Doa Ketika Turun Hujan

Berikut ini kami akan membahas tentang doa yah bagi umat islam doa ini adalah sebuah ibadah untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Dalam setiap kondisi apapun usahakan tetap berusaha terbaik dan berdoa. Salah satu keadaan yang tidak bisa kita hindari akhir akhir ini adalah hujan, musim yang satu ini sebaiknya kita syukuri dengan cara berdoa. Perlu anda ketahui ternyata ada banyak varian dari Do’a ketika turun hujan. Lalu apa sajakah jenis-jenisnya?

Bagi sebagian orang ketika turun hujan malah berkeluh kesah Padahal itu adalah nikmat yang baru saja Allah berikan kepada kita semua. Seandainya setiap orang mengamalkan do’a-do’a ketika turun hujan tentu saja turunnya hujan jadi nikmat terindah bagi orang yang mengerti.

Berikut beberapa jenis doa yang admin telah telah rangkum dibawah ini.

Doa Turun Hujan

Kebanyakan orang belum banyak mengamalkan jenis jenis doa ketika turun hujan.
Mungkin yang sering kita ketahui orang yang mengamalkan doa turun hujan yang umum yang berbunyi:

Allahumma shoyyiban nafi’an

Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau selalu mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” yang artinya “Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat”. (HR. Bukhari no. 1032)

bagi sebagain ulama menafsirkan bahwa, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah)

Turun Hujan Waktu Mustajab untuk Berdo’a
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078).

Doa Ketika Hujan Petir

Hujan deras terkadang disertai angin kencang, petir, kilat, guntur juga halilintar. Suasana tersebut kadang membuat takut. Apalagi jika suara petir menggelagar dan angin kencang terjadi dalam waktu yang lama. Ada tuntunan membaca doa ketika mendengar petir.

Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi bersabda, “Ar-Ra’du (petir) adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.”

Maka ketika mendengar suara petir dianjurkan membaca doa. Ada pun doa ketika dengar petir seperti dikutip dari islami.co adalah:

اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ

Artinya, “ya Allah, janganlah engkau matikan kami dengan sebab amarahMu, dan janganlah engkau hancurkan kami dengan azabmu dan selamatkan kami sebelum hal itu terjadi.”

DIkutip dari nu.or.id, di dalam kitab al-Muwaththa’ malalui sanad yang shahih disebutkan, ketika mendengar petir Rasulullah menghentikan pembicaraan lalu melafalkan:

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Latin: Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih

Artinya: “Maha Suci Allah SWT yang petir dan malaikat bertasbih memuji Allah SWT karena rasa takut kepada-Nya”

Selain doa ketika dengar petir ada anjuran juga membaca doa saat turun hujan. Sebab hujan menjadi salah satu berkah yang diturunkan oleh Allah SWT. Dalam Hadits Riwayat Al Hakim dan Al Baihaqi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua doa yang tidak akan ditolak, (1) doa ketika adzan, dan (2) doa ketika turunnya hujan.”

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

Arab : إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucap ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’.”

Ketika hujan menjadi lebih lebat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berdoa pada Allah SWT. Dalam doanya, ia meminta agar cuaca dikembalikan menjadi cerah. Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari nomor 1014, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa:

Arab : اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Latin : Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya : Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan Nah, oelh karena itu jangan takut baca doa ketika dengar petir yang disertai hujan.

Do’a Ketika Hujan Lebat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)

Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya. (Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)

Doa Setelah Hujan Supaya Tidak Banjir

Setelah hujan reda dan tak terjadi banjir, berikut doa setelah hujan yang bisa dibaca:

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab-Latin: Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih

Artinya: Kita diberi hujan (dari langit) karena karunia dan rahmat Allah.”

di harapkan Berdo’a Setelah Turun Hujan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).

 

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *