Majas Anafora; Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri dan Contohnya

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal banyak macam-macam majas, salah satu diantaranya adalah majas anafora. Majas anafora yang termasuk dalam majas repetisi ini adalah majas yang berisi pengulangan kata atau frasa didalam satu kalimat, di mana kata yang diulang tersebut adalah kata di awal kalimat yang diulang atau ditulis kembali di tengah kalimat dan di akhir kalimat.

Untuk lebih memahaminya, berikut ini kami bahas secra lengkap tentang majas anafora muali dari pengertian majas anafora, fungsi majas Anafora, ciri-ciri dan contohnya:

Peengertian Majas Anafora

Majas anafora adalah salah satu jenis majas berasal dari akar bahasa Yunani Kuno yaitu anaphore yang memiliki makna pengulangan pada sebuah tempat.

Dikatakan majas Anafora adalah bagian dari gaya bahasa dengan ciri khas menggunakan kata-kata yang diulang-ulang, dalam majas anaforta pengulangan kata terjadi di awal kalimat pada setiap baris atau setelah tanda koma pada satu kalimat.

Sehingga dalam kalimat yang terdapat majas anafora, terjadi pengulangan kata atau frasa yang mana digunakan untuk mempertegas suatu makna dari gagasan atau ide yang ingin diungkapkan dalam sebuah kalimat. Pengulangan-pengulangan kata pada kalimat yang terdapat majas anafora ini dapat memberi makna penegasan didalamnya.

Oleh sebab itu, majas anafora juag dikelimpokan sebagai majas penegasan, karena bentuk dari majas anafora dapat juga dikelompokkan sebagai pecahan dari majas paralelisme, dimana majas ini berfungsi untuk perulangan.

Segala macam bentuk kata atau frasa pengulangan seperti majas anafora banyak sekali ditemukan pada karya sastra.

Maksud dari pengulangan-pengulangan kata tersebut hanya untuk mempertegas makna dari setiap kalimat yang mengandung majas anafora.

Dalam karya sastra penggunaan majas anafora dapat menciptakan kesan imajinatif dalam tulisan sehingga pembaca menjadi nyaman membacanya.

Pengertian Majas Anafora Menurut Para Ahlipengertian-majas-anafora

Adapun terdapat dua pengertian majas anafora menurut para ahli, yang telah kami rangkum sebagai berikut:

Menurut Keraf

Pengertian Majas Anafora menurut beliau adalah suatu gaya majas berupa pengulangan dalam bentuk pengulangan kata pertama di setiap baris atau kalimat berikutnya.

Menurut Ratna

Pengertian Majas Anafora menurut beliau adalah kata atau kelompok kata yang diulang pada baris berikutnya.

Fugsi Majas Anafora

Fungsi majas anafora

Secara umum fungsi Majas anafora ini pengulangan yang bertujuan untuk memperkuat suatu makna dalam kalimat.

Adanya fungsi Majas anafora yang berisi pengulangan baik itu hanya kata atau frasa dalam sebuah kalimat memiliki peran yang sangat penting.

Pengulangan kata dan juga frasa bisa Anda tempatkan di awal atau permulaan kalimat, selanjutnya bisa juga anda tepatkan kembali pada pertengahan kalimat dan juga pada akhir penghujung kalimat.

Adanya pengulangan dalam gaya bahasa anafora bisa dilakukan dengan memisahkan antar kalimat menggunakan tanda koma.

Ciri-Ciri Majas Anafora

ciri-ciri-majas-anafora

Ciri-Ciri-Majas-Anafora

Adapun cara untuk memudahkan Anda dalam memahami gaya bahasa anafora, Anda dapat memahaminya berdasarkan karakteristik atau ciri-ciri majas tersebut yang sudah kami rangkum berikut.

Ciri khas dari gaya bahasa anafora adalah:

– Sebagai ciri-ciri utama dari majas anafora adalah didalamnya terdapat pengulangan kata atau frasa yang dapat diambil dari setiap kata pertama yang ada pada awal baris kalimat dan selanjutnya ditulis kembali dengan dipisahkan tanda koma yang ada pada anak kalimat selanjutnya.

– Ciri-ciri khas yang kedua Tujuan adanya penulisan majas anafora pada suatu kalimat adalah untuk menekankan makna
atau menegaskan isi kalimat yang terdapat majas anafora tersebut.

– Ciri-ciri khas yang ketiga adalah majas anafora dapat ditemukan paling umum pada karya sastra tersebut.

Contoh Majas Anafora

contoh majas anafora

Contoh-Majas-Anafora

Keberadaan pengulangan kata atau frasa pada majas anafora sebenarnya sangat mudah ditemukan.

Adapun merupakan beberapa contoh umum penerapan majas berjenis anafora dalam suatu kalimat:

Contoh Penjelasannya
Contoh 1 :
Perkataan adalah cerminan hati, perkataan adalah curahan isi jiwa, perkataan adalah gambaran dari tinggat intelektualitas, dan perkataan adalah wujud dari derajat yang ada pada diri seseorang.
..

Pada kalimat di atas memuat majas anafora yang ditunjukkan dengan kata pada penggalan kata “Perkataan adalah” yang diungkapkan berkali-kali. Pengulangan kata juga dilakukan untuk melakukan penegasan terhadap maksud dan tujuan yang ingin diutarakan dalam kalimat.

Contoh 2 :
Cara apa lagi agar aku bisa memenangkan hatimu, cara apa lagi agar kau bisa mengerti diriku, cara apa lagi yang mesti kuperbuat agar kau mencintaiku.

Penjelasan :Pada kalimat di atas terdapat majas anafora yang ditunjukkan pada pengulangan kata pada awal tengah dan akhir berupa susunan kata “cara apa lagi”. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan maksud dan tujuan dari kalimat di atas.

Contoh 3 :
Walaupun darah mengucur deras, walaupun keringat membanjiri tanah, dan walaupun raga ini tak lagi bernyawa, aku akan tetap menjaga dan mencintaimu.

Penjelasan :

Pada kalimat di atas terdapat penggunaan majas anafora yang ditunjukkan pada pengulangan kata “walaupun” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh 4;

Bagaimana lagi yang kau inginkan agar kau dapat percaya pada perkataanku, bagaimana lagi yang kau mau supaya kau bisa percaya pada apa yang kuberikan, bagaimana lagi yang harus kulakukan supaya kau mau menerima rasa cintaku?

Penjelasan; Pengulangan kata dalam majas berjenis anafora tersebut adalah “apa lagi yang” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh 5:

Walaupun darah ini terus tertumpah mewarnai tanah di bawah ragaku, walaupun darah dalam tubuhku semakin habis tidak tersisa, aku tidak akan pernah menyerah hingga tubuhku benar-benar tidak lagi bernyawa.

Penjelasan; Pengulangan frasa pada kalimat di atas adalah “walaupun darah” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh 6: Pesantren merupakan jendela untuk menuju dan memahami Rabbnya, pesantran merupakan jalan untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

Penjelasan; Pengulangan pada kalimat tersebut adalah “pesantren merupakan” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh 7: Setelah kau pergi dari hidupku aku serasa sulit bernapas, setelah kau menjauh dariku aku pun merasa hampa, setelah kau tak mau melihatku lagi aku merasa terbuang.

penjelasan; pada kalimat diatas repetisi pada kalimat ini adalah “setelah kau” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh 8:  Silaunya dunia tidak akan menghancurkan kepercayaanku, Silaunya dunia tidak akan membuatku berubah, Silaunya dunia kuyakini adalah kebohongan dan ilusi semata.

penjelasan; pada kalimat diatas repetisi pada kalimat ini adalah “Silaunya dunia” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh 9: Berinfaklah engkau niscaya engkau tidak akan merana, berrinfaklah engkau niscaya engkau akan bahagia, berinfaklah engkau niscaya engkau akan meraih kebaikan dunia dan akhirat.

penjelasan; pada kalimat diatas repetisi pada kalimat ini adalah “Silaunya dunia” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh 10: Jadilah seseorang yang peduli agar engkau dihargai, jadilah seseorang yang ramah agar orang lain mengingat engkau, jadilah seseorang yang penuh kasih agar orang-orang mencintaimu juga.

penjelasan; pada kalimat diatas repetisi pada kalimat ini adalah “Silaunya dunia” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh Majas Anafofa dalam Kalimat

  1. mu tak akan pernah hilang, cintamu tak akan pernah tergantikan, sungguh hanya cintamu yang ada di hatiku.
    Meskipun hujan badai, meskipun gempa dahsyat, meskipun dunia kiamat, aku tetap akan menunggumu disini.
    Wajahmu selalu membayangi hidupku, wajahmu selalu berada dalam pikiranku, wajahmu adalah yang selalu kurindukan.
    Sejak kepergianmu aku sendiri, sejak kehilanganmu aku merana, sejak itulah hidupku serasa hampa.
    Tahukah kau bahwa kaulah yang kucinta, tahukah kau bahwa cintaku begitu tulus, tahukah kau bahwa aku bersedia mati untukmu?
    Kehampaan dalam hatiku karena dirimu, kehampaan dalam diriku karena cintamu, kehampaan ini sunggunh membunuhku.
    Kasih Ibu sepanjang masa, kasih Ibu hingga akhir hayatnya, kasih Ibu tiada akhir.
    Kilauan harta tidak akan menggoyahkan imanku, kilauan harta tidak akan menghancurkan prinsipku, kilauan harta hanyalah sebuah kefanaan.
    Pendidikan adalah jalan menuju sukses, pendidikan adalah jalan meningkatkan keimanan, pendidikan adalah hak semua orang.
    Jadilah baik agar dihargai, jadilah baik agar dihormati, jadilah baik agar disayangi Tuhan.
    Sedekahlah karena akan membuatmu kaya, sedekahlah karena merupakan obat hati, sedekahlah karena merupakan penolong sesama.
    Berdoalah agar hidup lebih tenang, berdoalah agar keinginanmu tercapai, berdoalah karena itu perwujudan kasih pada Tuhan.

Contoh Majas Anafora dalam Puisi

Tak hanya bisa digunakan dalam mempertegas sebuah kalimat, majas anafora juga bisa sering ditemukan di dalam sebuah puisi,

Adapun contoh berikut ini merupakan anafora dalam sebuah puisi yang sengaja dibuat oleh penulis yaitu:

Dunia oh dunia, kau ialah panggung sandiwara
Dunia oh dunia, setitik tempat dari semesta yang penuh tipu muslihat
Dunia oh dunia, banyak yang terlena
Dunia oh dunia, banyak yang lupa jika kau hanya sementara

Cinta oh cinta, tiada yang lebih indah dibanding rasa cinta

Cinta oh cinta, rasanya dibuat mabuk kepayang setiap kali memikirkannya

Cinta oh cinta, apakah dia pun merasakan hal yang sama

Cinta oh cinta, dapatkah aku meraihmu dan memilikimu selamanya

Contoh Majas Anafora dalam Bentuk Kritikan, Pengingat Terhadap Seseorang
Karena memiliki sifat penegasan, majas metafora juga bisa digunakan sebagai rangkaian pengingat dan juga kritikan terhadap seseorang, seperti contoh di bawah ini yang dibuat untuk mengingatkan penguasa:

Dear penguasa, belum genap satu tahun kau berkuasa akan tetapi sudah banyak hal terjadi yang kau lakukan untuk membuat rakyatmu menderita.

Dear penguasa, kebijakanmu bagai tali yang membelenggu

Dear penguasa, apakah masih ingat dengan janjimu?

Dear penguasa, kemanakah kau setelah memenangkan hati kami?

Dear penguasa, lupa janji lupa segalanya

Dear penguasa, ini lah yang pantas kami terima

Dear penguasa, menindas rakyat kecil demi kepentingan golonganmu semata

Dear penguasa,usah

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *