Bacaan Sholat Jamak, Tata Cara dan Pembahasannya Lengkap

sholat jamak
sholat jamak

Sholat Jamak- Sholat adalah hal yang sangat krusial bagi seorang muslim seperti diketahui bahwa sholat adalah Rukun Islam yang kedua dan juga tiang agama jadi mengerjakan sholat adalah ibadah wajib yang harus ditunaikan sebagai seorang muslim yang taat.

Islam adalah agama yang sungguh indah, Islam diturunkan di muka bumi sebagai rahmat bagi semesta alam, maka dari itu Allah SWT memberikan kemudahan bagi umat muslim dalam menunaikan sholat.

Contohnya saat kita sedang bepergian atau musafir, kita pun diberikan keringanan dalam menjalankan sholat wajib yaitu dengan menggabungkan (jamak) dan meringkas (qashar) sholat wajib sehingga kitapun bisa bepergian dengan tenang tanpa meninggalkan sholat.

Berikut adalah tata cara sholat jamak dan qashar, yang telah admin rangkum dari berbagai sumber lengkap dan terpercaya.

Pengertian Sholat Jamak

Salat Jamak adalah ibadah sholat yg dilaksanakan dengan menggabungkan dua salat wajib dalam satu waktu, seperti contohnya adalah sholat Zuhur dengan Asar, salat Magrib dengan salat Isya mengapa demikian, karena ibadah ini hanya di khususkan dalam perjalanan atau musaffir.

Fungsi Sholat Jamak

Seperti yang telah kami bahas di atas bahwa tujuang atau fungsi dari sholat jamak ialah untuk mempermudah anda dalam menjalankan ibadah sholat saat berpergian jauh, dengan demikian tidak ada alasan lagi untuk anda meninggalkan sholat.

seperti yang kita ketahui bersama bahwa ibadah yang pertama kali di hisab oleh Allah adalah ibadah sholat oleh karena itu sudah sepatutnya jika kita menjalankan ibadah ini dengan sebaik-baiknya tanpa meninggalkannya.

Jenis jenis Sholat Jamak

1. Jamak Taqdim

Jamak Taqdim yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu sekaligus di waktu sholat yang pertama, sebagai contoh ialah sebagai berikut :

Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Dzuhur.

Sholat Maghrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Maghrib.

2. Jamak Takhir

Jamak Takhir yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu sekaligus di waktu sholat yang terakhir, sebagai ilustrasi ialah sebagai berikut :

Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Ashar.

Sholat Maghrib dan Isya’, dikerjakan saat waktu Isya.

selain jamak ada juga sholat yang digunakan untuk ibadah saat dalam perjalanan misalnya saja sholat qasar, berikut pembahasan sholat qasar yang lengkap.

3. Sholat Qasar

Sholat Qasar ini berbeda dengan sholat jamak yang menggambungkan, shalat qasar artinya meringkas hal ini adalah salah satu Rukhsah yang Allah berikan sholat qasar ialah meringkas 4 rakaat menjadi 2 rakaat Contoh sholat dzuhur yang berjumlah 4 rokaat menjadi 2 rakaat, begitupun sholat ashar dan isya. INGAT: hanya sholat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qasar.

Maka dari itu, anda tidak diperbolehkan meng-qasar sholat subuh dan maghrib. Berikut niat sholat qasar :

Niat sholat qashar dan jamak taqdim

Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil ‘ashru adaa’an lillaahi ta’aalaa.

“Aku berniat sholat fardhu zhuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”

Niat sholat qashar dan jamak ta’khir:

Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi ta’aalaa.“aku berniat sholat fardhua shar 2 rakaat, qashar, dengan menjamaknya kepada zhuhur, karena Allah ta’ala.”

Syarat Sah Sholat Jamak, Qasar dan Jamak Qashar

Sholat jamak dan qashar memang diperuntukkan bagi ummat muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh atau karena halangan lain sehingga tidak dapat mengerjakan sholat fardu tepat pada waktunya. Hal ini meliputi:

• Melakukan perjalanan jauh minimal 81 kilometer (sesuai kesepakatan para ulama)

• Perjalanan tidak bertujuan untuk hal negatif atau berbuat dosa

• Sedang dalam keadaan bahaya; hujan lebat disertai angin kencang, perang atau bencana lainnya.

Niat Sholat Jamak

Niat sholat jamak taqdim dzuhur dan ashar (Dilakukan saat waktu dzuhur)

“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.” Artinya: Aku sengaja sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala.

Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar dengan bacaan niat:

“Ushollii fardlozh ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al dzuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: Aku berniat sholat ashar 4 rakaat dijama’ dengan dhuhur, fardhu karena Allah Ta’aala.

Niat sholat Jamak Taqdim Maghrib dan Isya’ (Dilakukan saat waktu maghrib)

“Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama’ dengan isyak, dengan jama’ taqdim, fardu karena Allah Ta’aala.

Setelah selesai sholat maghrib, langsung dilanjut sholat isya’ dengan bacaan niat:

“Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al maghiribi jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: Aku berniat sholat isyak empat rakaat dijamak dengan magrib, dengan jama’ taqdim, fardhu karena Allah Ta’aala.

Tata Cara Sholat Jamak Takhir
Niat sholat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar

“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: Aku sengaja sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala.

Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar dengan bacaan niat:

“Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Aku sengaja sholat fardu Ashar 4 rakaat yang dijama’ dengan dhuhur, fardu karena Allah Ta’aala”

Niat sholat Jamak takhir Maghrib dan Isya’

“Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama’ dengan isyak, dengan jama’ takhir, fardu karena Allah Ta’aala.

Setelah selesai sholat maghrib, langsung dilanjut sholat isya’ dengan bacaan niat:

“Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al magribi Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: Aku berniat sholat isya’ empat rakaat yang dijama’ dengan magrib, dengan jama’ takhir, fardhu karena Allah Ta’aala.

Tata Cara Sholat Jamak

Secara umum tata cara sholat jamak ini adalah sama cuma yang membedakan adalah di segi niat karena mulai tata cara dan bacaaannyapun sama dengan sholat pada umumnya berikut urutan sholat jamak:

Membaca niat

mengenai niat anda bisa sesuaikan dengan kebutuhan sholat jamak yang anda inginkan hal ini udah kami bahas di atas.

Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat
Berdiri Tegak Pandangan Ke Arah Tempat Sujud, Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun salat, sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram cara melakukannya adalah sebagai berikut.

Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit, Tangan rapat di samping badan, Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu, Semua ujung jari kaki menghadap kiblat, Pandangan lurus ke tempat sujud, Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.

 Takbiratul Ihrâm
Gerakan Mengangkat Kedua Tangan

ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan, atau gerakan takbirotul ihrom menurut kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.

Telapak tangan sejajar dengan bahu, pucuk jari-jari sejajar dengan puncak telinga, pucuk ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga, Jari-jari direnggangkan, Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping badan.

Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak Namun, boleh juga merenggangkannya Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

اَللّهُ اَكْبَرُ
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika mengawali ibadah sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca nantinya.

Gerakan Sedekap dalam Salat

Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah sebagai berikut.

Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Adapun Bacaan yang diguanakan oleh masyarakat di Indonesia, ada di bawah ini :

Bacaan DOA IFTITAH (Sunah)

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila.

Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.”

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya : “Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.”

4. Membaca Surat AL-FATIHAH
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran atau membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.

Gerakan Dan Bacaan Rukuk (Thuma’ninah)

اَللّهُ اَكْبَرُ

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.

Angkat tangan sambil mengucapkan takbir, Caranya sama seperti takbiratulihram.
Turunkan badan ke posisi membungkuk, Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha, Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.

Punggung dan kepala sejajar, Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas, Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
Pinggang direnggangkan dari paha, Pandangan lurus ke tempat sujud.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

Bacaan Ruku

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”

6. Gerakan Dan Doa Iktidal – Thuma’ninah
Gerakan Iktidal Dalam Salat Tumakninah
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه

sami’allahu liman hamidah
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah. Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.

Berdiri Tegak Pandangan Ke Arah Tempat Sujud
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.

Bacaan Doa I’TIDAL

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ الاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.

Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar” dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat).

اَللّهُ اَكْبَرُ

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Gerakan Sujud Yang Benar dan Tumakninah
Bacaan Doa SUJUD dalam Sholat

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x

Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:

1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.

Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan takbir.
Letakkan kedua lutut ke lantai.
Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
Letakkan kening dan hidung ke lantai.
Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.
Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
Renggangkan pinggang dari paha.
Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah satu doa sujud.
8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah (Gerakan Duduk antara Dua Sujud)
اَللّهُ اَكْبَرُ

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]

Gerakan dan Bacaan Iftirasy (Duduk Antara Dua Sujud) – Thuma’ninah
Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:

Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
Badan tegak lurus.
Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
Pandangan lurus ke tempat sujud.
Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.
Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir

Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu sebenarnya ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam Syafi’i disebut sebagai Sunah ab’adh yaitu perkara yang disunahkan dalam shalat, dan apabila meninggalkannya (baik disengaja maupun tidak), sunah melakukan sujud sahwi, untuk mengganti kekurangan tersebut. Jadi Tasyahud awal tidak disebutkan dalam rukun Sholat, jadi yang masuk dalam Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud Awal hanya dilakukan pada Sholat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan Sholat maka Tasyahhud Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan Tasyahhud Akhir juga harus ada.

Duduk Tasyahhud Akhir (Duduk Tawarruk)

Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu duduk Tawarruk.

اَللّهُ اَكْبَرُ

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.

Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir
Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.

Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.
Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
Badan tegak lurus.
Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

Bacaan TASYAHUD AKHIR :

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.

Artinya : “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah.”

10. Membaca Shalawat Nabi
Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca Shalawat, minimal membaca Bacaannya shalawat :

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ إِبْرَاهِيْمِ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ، كََمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ إِبْرَاهِيْمِ . فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya :

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

Gerakan Salam Saat Sholat

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)

 

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *