{Topologi Jaringan} Pengertian, Jenis & Contoh Gambarnya

Bertemu lagi dengan saya, admin pada kesempatan kali ini masih ingatkah anda tentang pelajaran topologi jaringan, materi ini adalah Smk terutama pelajar yang mengambil kejuruan di bidang IT tapi sebelum itu mari kita cari tahu dulu Apa itu topologi jaringan?

Topologi Jaringan

topologi jaringan
topologi jaringan

Topologi Jaringan komputer merupakan metode atau cara yang digunakan agar dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya, Struktur atau jaringan yang digunakan untuk menghubungkan dari satu komputer dengan komputer lainnya yang menggunakan kabel ataupun nirkabel (tanpa kabel).

Macam-Macam Topologi Jaringan

Pada umumnya, ada beberapa macam topologi jaringan komputer yang digunakan sesuai dengan skala jaringan, tujuan, biaya, serta pengguna jaringannya. Apa sajakah macam topologi jaringan tersebut?

Adapun jenis topologi jaringan yang sering kita jumpai adalah sebagai berikut:

  1. Topologi ring
  2. Topologi bus
  3. Topologi star
  4. Topologi mesh
  5. Topologi tree
  6. Topologi peer to peer
  7. Topologi linier
  8. Topologi hybird

Beberapa pologi tersebut, Masing-masing jenis topologi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga dalam penggunaannya harus benar-benar memperhatikan peruntukkannya. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi pertama kali yang digunakan adalah topologi bus. setiap topoologi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. baca juga di kelebihan dari macam-macam topologi. Berikut Macam-macam Topologi Jaringan beserta Pembahasannya.

1. Topologi Bus

topologi bus
topologi bus

Topologi ini adalah topologi yang pertama kali digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih komputer dengan serial dengan memakai kabel utama sebagai center atau pusat lalu lintas data. opologi bus menggunakan konektor T dan BNC serta sebuah terminator dan untuk media transmisi datanya, topologi bus menggunakan jenis kabel Coaxial.

Fungsi topologi ini adalah untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer untuk dapat saling bertukar informasi atau data. Secara singkat, prinsip kerja topologi bus ini adalah satu komputer sebagai server dan kemudian jaringan dipecah-pecah menggunakan sambungan kabel sehingga setiap jaringan komputer atau sambungannya memiliki bus sebagai konektornya.

Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.

Ciri-ciri Topologi BUS

Topologi bus umumnya digunakan oleh perusahaan berskala kecil, mengapa demikian karena Karakteristik topologi bus dapat dikenali, yaitu terdapat kabel tunggal yang terbentang di sepanjang jaringan. Kabel tersebut berfungsi sebagai kabel utama (backbone) pada jaringan topologi ini berikut ini macam-macam karakteristik dari topologi Bus;

  1. Client-clientnya dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
  2. Instalasi atau pemasangannya mudah, dan sederhana.
  3. Biaya yang murah dan sangat ekonomis.
  4. Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.
  5. Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet card.
  6. Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

Pada topologi bus terdapat terminator pada tiap ujung kabel jaringan. Terminator tersebut berfungsi menyerap sinyal dan mencegah sinyal tersebut terpantul kembali. Bila sinyal terpantul kembali maka tabrakan sinyal akan terjadi pada jaringan tersebut.

Berikut ringkasan ciri-ciri dari topologi bus:

Setiapkomputer dalam jaringan terhubung melalui kabel tunggal sebagai media transmisi Kabel tunggal tersebut berfungsi sebagai backbone yang menjadi jalur data Setiap ujung kabel utama terpasang terminator untuk menghentikan sinyal dan mencegah terjadinya tabrakan sinyal

Kelebihan Topologi BUS

  1. Tidak memerlukan sumber daya kabel yang banyak
  2. Biayanya juga lebih murah dibanding dengan topologi lainnya
  3. Dari segi instalasinya, tidak terlalu rumit jika kita ingin menambah jangkauan jaringan Sangat sederhana.
  4. mudah dikembangkan dan tidak mengganggu perangkat jaringan lainnya yang terhubung.
  5. Seperti yang dijelaskan dari pengertian topologi bus dimana desain jaringannya menyerupai interior bus, maka layoutnya cukup sederhana.
  6. Karena tidak membutuhkan banyak kabel dan komponen, maka dari segi pembuatannya tergolong murah. Sehingga jika dibandingkan topologi lainnya, penggunaan topolosi bus bisa untuk menekan biaya.

Kekurangan Topologi BUS

  1. Tidak cocok untuk Trafic(lalu lintas) jaringan yang padat.
  2. Jalur utama yang mengalami kerusakan atau eror maka akan menyebabkan seluruh perangkat lainnya rusak atau lumpuh.
  3. Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.
  4. tidak bisa memuat perangkat yang banyak karena membuat lalu lintas transfer datanya juga akan semakin padat. Sehingga ketika laju transfer data terlalu tinggi, maka kinerja bus akan memburuk.
  5. Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
  6. Jika salah satu komputer client membutuhkan kecepatan akses data yang tinggi, maka akan mempengaruhi kecepatan akses data pada perangkat lainnya.
  7. Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

2. Topologi STAR

Jenis topologi yang selanjutnya ini adalah topologi Star, apa itu topologi star? Pengertian Topologi Star atau topologi bintang adalah suatu metode atau cara untuk menghubungkan dua atau lebih komputer dengan jaringan yang berbentuk bintang (star), dimana topologi jaringan berupa kovergensi dari node tengah ke setiap node/ pengguna.

Seperti namanya susunan pada topologi STAR sama seperti lambang bintang yang biasa kita buat. topologi ini memiliki node inti/tengah yang disambungkan ke node lainnya.

Topologi star atau star network memiliki prinsip kerja dengan sebuah control atau kendali terpusat dimana seluruh link akan melalui pusat dan kemudian data disalurkan ke semua node atau node tertentu yang dikehendaki server pusat. Dalam istilah teknologi informasi, simpul pusat disebut sebagai stasiun primer sedangkan node-node yang terhubung lainnya disebut sebagai stasiun sekunder atau client.

Dari pengertian topologi star tersebut, tipe jaringan ini seringkali digunakan sebagai topologi jaringan komputer di beberapa perusahaan yang menganut alur koordinasi terpusat. Tujuannya adalah agar semua data yang dikirimkan terlebih dahulu disaring melalui server pusat, baru kemudian disalurkan ke node lain.  

Cara Kerja Topologi Star

Cara kerja topologi star ini termasuk mudah misalnya pada sebuah perusahaan memiliki jaringan komputer dengan topologi star, dimana beberapa komputer terkoneksi ke perangkat pusat hub atau switch.

Perangkat pusat hub akan menyimpan daftar Content Addressable Memory (CAM) pada memorinya dan akan menyimpan semua alamat perangkat komputer yang terhubung dengan switch.

Prinsip kerjanya topologi star adalah mengandalkan satu pusat atau server, yang disediakan oleh sebuah hub atau switch. Hub atau switch ini kemudian akan mentransmisikan sinyal dan juga paket data ke semua komputer yang terhubung di dalan jaringan.

Karakteristik Topologi Star

  1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB).
  2. Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
  3. Sangat mudah dikembangka.
  4. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
  5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.

Kelebihan Topologi Star

  1. Bersifat fleksibel
  2. Keamanan data yang tinggi
  3. Mudah dalam mendeteksi kerusakan pada jaringan
  4. Jika salah satu komputer mengalami kerusakan , jaringan akan tetap berjalan dan tidak menimbulkan masalah bagi komputer lainnya
  5. Pemasangan dan pengelolaan dari jaringan berbetuk bintang ini sangat mudah dan sangat sederhana dari segi Fungsionalitas
  6. Sangat mudah untuk memecahkan masalah, karena semua jenis jaringan komputer selalu tergantung pada hub sentral artinya bahwa setiap masalah dalam pengoperasian jaringan dioperasi dapat ditelusuri ke hub pusat.
  7. Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung.
  8. Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
  9. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
  10. Dalam topologi star, paket-paket data tidak mesti membuat jalan melalui berbagai node yang akan memastikan transfer data dengan cepat.
  11. Pada saat yang sama, faktanya bahwa paket data hanya melalui tiga titik berbeda untuk memastikan bahwa data sampai dengan aman.
  12. Sebagai node yang tidak terhubung satu sama lainnya, setiap masalah dalam satu node tidak mengganggu kinerja node lain dalam jaringan.
  13. Menambahkan atau menggantikan mesin baru yang lama sangat mudah dalam topologi jaringan ini, dan tidak mengganggu jaringan ke node lainnya.

Kekurangan Topologi Star

  1. Menggunakan biaya yang cukup mahal karena menggunakan banyak kabel
  2. Jika hub/switch mengalami kerusakan, maka dapat melumpuhkan jaringan
  3. Jumlah terminal yang terbatas, bergantung dari jumlah port pada hub/switch
  4. Jika lalu lintas padat maka jaringan akan melambat
  5. Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub.Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
  6. Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang la
  7. Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
  8. Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
  9. Masalah utama dalam topologi bintang adalah kenyataan sangat bergantung pada fungsi hub pusat.
  10. Ukuran dari jaringan ini bergantung pada berapa banyak koneksi dapat dibuat untuk hub.
  11. Jenis jaringan ini membutuhkan lebih banyak kabel dibandingkan dengan topologi linear bus, yang berarti pengeluaran akan relatif tinggi.
  12. Kinerja seluruh jaringan secara langsung tergantung pada kinerja hub. Jika server lambat, akan menyebabkan seluruh jaringan menjadi lambat
  13. Jika salah satu simpul banyak memanfaatkan porsi pengolahan kemampuan yang signifikan dari hub pusat, akan mempengaruhi kinerja node lain.

3. Topologi Ring

Pengertian Topologi Ring atau topologi cincin adalah suatu aturan, skema, konsep ataupun cara yang digunakan dalam menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dimana rangkaiannya membentuk titik-titik yang masing-masing titik terhubung dengan dua titik lainnya dalam satu jaringan. Topologi ring merupakan jenis dari topologi jaringan yang mana bentuk dari rangkaiannya masing masing tersambung pada dua titik yang lainnya, Sehingga dapat membentuk seperti jalur lingkaran menyerupai bentuk cincin. Masing-masing titik tersebut berfungsi sebagai repeater yang dapat memperkuat sinyal disepanjang sirkulasi. Hal tersebut berarti masing-masing perangkat bekerjasama untuk mendapatkan sinyal dari perangkat yang sebelumnya, dan kemudian meneruskan sinyal tersebut ke perangkat setelahnya.

Biasanya kabel yang digunakan pada topologi ring ini adalah kabel BNC yang tidak terdapat ujung sehingga tidak membutuhkan terminator. Untuk membentuk jaringan cincin ini, setiap sentral perlu dihubungkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga akan membentuk hubungan loop tertutup.

Dalam sistem topologi jaringan ini, setiap sentral memang dirancang untuk bisa berinteraksi dengan sentral yang jaraknya berdekatan ataupun berjauhan. Sehingga topologi ring ini memang memiliki kemampuan untuk bisa melakukan switching ke segala arah workstation.

Ciri-Ciri Topologi Ring dalam Jaringan Komputer

Topologi ini sering digunakan di banyak perusahaan. Karakterstik topologi ring ini dapat dilihat dimana token akan melewati titik-titik atau node kemudian memerikan apakah informasi dari sumber digunakan pada titik yang akan dilewati, maka jika iya token akan memberikan data dari sumber tersebut dan kembali berjalan. Namun, jika tidak maka token hanya melewati titik saja dengan membawa informasi.

Kemampuan sinyal untuk membawa data selama perjalanan sangat menentukan keberhasilan data tersebut sampai pada komputer yang membutuhkan. Dilihat dari pengertian topologi ring diatas, maka dalam penerapannya pada jaringan informasi perusahaan memiliki ciri-ciri dan karakteristik berikut:

  1. Setiap komputer atau perangkat terhubung secara langsung satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan.
  2. Dalam proses pengiriman data pada suatu waktu hanya bisa dilakukan oleh satu titik dengan proses pengiriman satu jalur.
  3. Pada penerapannya menggunakan jenis kabel UTP ataupun Patch Cable dan setiap titik dihubungkan secara seri pada kabel dengan membentuk jaringan yang menyerupai lingkaran.
  4. Setiap paket data atau informasi bisa mengalir melalui kanan atau kiri titik sehingga hal ini dapat menghindari collision.
  5. Kerusakan satu titik bisa mengakibatkan kerusakan pada titik-titik lainnya yang terhubung dalam satu jaringan.
  6. Node node dihubungkan secara serial disepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaram
  7. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
  8. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (ke kiri atau ke kanan) sehingga Collision dapat di hindarkan.
  9. Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
  10. Tipe kabel yang biasa digunakan adalah kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).

  Keuntungan Topologi Ring

  1. Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadi collision dapat dihindarkan.
  2. Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan sever.
  3. Dapat melayani aliran lalu lintas data yang padat karena data dapat bergerak ke kiri atau kekanan.
  4. Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
  5. Kerugian Topologi Ring
  6. Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan memengaruhi keseluruhan jaringan.
  7. Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
  8. Sulit untuk melakukan configurasi ulang.

4. Topologi Mesh

topologi mesh
topologi mesh

Topologi mesh atau yang disebut juga dengan topologi jala karena bentuknya yang menyerupai jala, pengertian topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat saling terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang berada dalam satu jaringan.

Pada topologi mesh atau topologi jala setiap perangkat dapat berkomunikasi secara langsung dengan adanya perangkat lain karena perangkat saling terhubung secara langsung atau bisa disebut dengan istilah dedicated links. Komunikasi yang ada pada topologi mesh berjalan relatif cepat dan biasanya digunakan untuk membangun jaringan dengan skala yang tidak terlalu besar.

Dalam membangun topologi mesh, ada beberapa perhitungan yang harus anda lakukan dengan menggunakan rumus n(n-1)/2. Misalnya saja, ada 5 komputer yang ada di dalam satu jaringan, maka kabel yang digunakan untuk bisa membangun dengan menggunakan topologi mesh adalah 5(5-1)/2= 10 koneksi.

Dan kemudian masing-masing dari komputer diharuskan untuk memiliki port I/O dengan jumlah 5-1=4. Untuk perhitungan rumus port sendiri dapat dihitung dengan cara n-1. Topologi mesh biasanya dapat anda temukan pada ISP (Internet Service Provider) yang mana digunakan untuk memastikan jika terjadi kerusakan di salah satu sistem jaringan komputer maka hal tersebut tidak akan menganggu hubungan jaringan yang ada dengan sistem komputer lainnya yang ada di dalam jaringan.

Karakteristik Topologi Mesh

Topologi mesh sendiri memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri tersendiri, antara lain adalah: Perangkat yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan satu sama lainnya. Kabel yang digunakan dalam berkomunikasi secara langsung dengan node lainnya di dalam jaringan cukup banyak. Pada setiap node, setidaknya ada 2 atau lebih dari port I/O. Konfigurasi dalam setiap node akan berbeda di dalam berkomunikasi.

Cara Kerja Topologi Mesh

Sederhananya, cara kerja dari topologi mesh adalah pada setiap node yang ada di dalam jaringan akan saling terhubungkan dikarenakan penggunaan kabel yang langsung ke node yang ditujunya. Sehingga data yang mengalir tersebut akan dapat langsung menuju node yang dituju, sehingga data tersebut akan mengalir pada jaringan topologi mesh dengan cepat.

Data dapat mengalir langsung ke node yang dituju tanpa harus melewati node lainnya. Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh Karakteristik Topologi Mesh

  • Memiliki hubungan yang berlebihan antar peralatan yang ada.
  • Setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain dalam sebuah susunan.
  • Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
  • Topologi mesh mempunyai hubungan dedicated link yang mana dapat menjamin jika data akan langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lainnya. Sehingga data tersebut dapat mengalir lebih cepat sampai tujuan.
  • Jenis topologi mesh ini adalah robust, yaitu bila terjadi gangguan di dalam koneksi komputer A dan komputer B dikarenakan adanya kerusakan pada kabel koneksi yang ada pada antara komputer A dan komputer B maka gangguan tersebut tidak akan menganggu koneksi yang ada pada komputer A dengan lainnya.
  • Pada topologi mesh, security dan privacy dapat terjamin baik dikarenakan komunikasi yang terjalin di antara kedua komputer tidak bisa diakses dengan komputer lainnya.
  • Mudah dalam hal mengidentifikasikan masalah masalah kerusakan yang terjadi antar jaringan komputer.

  Kekurangan Topologi Mesh

  • Ketika jumlah komputer dan peralatan -peralatan yang terhubung semakin meningkat, akan sangat sulit melakukan instalasi dan konfigurasi ulang.
  • Diperlukan biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.tak pada hub.Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
  • Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang la
  • Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
  • Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
  • Pada topologi mesh, membutuhkan kabel dan port I/O yang lebih banyak sehingga semakin banyak komputer yang ada di dalam jaringan topologi mesh maka tentu saja akan membutuhkan lebih banyak lagi kabel serta port I/O.
  • Sulit dalam melakukan installasi serta konfigurasi dikarenakan setiap komputer harus terkoneksi langsung.
  • Jaringan komputer yang menggunakan topologi mesh akan sangat banyak menggunakan kabel, sehingga tentu saja membutuhkan sebuah ruangan yang cukup besar ketika akan membangun jaringan komputer tersebut.
  • Biaya yang diperlukan untuk perawatan topologi jaringan ini lebih banyak dibandingkan jaringan lainnya.
  • Jaringannya yang tidak praktis

5. Topologi Tree

Setiap komputer dalam jaringan saling terhubung satu sama lain melalui media kabel maupun nirkabel. Ada bermacam topologi jaringan atau bentuk struktur hubungan antar komputer dalam jaringan, salah satunya adalah topologi tree.

Setiap topologi jaringan memiliki karateristik serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu perlu perencanaan matang untuk menentukan jenis topologi jaringan yang akan digunakan agar sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pengguna.

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus, Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.

Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup Topologi tree atau topologi pohon dinamakan demikian, karena jika digambarkan, bentuk jaringan ini menyerupai bentuk pohon dengan cabang dan ranting. Dimana cabang memiliki hierarki lebih tinggi dari ranting.

Dalam jaringan topologi tree juga terdapat herarki atau tingkatan jaringan, dimana jaringan dengan hierarki yang lebih tinggi akan dapat mempengaruhi dan mengontrol jaringan yang terdapat dibawahnya. Oleh sebab itu, topologi ini sering digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hierarki yang berbeda. Pada topologi tree, setiap client dalam satu kelompok dapat berhubungan dengan client dalam kelompok lain.

Namun data yang dikirimkan oleh sebuah client, harus melalui simpul pusat terlebih dahulu sebelum sampai ke client tujuan. Karakteristik Topologi Tree Seperti telah disebutkan sebelumnya, setiap topologi jaringan memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya.

Karakteristik Topologi Tree

Topologi tree memiliki karakteristik yang menyerupai topologi star dan bus, karena topologi ini merupakan gabungan kedua topologi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut karakteristik dari topologi tree:

Memiliki kabel utama yang sering disebut dengan backbone, sebagai penghubung jaringan Memiliki hieraki atau tingkatan dalam jaringan

Memiliki hub yang berperan sebagai pusat data serta kendali jaringan Komunikasi data yang dilakukan dalam jaringan harus melalui hub (pusat kendali)

Pada topologi tree terdapat sebuah kabel utama (backbone) yang menghubungkan beberapa hub, yang mana pada hub ini terhubung pula beberapa client.

Hub yang berada di tingkat lebih atas atau lebih tinggi dari client, menjadi pusat kendali dari client yang terhubung dibawahnya. Selain itu, setiap data dari dan untuk client harus melalui hub terlebih dahulu sebelum sampai ke tujuan.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Tree

Meskipun memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya banyak diterapkan pada jaringan komputer di banyak tempat, topologi tree juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan topologi tree: Kelebihan topologi tree :

  • Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
  • Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
  • Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
  • Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
  • Mendukung untuk diterapkan pada jaringan komputer dengan skala besar.
  • Pengembangan jaringan atau penambahan client yang berada dibawah hub pusat dapat dilakukan dengan mudah.
  • Identifikasi kerusakan pada jaringan serta isolasi jaringan dapat dilakukan dengan mudah.
  • Jika salah satu client mengalami kerusakan atau gangguan, tidak akan mempengaruhi client lain.
  • Manajemen data yang baik, sebab komunikasi terjadi secara point to point.

Kekurangan topologi tree

  • Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
  • Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
  • Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
  • HUB menjadi elemen kritis.
  • Jika kabel utama (backbone) rusak, maka seluruh jaringan akan terganggu.
  • Hub memegang peran penting dalam jaringan, jika hub rusak maka seluruh jaringan akan terganggu.
  • Jika komputer yang berada di tingkat atas mengalami kerusakan atau gangguan, maka komputer yang berada dibawahnya juga akan mengalami gangguan.
  • Biaya yang diperlukan dalam membangun jaringan ini lebih mahal, sebab menggunakan lebih banyak kabel dan hub.
  • Konfigurasi dan pemasangan kabel dalam jaringan tree lebih rumit dibanding topologi lain.
  • Perawatan dalam menjaga stabilitas jaringan cukup sulit dilakukan, sebab terdapat banyak perancangan pada node.
  • Kinerja jaringan serta aliran data lebih lambat, sebab komunikasi antar komputer tidak bisa berjalan langsung, namun harus melalui hub terlebih dahulu.
  • Lalu lintas data sangat padat, sebab melalui sebuah kabel utama (backbone), sehingga kemungkinan terjadinya collision (tabrakan file data) sangat besar.

6. Topologi Peer to Peer

Topologi peer to peer adalah topologi jaringan yang sangat sederhana karena hanya menghubungkan 2 komputer. Pada umumnya topologi peer to peer memakai satu kabel saja untuk menghubungkan kedua komputer agar bisa saling berbagai data.

Kelebihan Topologi Peer to Peer

  • Biaya installasi sangat murah
  • Proses installasi mudah
  • Setiap komputer dapat berperan sebagai server atau client

Kekurangan Topologi Peer to Peer

  • Topologi ini sangat sulit dikembangkan
  • Security dalam topologi ini sering bermasalah
  • Proses troubleshooting termasuk rumit

7. Topologi Linier

Topologi linier atau sering disebut dengan topologi bus berurut. Topologi ini umumnya hanya memakai satu kabel utama sebagai konektor masing-masing titik sambungan pada setiap komputer.

Kelebihan Topologi Linier

  • Mudah dikembangkan
  • Penggunaan kabel sedikit
  • Tata letak topologi linier sederhana dan mudah
  • Topologi ini tidak membutuhkan kendali sentral

Kekurangan Topologi Liner

  • Kepadatan trafik data cukup tinggi
  • Security data tidak terjamin

8. Topologi Hybrid

Topologi Hybrid adalah gabungan dari beberapa topologi yang berbeda dan membentu jaringan baru. Dengan kata lain, jika ada dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung dalam satu jaringan maka topologi jaringan tersebut akan membentuk topologi hybrid.

Kelebihan Topologi Hybrid

  • Topologi ini sifatnya fleksibel
  • Penambahan koneksi lain pada topologi ini menjadi sangat mudah

Kekurangan Topologi Hybrid

  • Proses installasi dan pengaturannya cukup rumit
  • Manajemen pada topologi hybrid sangat sulit dilakukan
  • Biaya untuk membuat topologi ini cukup mahal

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *