Sholat Ashar: Bacaan, Syarat, Tata Cara dan Keutamaannya

Sholat Ashar

Pada artikel kali ini admin akan membahas tentang Sholat Ashat, Bacaan Sholat Ashar, Tata Cara Sholat Ashar dan amalan sunnah sebelum Sholat Ashar.

Sebagai Umat islam kita wajib melaksanakan Sholat lima waktu dan amalan-amalan yang di sunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Salah satunya dengan melaksanakan Sholat Ashar, sholat ini termasuk salah satu sholat wajib dari sholat lima waktu yang yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat islam sampai akhir hayat.

Seperti yang telah kita ketahui bersama Sholat adalah ting agama, selain itu juga rukun kedua dalam islam.

Sholat ini hukumnya wajib bagi setiap umat muslim yang sudah baligh, berakal, dan sehat.

Sholat Ashar ini dilaksakan setelah dhuhur dengan rentang 3 jam setelahnya, sampai menjelang matahari terbenam sebelum adzan maghrib berkumandang.

Sholat Ashar

Sholat Ashar merupakan sholat wajib ke 3 dari hitungan sholat subuh, seperti yang sudah kami bahas diatas waktu sholat ashar dilakikan setelah Sholat Dhuhur dengan tanda 3 jam atau kurang bahkan lebih yang intinya ditandai dengan adanya Adzan Ashar yang berada di setelah waktu dhuhur.

Setiap sholat pasti ada Aturannya misalnya jam berapa sampai jam berapa? berapa rokaat sholat ashar?

Akan kami bahas kembali mari kita simak ya, jam berapa Sholat Ashar? di Negara Indonesia waktu Sholat Ashat jatuh pada jam 15 kurang 5 menit kurang lebih antara jam 14:50 sampai 15:00.

Sangat dianjurkan bagi Anda yang melakukan sholat Ashar dengan tepat waktu artinya jika kita mendengar adzan berkumandang maka anda bersegeralah untuk melaksanakannya.

Lalu Berapa Jumlah rokaat Sholat Ashar? jumlah rakaat sholat ashar adalah 4 (empat) rakaat, dengan bacaan Shiir atau memelankan bacaannya dan duduk tasyahhud dua kali duduk tasyahhud.

Sholat Ashar memiliki banyak manfaat untuk kehidupan kita baik di dunia dan di akhirat tapi, banyak orang yang belum memahami benar tentang manfaat sholat ashar selain mendapatkan pahala tapi juga untuk kesehatan.

Kita Bahas tata cara sholat Ashar alangkah lebih baiknya jika anda mengetahui syarat sebelum melakukan sholat.

Syarat Wajib Sholat

Salah satu Syarat wajib sholat adalah semua orang islam yang beriman, baligh, berakal sehat dan tubuhnya sehat.

Yang kedua suci dari hadas dan najis. sho pasti jika salah satu syarat yang tidak di lengkapi maka sholatnya tidak akan sah.

Yang ke tiga adalah suci badan, suci tempat sholat. hal ini sesuai dengan dalam Al Qur’an surat Al Muddatsir ayat 4 yang memerintahkan untuk membersihkan pakiannya. dan ada juga hadits yang membahas tentang kebersihan pakaiannya yang artinya: siramlah air kencingnya dengan mengguair satu ember.

Yang ke empat mengetahui masuknya waktu sholat, bagi seseorang yang melakukan sholat sebelum memasuki waktu maka sholatnya tidak sah kecuali sholat jamak.

 

Tata Cara Melaksanakan Sholat Ashar

Berikut Tata Cara Sholat Ashar dengan Bacaannya:

1. Niat Sholat Asharbacaan Sholat Ashar

Sebelum membaca niat bacalah bismillah, silahkan berdiri tegak menghadap kiblat sambil mengukuhkan niat solat di dalam hati untuk melaksanakan ibadah sholat Ashar karena Allah SWT.

Berikut adalah lafadz niat shalat asyar 4 rakaat dalam bahasa arab, latin lengkap artinya:

 

اُصَلّى فَرْضَ الْعَصْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII FARDHOL ‘ASHRI ARBA’A RAKA’AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA’MUUMAN LILLAAHI TA’AALA.

Artinya :

Aku berniat shalat fardu ‘Ashar empat raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala

Niat diatas adalah niat sholat ashar sebagai ma’mum tentunya berbeda juga niat jika sholat sendiri ataupun menjadi imam.

Perhatian:

*Adaa-an : Bila shalat sendiri

*Imaaman : Bila Shalat sebagai imam

*Ma’muuman : Bila shalat sebagai makmum

 

2. Gerakan dan Bacaan Sholat Ashar

Takbiratul Ikhram

Takbiratul ikhram merupakah rukun sholat oleh sebab itu, tidak akan sah sholat seseorang jika dengan sengaja meninggalkan salah satu rukun sholatnya.

Adapun yang dimaksud dengan takbiratul ikhram adalah membaca atau mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR), bukan mengangkat kedua tangan.

Sementara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hukumnya sunnah, tidak wajib.

Setelah selesai takbiratul ikhram (mengucapkan “ALLAAHU AKBAR”) kemudian meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri, sendekap tepat di atas dada atau ulu hati.

Membaca Doa Iftitah

Doa Iftitah adalah doa yang dibaca ketika shalat, setelah takbiratul ihram dalam raka’at pertama dan sebelum membaca surat Al Fatihah.

Berikut adalah lafadz bacaan doa iftitah

(Allahu akbar kabiiro wal-hamdu lillaahi kasiiro wa subhaanallaahibukrotaw wa ashiilaa. innii wajjahtu wajhiya lil-ladzii fathoros-samaawaati wal ardho haniifam muslilaw wamaa ana minal-musyrikiin. innaa sholaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil-aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal-muslimiin).

Artinya : Allah maha besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji hanya kepunyaan allah, pujian yang banyak, dan maha suci allah diwahtu pagi dan petang. kuhadapkan wajahku (hatiku) kepada tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.

Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk allah, tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu baginya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan nya, dan aku golongan dari orang muslimin.

 

Membaca Surat Fatihah

Setelah selesai membaca doa iftitah, kemudian dilanjutkan dengan membaca Fatihah, karena Membaca surat Al-Fatihah merupakan Rukun sholat pada setiap raka’at, baik itu sholat fardhu maupun sholat sunna artinya surat ini wajib dibaca.

Adapun lafadz bacaannya adalah sebagai berikut :

(Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil alamin. arrahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin, iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin. Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin. Aamiin)

Artinya : Dengan menyebut nama allah yang naha pemurah lagi maha penyayang, segala puji bagi allah tuhan semesta alam, maha pemurah lagi maha penyayang, yang menguasai di hari, pembalasan, hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan, tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Membaca Surat atau Ayat-ayat tertentu dari Al-Qur’an

Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihah dan Aamiin, kemudian membaca ayat atau surat Al-Qur’an hal ini bersifat sunnah tidak wajib tapi apabila kita sebagai imam seharusnya kita mengamalkannya minimal membaca surat pendek seperti:

Bismillahirranmanirohim, Qul a’uudzu birabbin naas. malikinnaas. ilaahinnaas. min syarri lwaswaasi ikhannaas. alladzii yuwaswisu fii shuduurinnaas. mina ljinnati wannaas.

Artinya : Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.

 

Ruku’ disertai Tuma’ninah

Menurut kesepakatan ulama, ruku merupakan salah satu rukun solat .

– Sebelum ruku terlebih dahulu diawali dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga seperti ketika takbiratul ihram dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR).

– Ketika ruku, posisi pungguh dan kepala sejajah membentuk garis lurus, kedua telapak tangan berada tepat di lutut. Kedua lengan diusahakan selurus mungkin.

Seraya membaca bacaan ketika ruku’ seperti berikut ini:

(Subhanarobbialadhimiwabihamdi) dibaca 3 kali

– Setelah selesai ruku’, kemudian I’tidal, yaitu bangkit dari ruku’ sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca :

(Samiallahulimanhamida)

– Kemudian kedua tangan diluruskan kebawah sambil berdiri tegak, seraya membaca :

(Robbana laka hamdu milussamawati wamilluardi wamilumasyikta miingsaiing bakdu)

– Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR) tanpa mengangkat kedua tangan lalu melakukan sujud

Sujud disertai dengan Tuma’ninah

Menurut ijma’, sujud dalam setiap raka’at sebanyak dua kali termasuk rukun sholat. Dalilnya yaitu Firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-Hajj : 77 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ruku’lah dan bersujudlah…”

Adapun tata cara sujud adalah sebagai berikut :

– Meletakkan kedua lutut dan jari jemari kedua kaki diatas sajadah (tempat sujud).

– Disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan diatas sajadah, diteruskan dengan merapatkan dahi dan hidung diatas sajadah.

– Kemudian posisi kedua telapak tangan sejajar dengan pundak dan meregangkan kedua telapak tangan dari lambung dan siku terangkat ke atas, tidak menempel ke lantai, kemudian membaca bacaan ketika sujud.

Berikut bacaannya:

(Subhanna robbial akla wabihamdi) dibaca 3 kali

– Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR), untuk kemudian melakukan duduk di antara dua sujud.

Duduk diantara Dua Sujud disertai dengan Tuma’ninah

Adapun cara duduk diantara dua sujud adalah sebagai berikut:

– Duduk diatas telapak kaki kiri, sedangkan kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah

– Kedua telapak tangan diletakkan di atas kedua lutut, kemudian membaca doa berikut ini :

(Robbi firli warhamni wajburni warfakni wahdini waafini wafuani)

– Kemudian mengucapkan “ALLAAHU AKBAR” untuk kemudian melakukan kembali sujud yang kedua kalinya pada raka’at pertama

Sujud Kedua

Untuk sujud kedua cara dan bacaannya sama seperti halnya sujud pertama, yaitu:

Berikut bacaannya:

(Subhanna robbial akla wabihamdi)

* Keterangan: Dibaca 3 kali

Kemudian bangun dari sujud untuk berdiri tegak seraya mengucapkan “ALLAAHU AKBAR” lalu bersedekap, kemudian dilanjutkan ke roka’at kedua / raka’at akhir solat subuh.

Perhatian: Bacaannya sama saja dengan apa yang ditulis diatas, Anda bisa mengganti bacaan doa pendek setelah Alfatihah dengan doa pendek lainnya.

Duduk Tasyahud (Tahiyyat) Akhir

Duduk dan membaca tasyahud akhir merupakan salah satu rukun shalat. Apabila ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja maka shalatnya batal.

Adapun cara duduk tahiyyah akhir adalah sebagai berikut :

– Duduk diatas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah

– Jari telunjuk kanan diacungkan ketika membaca kalimat (IL-LALLAAHI), sementara jari-jari yang lain menggenggam.

– Telapak tangan kiri diletakkan diatas lutut kiri

Adapun untuk bacaan tasyahhud atau tahiyyat akhir secara lengkap adalah sebagai berikut :

At’tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As-salaamu’alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wabarakaatuh, assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahisaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullaah. Allaahumma shalli’alaa sayyidinaa muhammad. Wa’alaa aali sayyidinaa muhammad. kamaa shallaita alaa sayyidina ibroohiim wa alaa aali sayyidina ibroohiim. Wabaarik’alaa sayyidina muhammad wa alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta alaa sayyidina ibroohim wa alaa aali sayyidinaa ibraahiim fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.

* Keterangan: Bacaan tasyahhud akhir diatas merupakan bacaan secara lengkap dengan doa-doa setelah tasyahud akhir sebelum salam.

– Duduk diatas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah

– Jari telunjuk kanan diacungkan ketika membaca kalimat (IL-LALLAAHI), sementara jari-jari yang lain menggenggam.

– Telapak tangan kiri diletakkan diatas lutut kiri

• Niat dan Tata Cara Sholat Taubat Nasuha, Serta Doa Sholat Taubat Nasuha Bacaan Latin, Arab & Artinya

• Panduan Lengkap Tata Cara dan Niat Sholat 5 Waktu, Dilengkapi Bahasa Latin dan Artinya

• Waktu Sholat Tahajud Terbaik Agar Doa Mudah Dijabah, Niat & Keistimewaan Luar Biasa Sholat Tahajud

Mengucapkan Salam

Tata cara salam :

– Mengucap salam seraya telunjuk jari kanan di tarik kembali dan menoleh ke arah kanan hingga pipi kanan kelihatan seluruhnya dari belakang.

– Diteruskan dengan mengucapkan salam kembali seraya menoleh ke arah kiri hingga pipi kiri kelihatan dari belakang.

Mengucapkan salam merupakan salah satu rukun shalat.

(Assalamualaikum wr.wb)

Keutamaan Sholat Ashar

Dikutip Sripoku.com dari rumahzakat.org, Ada beberapa keutamaan dalam mengerjakan sholat fardhu Ashar.

1. Amalan yang mengantarkan ke surga

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635).

“Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin (shubuh dan ashar), maka dia akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 540 dan Muslim no. 1005)

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” [QS. Al-Baqarah [2]: 238]

Menurut pendapat yang paling tepat, yang dimaksud dengan “shalat wustha” dalam ayat di atas adalah shalat ashar.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika terjadi perang Ahzab,

“Mereka (kaum kafir Quraisy) telah menyibukkan kita dari shalat wustha, (yaitu) shalat ashar.”

2. Tidak melaksanakan shalat Ashar akan terhapus amalannya dan seolah-olah telah kehilangan keluarga dan hartanya

“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari no. 594).

“Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) shalat ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya.” HR. Bukhari no. 552 dan Muslim no. 200, 626.

3. Pembeda diri dari orang munafik

“Itulah shalatnya orang munafik, (yaitu)duduk mengamati matahari. Hingga ketika matahari berada di antara dua tanduk setan (yaitu ketika hampir tenggelam, pent.), dia pun berdiri (untuk mengerjakan shalat ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allah, kecuali hanya sedikit saja.” HR. Muslim no. 622.

4. Shalat yang disaksikan oleh malaikat

“Para malaikat malam dan malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat subuh dan ashar. Kemudian malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta’ala bertanya kepada mereka -dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya)-, “Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu?” Para malaikat menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 555 dan Muslim no. 632)

Sekian semoga kita termasuk bagian dari orang beruntung yang dapat melaksanakan shalat Ashar tepat waktu dan terus memeliharanya hingga akhir hayat, Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr,wb

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *