Materi Kalimat Aktif; Pengertian, Ciri-ciri dan Contohnya

Kalimat Aktif
Kalimat Aktif adalah

Kalimat aktif – Bukan hanya pada bahasa Inggris yang memiliki pola aktif dalam kalimat-kalimatnya, tapi Pada kenyataannya dalam bahasa indonesia menemukan pola kaimat aktif.

Pada kalimat ini memiliki pola yang berbeda dengan bahasa asing lainnya karena Bahasa Indonesia memiliki pola khusus dalan kalimat.

Pengertian Kalimat Aktif

Pengertian atau definisi kalimat aktif merupakan kalimat yang mengandung makna yang subjeknya berfungsi sebagai predikat, dan letak subjeknya umumnya berada di depan predikat.

Dinamakan Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya bersifat aktif artinya melakukan kegiatan atau aktifitas / kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau melakukan perbuatan.

Ciri-Ciri Kalimat Aktif

Dibawah ini merupakan ciri-ciri dari kalimat aktif, diantaranya ialah sebagai berikut:

  1.  Ciri yang pertama adalah subyeknya, karena subjek pada kalimat aktif ini merupakan pelaku dari tindakan. Misalnya; Juki membeli Kopi. secara tata kebahasaan diamaknai (Juki= Subjek, membeli=tindakan) Mutia membeli daster (Mutia= Subjek, membeli= Tindakan); Rini menjual kalungnya (Rini = Subjek, menjual= Tindakan) seperti itulah contoh pertama.
  2. Ciri yang kedua predikat pada kalimat aktif ini seringkali menggunakan imbuhan Me- / Ber-. Misalnya seperti Jarwo membeli mobil; Miftah bermain angklung.
  3. Ciri-ciri yang terakhir adalah Pola pada suatu kalimat Subjek – Predikat – Objek – Keterangan (SPOK / SPO) atau kalimat yang tidak memerlukan objek yang berpola seperti Subjek-Predikat-Keterangan (SPK) contoh dengan pembahasannya ialah sebagai berikut:

a. Juli membeli nasi. (Juli= Subjek, Membeli= Predikat, nasi= Objek).
b. Munir mengepel lantai masjid. (Munir=Subjek, Mengepel=Predikat,Lantai=Objek, masjid= Keterangan)
c. Santi berenang di sumber taman. (Santi=Subjek, Berenang=Predikat, di Sumber taman=Keterangan)

Jenis – Jenis Kalimat Aktif

Secara umum kalimat aktif dibagi menjadi dua jenis diantaranya adalah kaliam aktif transitif, dan intransitif barikut ini telah kami rangkum secara lengkap kuy simak dibawah ini:

Kalimat Aktif Transitif

Pengertian Kalimat Aktif Transitif merupakan sebuah kalimat aktif yang memerlukan objek pada kalimatnya sehingga berpola Subjek – Predikat – Objek (SPO) juga Subjek – Predikat – Objek – Keterangan atau juga pelengkap (SPOKPel) dibawah ini contoh dari kalimat aktif transitif ini yakni sebagai berikut: Kakak memasak sayur di dapur, Angga mendengarkan musik, Kakek menonton wayang di halaman rumah.

  1. Saya menendang bola.
  2. Dia memanjat pohon.
  3. Kamu menggunting kertas.
  4. Mereka melempar batu.
  5. Kami mengerjakan PR.
  6. Ayah membeli daging.
  7. Kadir merayu gadis desa.
  8. Robby bermain bola.
  9. Bang Jajang bertemu Juminten. Saya menyarankan
  10. Saya sampaikan juga termasuk kalimat aktif

Kalimat aktif transitif ini memiliki jenis kalimat yakni Kalimat Aktif Ekatransitif serta Kalimat Aktif Dwitransitif adapun penjelasan dari kedua kalimat tersebut ialah sebagai berikut;

Kalimat Aktif Ekatransitif

Klaimat Aktif Ekatransitif ini merupakan kalimat aktif yang didukung dengan adanya objek tetapi tidak mempunyai pelengkap( keterangan) Jadi, bisa diartikan bahwa kalimat ekatransitif ini merupakan kelompok kalimat transitif yang tidak mempunyai kelangkapan (keterangan).

Pola dari kalimat aktif ekatransitif ini ialah S-P-O dibawah ini merupakan contoh kalimat aktif ekatransitif, seperti berikut :

  1. Murni membuang sampah.
  2. Sinta menjemur pakaian.
  3. Jamal memasak nasi.
  4. Kalimat Aktif Dwitransitif

Kalimat Aktif Ekatransitif

Kalimat Aktif Ekatransitif merupakan suatu kalimat aktif yang dilengkapi oleh objek dan pelengkap serta keterangan. Jadi, dapat diartikan bahwa kalimat dwitransitif ini ialah suatu kelompok kalimat transitif yang memiliki objek serta pelengkap. Dibawah ini merupakan contoh dari kalimat aktif dwitransitif, seperti berikut :

  1. kakak menyusun buku dengan rapi.
  2. Jamal mencuci mobil di garasi.
  3. Melati bulu tangkis di lapangan.

Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat Aktif Intransitif ini merupakan jenis kalimat aktif yang tidak dilengkapi dengan Objek kalimat, tetapi disertai oleh kata keterangan atau juga pelengkap. Kalimat aktif intransitif ini berpola ialah Subjek – Predikat – Keterangan atau Pelengkap (S-P-O-K-Pel) dibawah ini merupakan contoh dari kalimat aktif intransitif, ialah seperti berikut :

  1. Rina Bermain sepanjang hari.
  2. Murni menangis di kamarnya.
  3. Cahaya memasak di dapur.
  4. Dia tidur.
  5. Roni berenang.
  6. Saya bernyanyi.
  7. Kalian berlari.
  8. Mereka berjalan.
  9. Kami sedang mandi.
  10. Adik menangis.
  11. Umar bertengkar.

Contoh Kalimat Aktif:

Ayah memperbaiki rantai sepeda milik adik.
S P O

Kalimat Pasif:

Rantai sepeda milik adik diperbaiki oleh ayah.
S p O

Keterangan: S = subjek, P = predikat, O = objek

Kedua kalimat di atas memiliki pola yang sama, yaitu S-P-O. Akan tetapi, kamu bisa melihat ada perbedaan subjek dan objek di kedua jenis kalimat tersebut. Pada kalimat aktif, subjek menjadi pelaku yang melakukan pekerjaan atau predikat. Sementara itu, pada kalimat pasif, rantai sepeda milik adik yang menjadi subjek justru menjadi sesuatu yang dikenai predikat atau bisa dibilang menjadi bahan pekerjaannya.

BARU! Komunitas Belajar by StudioBelajar.com
Yuk gabung sekarang! Klik di sini!
kalimat aktif dan pasif
sumber gambar: eslcafe.us

Contoh di atas merupakan satu keadaan yang digambarkan dalam dua model kalimat, baik aktif maupun pasif. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis kalimat tersebut sama-sama bisa diubah ke dalam bentuk yang berbeda. Model kalimat tersebut kerap disebut kalimat aktif ataupun pasif transitif. Akan tetapi, ada juga kalimat aktif maupun pasif yang tidak dapat diubah ke bentuk kebalikannya. Kalimat dengan keadaan demikian disebut sebagai kalimat aktif intrasitif maupun kalimat pasif intrasitif. Model kalimat intransitif tersebut terjadi karena di dalamnya tidak mengandung objek ataupun pelengkap.

Contoh Kalimat Aktif Intrasitif:

Rian mengigau sepanjang malam.
S P Ket. waktu

Contoh Kalimat Pasif Intrasifif:

Rumahnya sedang direnovasi.
S P

Ciri-ciri Kalimat Aktif
Berikut ini adalah beberapa ciri lain dari kalimat aktif:

1. Predikatnya Cenderung Memiliki Imbuhan me- ataupun ber-

Jika masih kerap kesulitan membedakan subjek yang melakukan pekerjaan atau dikenai pekerjaan, kamu juga bisa mendeteksi kalimat aktif dari imbuhan yang membentuk predikatnya. Pada kalimat aktif, imbuhan me- ataupun ber- cenderung mengikat predikat yang menggambarkan suatu tindakan ataupun pekerjaan dalam sebuah kalimat.

Contoh:

Ibu menggandeng tangan adik selama berbelanja di pusat perbelanjaan.
S P O Ket. Waktu

2. Predikatnya Bisa Berupa Kata Aus
Yang dimaksud kata aus adalah kata yang tidak perlu lagi mendapat imbuhan saat menjadi predikat. Jika ditambahkan imbuhan, makna kata tersebut menjadi berubah dan tidak sesuai lagi dengan yang dimaksud. Kalimat aktif yang memakai kata aus di posisi predikatnya cenderung menjadi kalimat aktif intrasitif, meskipun ada juga beberapa kasus yang kalimat berpredikat kata ausnya dapat dibubuhi objek sehingga bisa diubah ke bentuk pasif. Beberapa contoh kata aus, antara lain tidur, makan, tinggal, dan mandi. Jika kata-kata tersebut dipaksa mendapat imbuhan me- ataupun ber-, maknanya bisa berubah jauh. Jadi, jika pada sebuah kalimat kamu menemukan kata-kata aus ini di bagian predikat, sudah bisa dipastikan kalimat tersebut adalah kalimat aktif.

Contoh:

Ia tinggal di Tangerang.
S P Ket. Tempat

Ciri-ciri Kalimat Pasif
Berikut ini adalah ciri-ciri lain dari kalimat pasif, di luar fungsi subjeknya.

1. Predikatnya Cenderung Berimbuhan di-, ter-, atau ke-an
Jika kamu menemukan kalimat yang bagian predikatnya dibubuhi ketiga imbuhan ataupun afiks di atas, sudah bisa dipastikan kalimat tersebut tergolong pasif. Hal ini karena ketiga afiks tersebut secara tidak langsung membuat subjek menjadi pihak yang dikenai atau menjadi “korban”.

Contoh:

Koruptor tersebut dibekuk oleh penyidik KPK melalui operasi tangkap tangan.
S P O Ket. Cara

2. Memiliki Pronomina Persona yang Bergabung dengan Predikat
Pronomina persona adalah kata ganti untuk merujuk orang pertama, kedua, maupun ketiga, yaitu ku-, kau-, ataupun –nya. Di dalam kalimat, pronomina persona biasa merujuk ke posisi subjek maupun objek. Namun apabila letaknya bergabung dengan predikat, bisa dipastikan bahwa kalimat tersebut tergolong pasif karena pronominal personanya mengarah ke objek.

Contoh:

Buku itu dibacanya berulang kali.
S P+O Ket. Cara

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *