Latar Belakang, Cara membuat, dan Contohnya

latar belakang
materi latar belakang

Contoh Latar Belakang – sahabat setia syahrulanam.com kali ini kami akan membahas tentang Latar belakang, mulai dari pengertian latarbelakang, fungsi latar belakang dan contohnya.

Secara umum latarbelakang adalah sebuah bagian penting di dalam sebuah karya ilmiah, baik didalam pembuatan makalah, laporan perjalanan, skripsi dan beberapa karya ilmiah yang lainnya.

Latar belakang ini bersifat sangat penting sekali karena menjadi gambaran umum dalam sebuah karya ilmiah tersebut.

Supaya Anda lebih mudah dalam memahami materi ini yuk kita simak bersama materi latarbelakang di bawah ini.

Pengertian Latar Belakang

Latar belakang adalah uraian yang berbentuk paragraf yang menjelaskan atau menggambarkan tentang alasan mengapa suatu karya tulis dibuat.

Kita ambil contoh misalnya saja, latar belakang skripsi memuat tentang mengapa topik skripsi tersebut harus dibuat, dan latar belakang proposal acara, mengulas mengapa acara tersebut harus diadakan.

Pada hal ini, latar belakang lebih mengarah pada urgensi atau kepentingan sang penulis dalam membuat sebuah karya tulis.

Tujuan membuat latar belakang

Tujuan pembuatan latar belakang adalah untuk memberitahukan pada pembaca mengenai apa yang akan dibahas dalam karya tulis tersebut. Letak latar belakang pada sebuah karya tulis ilmiah selalu berada di paling depan.

Oleh karena itu, latar belakang sebaiknya dibuat menarik mungkin karena hal ini akan berpengaruh kepada ketertarikan pembaca Agar lebih paham, sebaiknya pahami terlebih dahulu cara membuat latar belakang.

Cara Membuat Latar Belakang

Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda gunakan sebagai pedoman untuk membuat latar belakang :

1. Kondisi ideal mencakup keadaan yang diharapkan terjadi, Kondisi ideal ini biasa dituangkan pada bentuk visi dan misi yang ingin diraih.
2. Kondisi faktual atau baku yang merupakan kondisi yang terjadi saat ini, isinya menceritakan tentang situasi yang menjadi keresahan atau masalah, hingga menjadi dasar dilakukan nya suatu penelitan maupun kegiatan yang dilatar belakangi.

3. Yang terakhir adalah Solusi yang merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaian pada masalah yang dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.

Latar belakang dapat juga mengandung perbandingan dan penyempurnaan atas tulisan mengenai topik yang sama sebelumnya.

Oleh karena itu latar belakang adalah salah satu bagian penting dalam penulisan suatu karya tulis.

Isi Latar Belakang

Poin-poin maupun isi latar belakang masalah yang lebih spesifik seperti berikut ini:

1. Sebuah alasan rasional & esensial berdasarkan dengan data, fakta, maupun referensi yang ada. Alasan tersebut dipakai untuk acuan ketertarikan dari sang peneliti.

2. Gejala-gejala yang ada di lapangan yang lalu memunculkan permasalahan untuk selanjutnya diteliti lebih lanjut.

3. Adanya permasalahan yang kompleks & pelik yang muncul jika dibiarkan begitu saja serta tidak secepatnya dicari solusinya.

4. Pendekatan yang ditinjau pada segi teoritis yang bertujuan untuk mengatasi masalah.

Selain itu, latar belakang Masalah juga bisa mengacu pada krisis ideologi, social, ekonomi, politik, budaya, keamanan, dan pertahanan. Latar belakang masalah ditutup memakai kalimat kunci yang intinya menekankan pentingnya masalah itu untuk secepatnya diteliti. Selain itu, juga di bahas apa saja akibat jika penelitian itu tidak secepatnya diteliti.

Contoh Latar Belakang Proposal Pengembangan

Dalam proses belajar mengajar yang dewasa ini banyak kita temui metode dan cara mengajar oleh guru yang sangat mendukung kemajuan perkembangan pemahaman siswa di dalam ruang lingkup kelasnya, dan juga tidak menutup kemungkinan siswa juga dapat melakukan pengembangan terhadap dirinya di luar lungkungan sekolah.

Tapi disisi lain, seorang guru yang profesional juga harus memiliki kemampuan yang lebih sehingga dapat berefe positif jangka panjang terhadap perkembangan siswa-siswinya dalam hal ini guru di tuntut untuk mampu menguasai materi dan rencana kegiatan sehingga bisa di aplikasikan kedalam ruang lungkup kelas.

Akan tetapi, guru sering direpotkan dengan banyaknya bahan ajar yang akan dibawa kedalam ruang kelas seperti, RPP, buku paket dan bahan-bahan lainnya oleh karena demikan, penulis ingin melakukan sebuah riset tentang “Pengembangan Bahan Ajar Tik Melalui Model Animasi Power Point” sehingga guru tidak repot-repot lagi untuk membawa banyak bahan dan instrumen penunjang kegiatan belajar mengajar didalam kelasnya.

Dengan adanya pengembangan ini, besar harapan penulis agar guru dapat menggunakan hasil pengembangan ini guna mendukung efisiensi waktu belajar siswa didalam kelas.
Adapun masalah yang di hadapi oleh siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung ialah :
1. Guru tidak dapat memanfaatkan waktu seefisien mungkin karena terhambat masalah materi ajar dan bahan-bahan ajar yang masih di tulis di papan sehingga waktu terbuang percuma.
2. Siswa tidak dapat menyerap materi yang di ajarkan karena harus menunggu guru yang menulis materi yang ada di papan tulis.

Contoh Latar Belakang Proposal Penelitian Kualitatif

Pendidikan adalah suatu hal yangsangat didambakan oleh siapa saja, baik oleh anak, remaja, maupun orang tua. Demiterciptanya pendidikan yang dicita-citakan diperlukan suatu kedisiplinan yangtinggi dari semua pihak yang berkecimpung di dalamnya. Dikatakan bahwa, “Disiplinadalah suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhiterhadap perintah-perintah atau larangan yang ada terhadap suatu hal karenamengerti betul-betul tentang pentingnya perintah dan larangan tersebut

Tujuan disiplin diri adalah mengupayakan akanpengembangan minat anak dan mengembangkan anak menjadi sahabat, tetangga danwarga negara yang baik. Manusia dituntut untukmampu mematuhi berbagai ketentuan atau harus hidup secara berdisiplin, sesuaidengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya. Disiplin dan tata tertibdalam kehidupan bilamana dirinci secara khusus dan terurai aspek demi aspek,akan menghasilkan etika dalam pergaulan, termasuk juga dalam hubungan denganlingkungan sekitar.

Sikap disiplin yangdilakukan oleh seseorang atau peserta didik, hakekatnya adalah suatu tindakanuntuk memenuhi nilai-nilai tertentu. Disiplin merupakanfaktor penting pembentuk karakter para murid. Disiplin bukan hanya terbatassoal waktu, namun juga menyangkut perilaku yang lain. Disiplin adalah belajardan latihan. Orang yang sukses dalam bidang apapun apalagi dalam seni beladiri dan bisa menjadi yang terbaikatau terhebat , selalu orang yang membebankan dirinya sendiri dengan disiplinyang lebih keras dari apa saja yang dibebankan oleh orang lain”.

Disiplin sebagaialat pendidikan berarti segala peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Disiplin dan kegiatanbelajar mengajar diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatursedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupunanak didik dengan sadar.

Namun kenyataan yang dihadapi lain dariyang diharapkan. Disiplintidak selalu bisa ditegakkan dalam praktek di lapangan. Banyak masalah-masalahyang dihadapi peserta didik terkait dengan soal disiplin. Berdasarkan data di lapangan yaitu : Darihasil pengamatan saya pada hari Selasa tanggal 15 April 2008, di kelas TB. E Jurusan Tarbiyah PAI STAINPonorogo, jam 10.30-12.00 WIB, ditemukan ada tiga mahasiswa terlambat mengumpulkantugas Mata Kuliah Fiqih Keluarga. Darihasil pengamatan saya pada hari Senin tanggal 14 April 2008, di kelas TB. EJurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo, jam 07.30-09.00 WIB, ditemukan ada limamahasiswa terlambat masuk kuliah pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Darihasil pengamatan saya pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2008, di kelas TB.E Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Ponorogo, jam 07.30-12.30 WIB, ditemukan ada 10 mahasiswa tidak masuk kuliah jam ke-1, ke-2 dan ke-3,Mata kuliah Psikologi Perkembangan, Metode Penelitian Pendidikan dan BimbinganDan Penyuluhan. Kejadian ini dapat diidentifikasikan sebag pelanggaran terhadapdisiplin dalam pendidikan.
Ketidak disiplinan mahasiswa tersebutterjadi atas beberapa sebab, antara lain: sumber belajar yang kurang lengkap,dana yang kurang menunjang, media yang sangat terbatas, dan lain-lain. Dan dapat diambil suatu pertanyaan “Apa yangdilakukan oleh pihak-pihak STAIN ponorogo dalam meningkatkan kedisiplinanmahasiswa TB. E ketikamengikuti perkuliahan?”. Realitas ini sangat penting untuk diteliti.
Untuk itu penelitian ini diangkat untukmengungkap masalah-masalah tersebut. Berdasarkan hasil penjajagan awal dilapangan pada hari Senin tanggal 14 April 2008, jam 07.30-09.00 WIB, hariSelasa tanggal 15 April 2008, jam 10.30-12.00 WIB, hari Senin tanggal 25Agustus 2008, jam 07.30-12.30 WIB, telah ditemukan :

1. Dosen melakukanpenertiban absensi selama pembelajaran di kelas setelah selesai pembelajaran.
2. Kosma memberikankoordinasi konsultasi kepada semua mahasiswa TB.E setelah perkuliahan, diserambi masjid kampus setelah selesai pembelajaran.
3. Orang tua melakukanbimbingan belajar kepada anak-anaknya (mahasiswa) sebelum dan sesudah kegiatanpembelajaran di rumah.
4. Teman sekelas /sejawat melakukan kegiatan mengerjakan tugas bersama-sama di kos.
5. Bimbingankemahasiswaan melakukan kegiatan workshop dan OSMA kepada mahasiswa dalamrangka peningkatan kedisiplinan di aula pada waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya, berangkat darihasil temuan tersebut di atas , maka proposal penelitian ini kami beri judul “MODEL/ POLA PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI ABSENSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINANMAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN”.

Contoh Proposal Penelitian Pendidikan

Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persainganpun semakin ketat, apalagi dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan sumber daya manusia karena pendidikan diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan manusia produktif yang mampu memajukan bangsanya, (Kunaryo, 2000). Pendidikan dalam arti luas didalamnya terkandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar dan melatih. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok.

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pemerintah sejak orde baru telah mengadakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran”.

Seorang guru perlu menyadari bunyi dan isi pasal ayat Undang Undang Dasar tersebut, setiap murid berhak mendapatkan pengajaran yang sama. Dalam tugasnya sehari-hari guru dihadapkan pada suatu permasalahan yaitu ia harus memberi pengajaran yang sama kepada murid yang berbedabeda. Perbedaan itu berasal dari lingkungan kebudayaan, lingkungan sosial, jenis kelamin.

Salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal sesuai dengan kemampuannya. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberi keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan (UU RI No. 20 Tahun 2003).

Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga (orang tua), anggota masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menyediakan tempat untuk belajar yaitu sekolah. Sekolah menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar belakang atau kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Bahar dalam Yerikho (2007), menyatakan bahwa: pada umumnya anak yang berasal dari keluarga menengah kaeatas lebih banyak mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang tua mereka.

Anak-anak yang berlatar belakang ekonomi rendah, kurang dapat mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak dan dalam keluarga ini dapat ditanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan anak.

Keluarga (orang tua) yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang keadaan sosial ekonominya rendah. Contohnya: anak dalam belajar akan sangat memerlukan sarana penunjang belajarnya, yang kadang-kadang harganya mahal. Bila kebutuhannya tidak terpenuhi maka ini akan menjadi penghambat bagi anak dalam pembelajaran.

Keadaan yang demikian terjadi juga di SMP N 2 Menes, dimana sekolah ini menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar belakang ekonomi orang tua yang berbeda. Keragaman latar belakang ekonomi orang tua tersebut dapat berpengaruh pula pada kemampuan membiayai kepada anak-anaknya, sehingga keadaan sosial ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan anak.
Berkaitan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil judul penelitiani: “PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 MENES TAHUN AJARAN 2014/2015 ”,

Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif

Latar Belakang
Game online merupakan sebuah gaya hidup baru bagi beberapa orang disetiap kalangan umurnya. Sekarang ini banyak kita jumpai warung internet (warnet) dikota ataupun di desa-desa dan mereka memfasilitasi akan adanya game online tersebut. Komputer (PC) yang mempunyai spesifikasi untuk game bukanlah komputer yang biasa dan sering kita pakai, harga komputer tersebut lebih mahal dari pada komputer biasa. Terlebih lagi koneksi internet untuk sebuah game online juga harus memadai. Jika kita lihat dari modal untuk sebuah “Game Center” yaitu tempat bermain khusus game online cukup besar, Realita pada masyarakat kita dikota maupun didesa game center sangat mudah kita jumpai dan keberadaannya menjadi candu bagi beberapa orang.

Dalam perspektif sosiologi orang yang menjadikan game online sebagai candu, cenderung akan menjadi egosentris dan mengedepankan individualis. Hal ini berbahaya bagi kehidupan sosial individu tersebut, mereka dengan sendirinya menjauh dari lingkungan sekitar dan dimungkinkan akan memarjinalkan diri sehingga beranggapan bahwa kehidupanya adalah di dunia maya dan lingkungannya sosialnya hanya pada dimana tempat dia bermain game tersebut. Banyak diantara mereka dari golongan pelajar sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi, baik dari status dan golongan ekonomi menengah keatas sampai menengah kebawah.

Problematika motivasi belajar pada peserta didik sekarang ini semakin kompleks termasuk candu game online yang berkembang pada dinamika masyarakat kita khususnya Indonesia. Asumsi yang ada motivasi belajar dapat dilihat dengan prestasi dan perspektif kognitif dari peserta didik, baik pelajar sekolah dasar atau mahasiswa perguruan tinggi. Status yang ada tidak banyak menimbulkan perbedaan akan motivasi belajar hal ini menjadi sebuah kecenderungan bahwa kesadaran akan motivasi belajar tidak hanya dilihat dari aspek umur dan status tetapi juga dilihat dari gaya hidup masing masing individu.

Paradigma dalam sebuah perkembangan tekhnologi adalah untuk membantu dan menstimulus motivasi belajar baik aspek kognitif maupun psikomotor para peserta didik di era modernisasi sekarang. Tetapi faktanya perkembangan tekhnologi dan adanya game online membuat arus balik sehingga mayoritas para pecandu game online menurunkan motivasi belajar mereka. Termasuk peserta didik (mahasiswa) di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.

Contoh Proposal Penelitian Ilmiah

Latar Belakang
Ketika televisi tidak lagi menarik untuk ditonton remaja di Indonesia, tayangan yang disajikan cenderung tidak relevan dan cenderung monotone, YouTube menyediakan jasa streaming tontonan alternatif lain yang lebih menarik. Dalam situs streaming tersebut juga memiliki fitur parental kontrol atau perlindungan terhadap anak dari tontonan yang kurang layak, dan sedang dalam tahap pengembangan. Selain itu situs tersebut juga menyediakan berbagai macam chanel yang sudah dikategorikan sesuai dengan kebutuhan para pengunjung. Situs streaming ini juga sudah mulai merambah ke sektor periklanan, dimana iklan yang ditayangkan juga lebih menarik daripada yang ada di televisi.

Berawal dari iklan yang sering muncul ketika peneliti sedang berkunjung di situs YouTube ini, penulis sering menemukan beberapa iklan yang menarik sebelum penulis menonto video utama. Yang menarik di sini, iklan yang keluar tidak sama seperti yang ada di televisi. Iklan yang ada di YouTube ini harus ditonton atau harus di lewati mengunakan tombol skip untuk menonton video utama yang kita inginkan. Peneliti kemudian berpendapat bahwa iklan yang ditampilkan tersebut pastinya dihitung masa penayangannya atau setiap klik yang dibuat untuk melewati iklan tersebut. Dari hal tersebut lalu peneliti menentukan sebuah sampel yaitu iklan shampo Pantene yang di bintangi oleh Raline Syah. Dari sampel tersebut peneliti berharap memenukan jawaban dari permasalahan penelitian kami.

Peneliti merasakan bahwa beberapa orang yang mengakses situs video streaming YouTube cenderung tidak menyukai iklan sebelum menonton video utama, alasanya karena membuang waktu atau karena membuat akses data menjadi boros. Namun demikian dari sudut pandang peneliti, menginginkan banwa iklan video sreaming tersebut dapat menjadi media beriklan yang efektif.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *