yang ada di dalam hati
Di Balik Kabut
Oleh Fajar Janu
Di balik kabut
Ada sorot mata yang sesekali menghujam
Melewati celah-celah pekat
Menyulut bara rindu yang tak padam
Di balik kabut
Senyum terpancar dari bibirnya
Senyum teduh tanpa lusuh
Menghangatkan jiwa
Yang dingin membeku
Di balik kabut
Terdengar suara indah dari belakang
Yang menuntunku dari kebuntuan
Yang membangkitkanku
Dari keterpurukkan
Kabut tebal pagi yang indah
Nan syahdu
Dengan api rasa yang membara
Mendamaikan
Jua menentramkan
Hati dan pikiran
Yang sedang kalut
2. Rindu
Rindu yang selalu selalu terucap
Entah seberapa sering kata ungkapan itu diucapkan
Menjadi pelampiasan akan jiwa yang terasa haus dan kering
Rindu akan kehadiran jiwamu yang selalu menyinari
Padang gurun hati ini yang semakin terasa gersang
Bergegaslah kau kembali sayang
Aku disini terasa melayang
Tak tentu arah
Ingin ku menggapai mu
Namun aku tak ingin menjadi bebanmu
Sungguh rasa yang menyiksa
Nyanyianku kini terdengar lirih
Karena melodinya kau bawa pergi
Meski terkadang raga ini tak lagi mampu menopang
Segala terjangan arus kerinduan
Tapi yakinlah wahai sayang
Aku kan berdiri dengan seluruh tenaga
Aku terus ku jaga
Akan selalu ku pertahankan
Kokohnya dinding pertahanan
Benteng kesetiaan yang kita bangun
Dengan seluruh impian yang dimiliki
Tak kan lelah ku menanti
Akan kembalinya sosok pujaan hati
Bidadari yang menjadi penghuni relung hati ini
Sosok indah yang menghiasi kalbu
Tak ada seorangpun yang sebanding untuk mengganti arti mu
Buliran air hujan yang mengalir
Turun dari langit membasahi bumi
Menjadi kawan dalam meratapi
Menjadi teman dalam menyebarkan diri
Akan serangan rindu yang tak mampu tertahan lagi
Cahaya Purnama
Wahai belahan jiwa
Segeralah kembali
Mendekatlah
Pulanglah kepadaku
Aku ingin mengungkapkan
Segala kegundahan yang menyelimuti hati
Kekaguman akan sosokmu
Kita bagaikan doa yang menyatu
Namamu yang selalu kusebut
Disetiap langkah yang kutempuh
Mengikatkan diri dalam indahnya perasaan cinta
Bekerja sama dalam upaya terwujudnya sebuah harapan
Hanya untuk sosokmu
Ku hapuskan seluruh keraguan yang merayu
Menggoda..
Berusaha membuat hatiku berpaling
Sungguh..
Tiada satupun kilauan bintang diluar sana
Yang mampu menggantikan cahayamu
Sang bulan purnama penerang malamku
Penuntun arah jalan kehidupan
Aku jatuh cinta padamu
Hanya jatuh kepadamu
Rindu yang tiada habisnya
Seakan menjadi pengiring perjalanan
Menjadi sahabat yang setia
Untuk mengingatkan ku akan dirimu
Oh kekasih hati
Janganlah tukar rindu ini dengan lara hati
Aku tak sanggup
Mungkin..
Tak akan pernah mampu ku lalui
Aliran detik-detik kehidupan
Tanpa adanya kau sebagai penghibur hati
Jangan lalu tega berlari
Menjauh pergi meninggalkan hati ini
Hati yang selalu menjadi tempatmu untuk kembali
Baca Juga: Puisi Chairil Anwar
Puisi Romantis Tentang Kekaguman
Kekaguman akan seseorang yang menarik perhatian, biasanya akan menyebabkan seseorang menjadi jatuh cinta. Apabila sedang dilanda cinta, seseorang akan menjadi sosok yang romantis dengan sendirinya dan terjadi secara alami. Rasa kagum yang dirasakan akan menimbulkan rasa bahagia setiap pertemuan. Berikut ini contoh dari puisi romantis tentang kekaguman:
Pesona yang Menyilaukan
Aku terdiam dan membisu
Tak seutas katapun yang mampu terucap
Tiada satupun ungkapan yang terlontar
Dari mulut ini yang terasa terkunci
Badan ini terasa kaku
Diam di sudut ruangan bagai patung
Pandangan kedua mata ini tak mampu berkedip
Tersilaukan oleh pesona yang terpancarkan
Siapa pemilik rambut indah yang terurai panjang itu
Siapa pemilik mata indah bagai cahaya bintang itu
Bolehkah aku mengenalmu
Wahai bidadari yang diciptakan oleh Tuhan
Bolehkah aku menjadi teman dalam hidupmu
Kawan mu yang setia dalam mendampingi
Pengiring mu yang setia didalam setiap langkah kaki yang kau pijakkan
Lihatlah ke arahku walau hanya sekejap
Aku yang sedari tadi memandangmu tanpa jeda
Tengoklah aku walau hanya untuk sedetik
Aku yang membisu terkagum akan sosokmu
Langkahkanlah kaki mu kearahku
Bangunkanlah aku dari mimpi yang indah ini
Aku yang terlena
Tenggelam dalam kekaguman
Linangan derai air mata kepedihan
Ku janjikan tak akan berani menyentuh kedua matamu yang sungguh indah
Mendekatlah tanpa ragu
Tak akan ku tega melukaimu
Membuatmu jatuh kedalam lubang kekecewaan
Adalah hal yang tak akan sampai hati untuk kulakukan
Tak seorangpun akan kubiarkan
Menodai anggunmu wahai sayang
Jagalah menatapku dengan mata penuh keraguan
Janganlah berbicara kearahku dengan nada kebimbangan
Melangkahlah dengan yakin
Kearahku
Yang akan menjadikanmu rumah untuk pulang
PUISI CINTA ISLAMI
Kegelisahan sang malam
Matahari sembunyi berganti gelap
Langit terpenuhi gemerlap bintang
Suasana tercipta bak surgawi
Beribu bintang bertaburan kilaunya
Tak tahukah betapa pedih malam yang kini gundah
Langit seakan membisu dan sunyi
Hingga merasuki celah hati
Meski tengah kecewa nan sakit
Akan kehidupan pahit serta sulit
Harapan mulia setinggi langit
Tertulis indah diatas secarik kertas suci
Melangkah perlahan menapaki jalan
Ada saat takut, jatuh, merangkak, tertatih
Tak ada kekasih hati ataupun sahabat
Datang mengulurkan bantuan
Tak ada pula tempat bersandar
Ingatlah masih ada Allah tempat bersujud
PUISI CINTA “SEPUCUK SURAT CINTA UNTUK IBU”
Ibu
Maafkan anakmu
Yang telah menghiasi hari-harimu dengan tangisan
Ketika aku bayi dulu
Pinta ku mungkin kadang menyesakkan perasaanmu
Segala celotehan tak beralasan
Sering engkau dengar ketika aku pulang sekolah dulu
Sabarmu tak terhingga menghadapi aku
Yang terlalu bergantung dan manja padamu
Maafkan aku bu
Dalam lelap pun kamu bisa terganggu
Dudukmu kini tak lagi dapat terhenyak
Karena semua ulahku yang membebanimu
Aku tahu ibu
Jadwal istirahatmu pun tak menentu
Tuturku kadang tak bisa terkendali
Hingga engkau terluka dan berurai air mata
Aku sadar
Ini tak sebanding dengan cinta kasih yang kau curahkan
Sungguh aku bukanlah darah dagingmu yang berbakti
Ibu
Kini ini aku mengusikmu melalui aksara ini
Sepenggal aksara sederhana ini
Terangkai kata dari relung hati ini
Meski sederhana tetapi penuh cinta
Terima kasih ibu atas segala pengorbananmu
Semua keikhlasan mu terhadap ku
Dalam doa selalu kuselipkan namamu
Agar Tuhan selalu melindungi tiap langkah rapuh mu
Serta memberkati hari-hari mu
PUISI CINTA “PENYESALAN”
Waktu kian berpacu
Tak akan berhenti maupun menunggumu
Tak dapat pula terulang kembali
Semua kejadian tak akan kembali lagi
Dapatkah aku berandai
Jika waktu bisa membawa ku kembali
Agar ku gariskan kembali takdir ini
Ingin ku jadi insan lebih baik
Hidup lebih bermakna
Janji kan ku hiraukan kicauan orang diluar sana
Mengabaikan hal tak berarti dan meraih mimpiku
Namun apa daya
Semua telah terjadi
Waktu pun telah berlalu
Tersadarku dalam kegelapan bahwa kini
Harapan itu telah sirna
PUISI CINTA “HARUSNYA AKU TAK MELUKAINYA”
Dia mencintai aku
Dapat ku rasakan
Dari pancaran rona wajahnya ketika bersama
Canda tawa juga menjadi bukti
Perhatian dan ketulusannya kasih sayangnya
Dia bagaikan nyala lilin
Berkorban demi orang tanpa takut kematian
Dia mencintai aku
Jelas ku lihat dari pengorbanannya
Bukan hanya sebatas kepedulian pertemanan
Aku apakah masih pantas
Mengharapkan cinta suci darinya
Setelah menghancurkan segala angannya bersama ku
Aku ragu aku pun malu
Bukan maksud hati mencampakkan dia
Aku pula memiliki rasa yang sama
Aku mencintai dia
Kini terlambat sudah api cinta itu telah padam
Tak pernah terlintas melukai dia
Aku hanya belum siap untuk terluka kesekian kalinya
Meski dia perlahan menjauh
Setiap malam aku berdoa pada Sang Pencipta
Agar dia yang pernah mencintaiku
Mendapatkan seseorang lebih baik dibandingkan aku
KINI AKU MENEMUKAN DIA
Tak perlu kau buka cerita masa lalu
Dahulu biarlah menjadi permainan manismu
Tak perlu pula kau pertanyakan
Hanya akan membangkitkan memori ku akan goresan luka
Sudahlah aku pun bosan muak lelah
Segala sandiwara amatiranmuu rayuan dan dusta
Aku takkan terbuai lagi dengan nafsumu
Tak berminat menjadi deretan mantan kekasihmu
Tak sudi diri ini dianggap wanita pilihan
Itu dulu
Lalu kau pergi begitu saja setelah penolakanku
Aku bingung mengapa sesakit ini
Namun kini luka hati telah pulih
Aku pun menemukan dia yang lainnya
Seseorang pria terhormat dan akhlak baik
Membimbing ke pintu surga
Selamat datang masa depan
Selamat tinggal masa lalu kelam
Terimakasih atas segenap ilmu pendewasaan yang telah kau berikan
Meski aku belajar melalui luka
PUISI CINTA “BERPISAH DENGANMU”
Hembusan angin terasa sepoi-sepoi menerpa
Seakan memaksaku tuk menjauh
Apadaya mata tak kuasa
Membendung air kesedihan kini bertumpah ruah
Sayang
Sadarku semua kenangan itu telah menjelma menjadi lautan kenangan
Yang tak dapat terbuang dari samudra hidupku
Sungguh masih membekas sentuhan lembut jemarimu
Kau makhluk terindah pernah melukis hati dan hari-hariku
Kini perpisahan seakan belati
Bersiap menggoreskan luka di relung jiwa dan hati
PUISI CINTA “BATIN”
Langit menggelap
Gumpalan awan hitam mengerumuni
Tak lupa gemuruh ikut bersahutan
Hujan pun datang secara perlahan
Lampu sengaja ku padamkan
Mataku pejamkan
Sembari menyelami sepi dan kekosongan
Bagaikan menanti sinar bulan diatas pemakaman
Menunggu maut untuk mencumbu kesengsaraan
Hidup terasa hanya kepedihan
Rasa sakit entah kapan berujung
Hatiku terluka
Entah bagaimana abadi dan tak akan sirna
Oleh segala dusta yang kau lontarkan padaku
PUISI CINTA “BIARKAN”
Kini saatnya aku berkata
Cukup sudah pelarian ini
Aku lelah dan akan berhenti
Tak mampu lagi menghindar dari kenyataan hidup
Penantian sekian lama tak membuahkan hasil
Tak akan pula aku berharap lagi
Agar dirimu perhati
Peduli bahkan kembali kepadaku
Cinta ini sengaja abaikan
Rasa ini sengaja aku buang
Kini aku tak mau rasakan
Pahitnya kehilangan seseorang bagaikan semesta
Sejak kau pergi bersama dia
Cinta baru lainnya
Aku ikhlas
Cukup semua kenangan manis menjadi kenangan
Tak ingin kuteruskan untuk masa depan kita
Tidak ada lagi kita
Hanya kamu dan aku
Tanpa diikat dalam hubungan cinta
PUISI CINTA “AKU DAN KAMU”
Aku dan kamu
Meski aku tak dapat menggapaimu
Mendekap jiwa manja nan indah
Aku dan kamu
Kini telah terpisah bukan karena jarak
Jurang putusnya percintaan yang memisahkan
Kamu tidak mengerti aku
Kamu pula tidak dapat menerima kekuranganku
Aku selalu berusaha menjadi terbaik
Namun tak pernah berharga dimatamu
Aku bagai merindu bintang saat mentari hadir
Butuh pancaran kehangatan mentari kala malam menyelimuti
Luka ini sakit tak berdarah
Pedih pun tak kunjung pergi memilih menetap abadi
Tak dapat ku lukis diatas air jernih
Tak mampu pula bertahan dalam kibaran api
Meski kelak semua hilang
Hati ini tak dapat berubah tetap akan seperti ini
PUISI CINTA “SUARA LUBUK HATI”
Kekasihku
Sampai kini aku bertanya
Mengapa engkau menjauh meninggalkanku
Diantara lepasnya senja dan malam yang datang mencumbui
Kau seolah berpaling ketika berhadapan denganku
Masih pantaskah aku menyebutkan cinta ini
Jika tidak aku tak berdaya untuk mengelak
Kau berkuasa atas dirimu sendiri bukan aku
Akankah kisah kita berlanjut lagi
Setelah ratusan malam kita lewati dan jutaan bintang kita pandangi
Kadang hati ini berteriak
Mengapa semesta tega melakukan ini padaku
Menjauhkan dirimu pujaan hati
Dan sekarang tak ingin kembali
Rasa itu hadir bagai tak diundang
Pergi pun melenggang bebas tanpa kata perpisahan
Aku bertanya-tanya kepada langit
Tentang teganya sikapmu menusuk kalbu secara perlahan
Kau pun pergi bersama dia dan mulai melupakan aku
Kisah lama kita tak berarti dimatamu
Mungkin aku tak pantas untuk kau cintai
Aku belajar melepas rasa cinta untukmu dengan perlahan
Andai kau tahu
Betapa sulitnya hari, minggu, tahun terlewati tanpa hadirmu
Sabar dan hatiku ada batasnya menahan kesakitan ini
Apakah ini namanya mencintai tanpa dicintai
Sungguh menyakitkan hingga relung hati
PUISI CINTA “TELAH BERUBAH”
Kamu yang dulu ada
Seseorang pengisi ruang hati
Pangeran senja pernah kudamba
Membuatku merasakan makna dicintai
Berbagai cara dulu kamu lakukan
Untuk mendapatkan hati ini
Namun sekarang mengapa berbeda kurasakan
Kau bagaikan perlahan menjauh ingin menghilang dari muka bumi
Aku bingung, aku merasakan luka, aku tak sanggup
Bila harus kehilangan dirimu
Tetapi apa daya harus kulakukan agar kau bertahan
Sedangkan kau telah menjauh bersama kekasih baru
Kau buat aku seakan bukan siapa-siapa
Memori indah saat bersama dulu tak berarti dimata mu
Telah aku coba untuk membuka pintu hatimu lagi
Aku tahu kiranya kau enggan membukakan
Telah kuyakinkan diri
Inilah saat yang tepat untuk pergi
Berpamitan pun tiada penting lagi bagimu
Meski telah kau hancurkan aku karena sikap dinginmu
Meski terasa berat untuk merelakan
Meski banyak kenangan yang belum sepenuhnya aku buang
Aku berjanji tak akan mengusik
Kamu dan cintamu yang baru
PUISI CINTA “HATI YANG TERLUKA”
Hati ini bergetar kala sepasang manik mata indah itu menatapku
Pandangan ku terhalang keindahannya
Sekujur tubuh lemas seketika dan mulai tersadar
Kini kau milik orang lain
Apa daya diri ini
Bukan siapa-siapa yang mencintaimu
Mungkin bagimu ini berlebihan
Kamu tak perlu memikirkan aku
Aku sedang belajar terbiasa tanpa hadirmu lagi
Aku bingung
Mengapa bola matamu memandang dengan penuh kebencian dan amarah
Meski senyum indah kulemparkan padamu
Engkau berubah sudah tak sama
Maafkan aku naluri cinta ini tak kuasa terkurung dalam hati
Ku mengerti satu hal wajib dilakukan
Melepaskan dan mengikhlaskan kamu
Tanpa mengganggu kehidupan mu dengan cinta yang lain
PUISI CINTA “WAKTU TELAH BERLALU”
Teringat jelas dalam memoriku
Kala itu kita tengah dekat
Bagaikan dua sejoli sedang kasmaran
Tak ada hari ku habiskan tanpa kehadiranmu
Kau menghiasi hariku dengan senyuman dan perhatianmu
Sayang kini kau berubah
Mungkin karena kesalahanku
Kau sangka aku mempermainkanmu
Seandainya mampu aku jelaskan
Bukan maksud membuat kamu pergi
Aku hanya bingung apa sebenarnya hubungan ini
Mungkin kau bukan orang yang ingin didesak
Mungkin juga engkau tak benar-benar mencintaiku
Hanya aku terlalu berharap
Tanpa tahu kau hanya menganggap ku teman sepermainan
by thegorbalsa.com thanks ya