Contoh Naskah Drama – Dibenak anda apa yang anda ketahui dengan naskah drama, yah daskah drama yang sering digunakan untuk persiapan sebelum melakukan pentas drama dalam hal ini kita wajib tahu dulu apa itu drama? yah Drama, kata ini berasal dari bahasa Yunani yaitu “Draomai” yang memiliki arti berbuat, berlaku, dan bertindak dalam arti lain Drama merupakan perjalanan, kisah hidup yang diceritakan kembali dan diperagakan oleh orang lain.
Sebelum memperagakan sebuah drama, biasanya Anda harus terlebih dahulu membuat naskah drama sebagai bahan untuk persiapan Drama, Naskah drama dapat berbentuk teks berisi komposisi drama yang ditulis atau diprint dalam sebuah kertas.
Daftar Pembahasan
Pengertian Drama Secara Umum
Pengertian Drama secara umum adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu Draomai yang memiliki arti berbuat dan bertindak, Sedangkan kata drama sendiri memiliki arti suatu perbuatan dan tindakan. Pengertian drama menurut KBBI yaitu suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan mempunyai maksud untuk menampilkan sebuah pertunjukan yang diperankan oleh aktor pada cerita.
Pengertian Drama Menurut Para Ahli
1. Pengertian Drama Menurut Moultoun, Beliau mengungkapkan drama merupakan kisah hidup yang dilukiskan dalam sebuah pertunjukan gerak.
2. Pengertian Drama Menurut Ferdinand Brunetierre, Beliau mengungkapkan drama merupakan sebuah seni yang dapat menghasilkan sebuah gerakan dan aksi yang dapat dipertontonkan.
3. Pengertian Drama Menurut Budianta, Beliau mengungkapkan drama merupakan alur cerita sastra yang mempertontonkan penampilan fisik secara lisan atau diaolog yang dilakukan antar pemain.
4. Pengertian Drama Menurut Tim Matrix Media Literita, Beliau mengungkapkan drama yaitu sebuah bentuk cerita yang menggambarkan kisah kehidupan manusia melalui perilaku tokoh yang dipentaskan.
5. Pengertian Drama Menurut Seni Handayani, Beliau mengungkapkan drama merupakan sebuah komposisi yang dihasilkan dari seni sastra dan seni pertunjukan, sehingga menciptakan dua jenis drama, yaitu drama dalam bentuk tertulis dan drama dalam bentuk pertunjukkan.
6. Pengertian Drama Menurut Wildan, Beliau mengungkapkan drama merupakan komposisi yang dilahirkan dari beberapa cabang seni, sehingga drama dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu drama bentuk teks tertulis dan drama dalam bentuk dipentaskan.
7. Pengertian Drama Menurut Anne Civardi, Beliau mengungkapkan drama merupakan kisah yang ditampilan melalui kata-kata dan diperagakan dengan gerak.
Jenis-jenis drama
Secara Umum Drama dibagi dan dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah, Berdasarkan penyajian kisahnya.
Berikut beberapa jenis drama berdasarkan penyajian kisah drama, yaitu :
- Tragedi, adalah sebuah drama yang memiliki alur cerita kesedihan
- Komedi, adalah sebuah drama yang memiliki alur cerita tentang kelucuan para tokoh
- Tragekomedi, adalah sebuah drama yang dipadukan antara drama tragedi dan komedi
- Opera, adalah sebuah drama yang dilakukan dengan cara dinyanyikan sembari diiringi dengan musik
- Melodrama, adalah sebuah drama yang dilakukan ketika berdialog sembari diiringi musik
- Farce, adalah sebuah drama yang berupa dagelan, tetapi tidak keseluruhan adegan dalam farce sama dengan dagelan
- Tablo, adalah sebuah drama yang tokohnya lebih mengutamakan gerak, para tokoh tidak melakukan dialog hanya melakukan berbagai gerakan saja.
- Sendratari, adalah sebuah perpaduan antara drama dengan seni tari.
Sedangkan Jenis drama berdasarkan sarana dan prasana dapat dibedakan menjadi berikut :
- Drama panggung, yaitu drama yang dilakukan atau dipentaskan diatas penggaung sepenuhnya.
- Drama radio, yaitu drama yang hanya bisa didengar.
- Drama televisi, yaitu drama yang memiliki kemiripan dengan drama panggung, hanya saja drama ini berada di televisi.
- Dram film, yaitu drama yang biasanya menggunakan layar lebar sebagai medianya.
- Drama wayang, yaitu drama yang biasanya diiringi dengan pagelaran wayang.
- Drama boneka, yaitu pemeran drama ini tidak dimainkan oleh aktor secara langsung, melainkan menggunakan media boneka untuk pemerannya.
Sedangkan Jenis drama Berdasar keberadaan teks naskah jenis drama berdasarkan keberadaan teks naskah dapat dibedakan menjadi berikut :
- Drama tradisional, yaitu drama yang dilakukan secara otodidak atau tidak menggunakan naskah.
- Drama modern, yaitu drama yang dilakukan dengan adanya sebiah naskah.
Unsur-unsur Drama
Drama juga memiliki unsur yang harus dipenuhi, supaya drama dapat berjalan dengan baik. Beberapa unsur drama yang harus dipenuhi yaitu :
- Tema, yaitu ide pokok atau gagasan dari dalam drama yang akan dimainkan.
- Alur, yaitu jalan cerita yang harus dilakukan oleh para pemain dari awal hingga akhir cerita.
- Tokoh, yaitu pemain atau pemeran dari cerita drama. Tokoh dalam drama biasanya memiliki tokoh utama dan tokoh pembantu atau figuran.
- Watak, yaitu sifat yang harus diperankan oleh para pemain drama sesuai dengan cerita yang akan dibawakan. Watak dapat dibedakan menjadi dua yaitu watak protagonis atau baik dan watak antagonis atau jahat
- Latar, yaitu dapat berupa latar tempat, latar suasana, dan latar waktu yang diceritakan dalam drama.
- Amanat, yaitu berupa pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang ditampilkan oleh para pemain untuk para penonton.
Ciri-ciri drama
Berikut merupakan beberapa ciri-ciri drama yang harus ada dalam sebuah dramam ialah sebagai berikut :
- Mempunyai konflik didalamnya
- Ada aksi yang dimainkan pada drama
- Harus dilakonkan/diperagakan
- Waktu drama harus kurang dari 3 jam
- Tidak ada pengulangan dalam satu masa
Struktur teks drama
Supaya teks drama dapat tersusun dengan baik, maka teks drama harus mengandung beberapa struktur sebagai berikut :
- Prolog merupakan bagian awal dari sebuah drama. Prolog biasanya digunakan untuk menceritakan gambaran drama yang akan dimainkan secara umum.
- Dialog merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah drama. Dialog berfungsi sebagai penghantar komunikasi antar tokoh.
- Epilog merupakan bagian akhir atau bagian penutup dari sebuah drama. Epilog biasanya berisi tentang kesimpulan dan pesan yang bisa diambil dari cerita drama tersebut.
Tujuan drama
Sebagai sarana hiburan untuk masyarakat, baik kalangan pelajar maupun kalangan umum, untuk Memperoleh pengetahuan tentang seni teater dan Sebagai media pengembangan bakat mengenai estetika.
Kumpulan Contoh Naskah Drama
Dalam artikel kali ini kami akan sediki mengulas tentang contoh naskah drama yang lengkap mulai dari drama bahasa indonesia sampai drama bahasa jawa tepi sebelum itu mari kita simak daftar isi dibawah ini:
1. Contoh Naskah Drama Sekolah Tentang Bullying
Assalamualaikum wr wb.
Kami dari regu Elang akan menampilkan sebuah drama yang berjudul “STOP BULLYING” . sebelum kami menampilkan drama tersebut, kami akan memperkenalkan diri.
Saya sendiri Ivan berperan sebagai pemandu acara.
Disamping kiri saya ada Zendi yang berperan sebagai korban bullying. Sebelahnya lagi ada Rafli dan anggota genknya yang berperan sebagai pelaku bullying. Adapun selanjutnya Firly sebagai bapak guru. Dan kale sebagai teman dekat dari Zendi.
Seperti judul yang saya bacakan tadi. Kisah ini menceritakan tentang pembullyan . pembullyan sangat mempengaruhi sikap, sifat, fikiran, perilaku, psikologis, bahkan kejiwaan seseorang. Kita semua sudah mengetahui bahwa membully adalah perbuatan yang sangat tidak manusiawi, melanggar HAM dan perbuatan yang sangat menyedihkan . pembullyan bukan hanya penggunaan kekerasan, mengintimidasi atau meremehkan fisik. Tetapi pelecehan seacara lisan atau ancaman juga disebut pembullyan, mulai dari pelecehan lisan tentang fisik, ras, agama, kemampuan, kualias sampai gender. Tindakan ini membuat trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan, atau stres, gusar abtau bahkan sampai kematian.
Baiklah langsung saja kami akan menampikan DRAMA SEKOLAH yang berjudul “STOP BULLYING”
Sebelum pelajaran dimulai bapak guru memperkenalkan teman baru untuk murid2nya. Dan bapak guru mempersilahkan kepada Zendy untuk memperkenalkan diri kepada teman-teman barunya.
Assalamualaikum wr wb. Selamat pagi teman-teman nama saya Zendi saya pindahan dari sekolah Pelita Jaya.
Teman-temannya bersikap acuh tak acuh kepada Zendi. Hanya kale yang merespon dari perkenalan Zendi.
Akhirnya bapak guru mempersilahkan Zendi untuk duduk bangku paling depan
Setelah jam istrahat berlangsung disinilah Rafly dan teman genknya mulai melakukan bullying kepada Zendi.
Kale yang tidak terima dari perlakuan Rafly dan teman-nya, melaporkannya kepada gurunya.
Akhirnya Rafly dan teman-temannya dipanggil oleh gurunya ke kantor.
Setelah dinasehati dan ditegur oleh gurunya. Mereka langsung menemui Zendi membully dan mengancam Zendi untuk tidak memberitahukan sikap mereka ke gurunya lagi.
Pagi itu dikelas Zendi tidak masuk sekolah tanpa surat pemberitahuan kepada gurunya. Akhirnya gurunya langsung menanyakan langsung ke semua muridnya. Namun hanyalah kale yang menjawap pertanyaan dari gurunya.
Ternyata Zendi sedang sakit dirumah.
Keesokan harinya Zendy masuk sekolah dengan keadaan lemas tak berdaya. Diwaktu istirahat Zendi menulis disecarik kertas sambil menangis tersedu-sedu. Bel masuk pun berbunyi teman-temannya masuk kedalam kelas. Namun Zendi dalam keadaan terbujur dilantai. Kale pun menghampiri dan mencoba membangunkan Zendi. Kale pun menangis ternyata Zendi sudah meninggal dunia. Dan ditangan kirinya ada selembar kertas berbunyi :
“Saya tidak kuat dengan perlakuan teman-temanku disini. Setiap hari aku dibully. Aku tidak kuat berada disini. Apa salahku ! kenapa Rafli dan temannya membullyku”
Ternyata perlakuan Rafly dan teman-temannya membuat Zendi tertekan, stres, dan sampai membuatnya meninggal dunia.
Kesan hikmah dalam cerita tentang naskah drama bullying tersebut adalah:
- Jahuilah perbuatan “BULLYING”
- Mulailah melakukan gerakan “STOP BULLYING’ dimanapun kalian berada.
- Peka pada kekerasan yang terjadi dan melakukan aksi melerai dan menasehati, adalah upaya nyata yang bisa kita lakukan.
- Laporkan kepada orang yang kalian percayai, kakak, paman, orang tua ataupun pihak berwajib jika hal bully sudah terjadi.
- Dan mulailah tanamkan pada setiap diri kita sendiri bahwa semua adalah makhluk ciptaan Allah swt yang harus saling menyayangi dan menghargai.
Mungkin itu yang dapat kami persembahkan untuk penonton kurang lebihnya kami mohon maaf. semoga kita bisa mengambil pelajaran dari naskah drama bullying diatas.
Wassalamualaikum wr wb.
2. Contoh Naskah Drama Tentang Kejujuran
Pada dikisahkan ada 5 sahabat karib yang sedang berbincang-bincang di halaman sekolah dalam perbincangan tersebut, ada sebuah rencana untuk pergi ke Alfamart bersama-sama sepulang sekolah untuk membeli bahan-bahan praktek membuat kue di sekolahnya.
Fara : “ Hari ini masih hari Kamis, yahhhhh masih lama ya hari minggunya …. “
Dewi : “ iya dong, Emangnya hari minggu kamu mau ngapain, Fara?
Bella : “ iya nih Fara, emangnya kamu mau ngapain sih hari minggu itu? “
Diah : “ Mungkin dia mau pergi “
Fara : “ Nggak kok, aku Cuma mau bersih-bersih rumah, dan bantu orang tua toh, juga hari libur beb “
Dina : “ Ohhhhhh gitu yaaaa sregep sekali kamu“
Dewi : “ Oh ya, hari senin kan ada tugas kewirausahaan, teman-teman “
Diah : “ oalah iya ta wi?
Bella : “ Oh iya iya ada tugas praktik. Hampir aja aku lupa “
Fara : “Oh ya sudah begini saja, hari minggu kita pergi ke Alfamart untuk beli bahan-bahannya, gimana? “
Dina : Okelah saya ngikut aja beb.
Dewi : “ Tapikan hari minggu rencana mau bersih-bersih fara.
Fara : “ oalah, gpp, Gampang, nanti aku ijin sama ibu “
Bella : “ Iya benar ijin ibumu aja dulu, pasti boleh, kan buat tugas sekolah juga “
Diah : “ Iya ibunya pasti ngijinin, setuju ? “
Dina: “ iya betul juga.
setelah dialog bareng tibalah kita pada hari Minggu, dan akhirnya 5 siswa tersebut berkumpul dan bergegas ke Alfamart untuk membeli perlengkapan. Sesampainya di Alfamart .
Fara : “ Barang yang di perlukan apa saja ? “
Dewi : “ Kita kan mau buat kue, jadi kita perlu tepung terigu, selai, telur, margarin, apa lagi yaaaa … “
Bella : “ ada lagi, gula, pengembang roti, panili, susu dll “
Diah : “ Ayo cepat, cari bahannya nanti kelamaan disini lagi “
Setelah proses pembagian tugas selesai, mereka berpencar untuk mencari bahan-bahan yang di inginkan sesuai dengan daftar belanja yang mereka susun sebelumnya, setelah di rasa sudah selesai merekapun berkumpul di tempat yang sebelumnya mereka sepakati.
Dewi : “ Bahannya sudah komplit semua? “
Bella : “ Kayaknya sudah “
Diah : “ Sudah sudah, sudah insya Allah semua bahan sudah komplit. “
Fara : “ Ya sudah, ayo kumpul ke kasir dan membayar ini semua “
Setelah sampai di tempat kasir, mereka menaruh barang-barang tersebut di atas meja kasir untuk di total, setelah itu mereka keluar dari Alfamart dengan membawa beberapa kantong plastik hitam di tangan yang berikan perlengkapan barang untuk mengerjakan tugas.
Bella : “ Totalnya berapa yaa … “
Dewi : “ Rp 25.000,00 “
Bella : “ Kok sepertinya murah sekali, padahal kan barang yang kita beli banyak sekali “
Diah : “ Coba lihat daftar barang yang kita beli “
“ Wah, ternyata tepung terigunya belum di hitung, gimana nih ? “
Fara : “ Biarkan saja, toh yang salah kasirnya.. masak kita kembali lagi kesana “
Dewi : “ Iya Ra, tapi kan kita nggak boleh begitu, kia kembali aja yuk, daripada kita dosa. mungkin kasirnya salah “
Fara : “ Ya sudah, ayo kita kesana lagi “
Selang kemudian, mereka sampai di Alfamart dan masuk lagi menemui kasir yang tadi melayani mereka.
Diah : “ Mbak, maaf ini ada kesalahan. Tepung terigunya belum di hitung “
Kasir : “ Oh iya, maaf dek, mungkin tadi saya lagi ngantuk, jadi kelewat … “
Dina : “ OH iya Mbak, tidak apa-apa “
Kasir : “ Kalian kok jujur sih dek, jaman sekarang jarang lho ada orang yang jujur “
Dina : “ Kejujuran itu kan penting mbak “
Kasir : “ Iya dek, kalian benar “
Dewi : “ Ya sudah mbak, kami permisi mau pulang, “ , “ Assalamu’alaikum “
Kasir : “ Wa’alaikum salam warahmatullah.. hati-hati di jalan dek ya terima kasih .. “
Dina : “ Iya mbak, sama-sama “
setelah iya sampai iya di al famart mereka menemui kasir dan setelah dikasir iya menyampaikan bahwa keselahannya dalam menghitung hasil belanjaannya.
kasir: ada yang bisa saya bantu mbak?
Dewi: mak ini kami kembali untuk menanyakan apakah tepung yang kami beli itu sudah anda hitung?
Kasir: kayaknya sudah mbak, tapi coba saya lihat dulu.
Dina: tadi saya lihat tepungnya masih belum di masukan hitungan.
Kasir: oh iya ya mbak, terima kasih atas kejujurannya kami ucapkan terima kasih, sangat jarang sekali orang yang seperti anda.
Demikianlah naskah drama yang dapat kami tampilkan kejujuran itu perlu di tegakkan, perlu di lestarikan dan perlu di tanamkan sejak dini agar menjadi anak yang kuat dalam tindak tanduk manusia terutama remaja jaman sekarang, tak dapat di bandingkan dengan uang dinar, uang dirham ataupun mata uang internasional sekalipun. Apabila seorang manusia tidak memiliki sifat jujur, dia akan sulit di percaya orang lain, dapat menghancurkan tali silaturrahim antar sesama muslim dan hidupnya akan senantiasa di kelilingi oleh kesusahan.
3. Contoh Teks Drama Tengtang Kejujuran 2
Suatu hari sepulang sekolah, KRIIING bel pulangpun berbunyi Banyak sejumlah siswa keluar dari ruang kelas untuk pulang.
Tony dan Vian berjalan untuk pulang kerumah masing-masing dimana mereka adalaha tetanggaan rumah.
ketika perjalana Vian tidak kuat untuk menahan rasa ingin buang air kecil lantas dia buang air kecil di halaman sekolah dimana disitu ada sebuah pohon ringin besar yang sangat rimbun.
Vian : “Ton aku buang air dulu ok, sudah kebelet buang air kecil nih !”
Tony : “Ya udah,cepetan buruan supaya kita tidak telat nyampe rumah !”
Vian : “Ok,nggak lama kok.”
Kemudian Tony melihat sesuatu dibawah pohon besar didekat halaman.
Tony : “Apa sih itu ? Kayaknya bukan barang berharga ?!”
Tidak lama kemudian Vian nyusul Tony.
Vian : “Apa itu ? wah dompet.
Tony: wah iya tuh. Dompet bagus nih
Vian: Dompet siapa emang? Dimana kamu menemukannya dan Kapan kamu menemukannya ? Jangan-jangan kamu nggak bener nih ?!”
Tony : :Ngaco ah kamu tanya yang bener dong, Aku nemu dompet ini dan nggak tau siapa pemiliknya soalnya belum ku buka”
Vian : “Ya udah cepetan di buka.”
Tony : “Ya Vian Siap!.”
Tony dan Vian : “Wow…banyak amat uangnya !”
Tony : “Ada kartu identitasnya juga nih !.”
Vian : “Bener,sepertinya KTP pemilik ini dompet.”
Tony : “Rumah nih orang deket kok,balikin yuk!”
Vian : “Ngapain juga mesti dibalikin orang kita nemuin udah deh,mending kita bagi aja tuh uangnya.”
Tony :”Nggak mau ah,dosa Vian.”
Vian :Ya siapa suruh dia jatuhin tuh dompet.”
Tony : “Kalo kamu maksa,ya udah yuk kita bagi dua.”
Lalu mereka berdua pulang.Selang 2 jam kemudian Johan main kerumah Jony guna mengajak Jony bermain.
Vian : “Jony,Jony yuk pergi main!”
Niam : “Eh kamu Johan,silahkan masuk! Jony lagi du suruh mamanya ngerjain pr dulu baru boleh main!”
Vian : “Ok kak,makasih.”
Niam : “Vian mau minun apa ? Kakak buatkan!”
Vian : “Nggak perlu kak,nggak usah”
Niam : “Nggak boleh gitu dong Han,ayo mau minum apa ?.”
Vian : “Seadanya aja lah Kak”
Nia : “Tunggu sebentar ya”
Lantas munculah mama Tony.
Lucky : “Eh nak Johan, udah lama?”
Vian : “Baru aja tante, Tante apa kabar ?”
Lucky : “Baik.Mau aja Tony bermain ya ?”
Vian : “Iya tan.Tante Tohan boleh nanya nggak ?”
Lucky : “Tentu.Mau nanya apaan ?”
Vian : “Kok Jony ngerjain pr-nya sekarang sih tante.Kan nanti malam juga bisa!.”
Lucky : “Kalau nanti malam biasanya Tony cepetan boboknya.”
Vian : “Gitu ya tante.Ya udah deh Vian tungguin aja.”
Lucky : “Iya,ditunggu aja,bentar lagi juga udah selesai kok.”
Niam : “Ini munimnya Vian.Lekas diminum.”
Vian : “Iya kak,makasih.”
Niam : “Mam,kan sekarang ada jadwal arisan.”
Lucky : “Ya elah,mama lupa.Ya udah deh lekas berangkat Ton,mama pergi dulu ya.”
Tony : :Iya mam.”
Tidak lama kemudian.
Vian : “Tony kok lama amat ya,padahal kalau aku cepet banget ngerjain pr gituan doing.”
Tony : “Sorry Han,lama nunggu ya ?.”
Vian : “Iya udah lama nih,dari tadi nungguin kamu.”
Mereka berdua lantas duduk didepan rumah dan sedang membagi-bagikan uang hasil penemuan dompet dihalaman sekolah tadi siang.
Vian : “Cepat,kok lama banget!”
Tony : “Duitnya ada 200 ribu, Kamu 100 ribu,aku 100 ribu.”
Tidak lama berselang Lukman dating ke rumah Tony.(teman dekat kaka Tony).
Lukman : “Hi Tony,Johan.Lagi pada ngapain ? Biasanya kalian main diluar,tumben pada nongol disini. Vian,Ton apa itu ? Uang siapa kok banyak ?”
Vian : “Ya uang kita dong kak,masa uang orang lain kita bawa.”
Lukman : “Ah,nggak mungkin kalian kan masih kanak-kanak,masa punya uang sebanyak itu.Aku tanya kak Nia ya.”
Tony : “Sebenarnya ini bukan punya kita Mas,kita nemu dijalan.”
Lukman : “Kok nggak dibalikin ?”
Tony : “Aku udah mikir gitu Mas,tapi Johan yang ngotot ngajak ngebagi uang ini.”
Lukman : “Coba Mas liat alamat pemiliknya.”
Tony : “Tadi maksud Jony mau balikin ke pemiliknya Mas,tapi Vian melarang.”
Lukman : “Nggak boleh gitu dong dik,itu namanya merampas hak orang lain sekalipun kalian nemu,karena yang bersangkutan kan membutuhkannya.”
Tony : “Aku udah bilang ke Johan tapi dianya masih ngotot.”
Lukman : “Ya udah deh,mendingan kalian balikin sekarang ke pemiliknya.”
Vian : “Maaf Mas,aku emang salah.”
Tony : “Ayo kita balikin dompet ini!.”
Mereka berdua lantas pergi kerumah pemilik dompet tersebut dengan maksud untuk mengembalikannya.
Vian : “Selamat sore…”
Rony : “Sore..siapa?”
Vian : “Maaf ini betul rumahnya Rony ?”
Rony : “Betul,ada yang bisa dibantu ?kalian siapa ya ?”
Tony : “Kami berdua dating ke sini dengan tujuan untuk mengembalikan dompet yang tadi siang kami temukan di halaman sekolah.”
Rony : “Nemu dompet ? Sebentar ya,saya lihat dulu.Silahkan masuk !”
Rony masuk ke kamar dan mengecek dompet tersebut,sementara Tony dan Vian masih berada di ruang tamu.
Rony : “Benar,ini memang dompet saya.Terima kasih banyak ya sudah mau mengembalikan dompet saya yang kalian temukan.Kalian baik sekali.”
Vian : “Itu memang sudah menjadi kewajiban kami untuk mengembalikan sesuatu yang menjadi hak orang lain.”
Tony : “Benar.”
Rony : “Duuh terimakasih banyak ya.”
Tony dan Johan : “Sama-sama!”
4. Contoh Naskah Drama Perjuangan Kemerdekaan
Suatu hutan yang tak bernama, meneteplah sejumlah warga pribumi yang tak lain merupakan korban dari kejahatan para penjajah Belanda, mereka memutuskan melarikan diri dan bermigrasi ke hutan ini karena dirasa sudah tiada lagi tempat yang baik untuk dmereka tinggali.
tempat wilayah di perkotaan sudah dikuasi oleh penjajah sehiingga kini, udah bertahun-tahun lamanya mereka bersembunyi di tempat seperti ini dalam arti hutan.
Tak heran lagi, hutan itu sudah bagaikan desa bagi mereka, meskipun jauh dari peradabaan, mereka bersyukur, karena sampai saat ini belum ada penjajah yang mampu menemui mereka karena letaknya yang terpencil.
tapi disaat waktu yang tidak dapat ditentukan, mereka masih bisa menghirup udara dengan bebas dan memenuhi kebutuhan hidup walaupun dengan sistem yang amat sederhana Ya, untuk sementara mereka aman tapi untuk selanjutnya kurang tau.
Di suatu senja, hampir menuju magrib suara kicauan burung
Sejumlah warga yang tinggal di hutan mulai melaksanakan aktivitasnya, Ibu-ibu di keluarga tersebut menunggu
Sedangkan ketiga orang anak sedang bermain sedang riang-riangnya tanpa jenuh.
Do mikado mikado eska eska do eska do bela beli….
Andi: *bunyi kriuk-kriuk petanda sedang “Mak… Lapar……” setengah menangis aku belum makan.
Ibu : ibupun menghampiri Sebentar lagi nak, tunggu Bapak pulang bawa makanan untuk kalian
Anto: “Bagaimana kalau kita menari dulu? supaya kita lupa kalau kita sedang kelaparan”
Gadis : “Oke, kalau begitu biar mpok yang pimpin arinya.”
*nari*
Tak lama kemudian dua orang bapak kembali sambil memikul kayu bakar dan sayur-mayur yang mereka dapatkan tumbuh bebas di sekitar hutan mereka tinggal.
Anam: “Bapak pulaang akhirnya (berlari menghampiri Bapak)
Mereka mulai bersiap-siap untuk menyantap makanan ketika derap langkah sepatu besar terdengar di hutan ini.
Ibu dan 2 anaknya : kaget dan panik awas Ada penjajah
Semua berdiri dan Para warga pribumi itu kelimpungan, mereka berlarian ke sana ke mari dengan gaduhnya dan bingung, apa yang harus dilakukan.
Ternyata penjajah berhasil menemukan mereka padahal, tidak ada peta tentang hutan ini yang bisa penjajah temukan apalagi dengan bantuan Google Maps, suara langkah pun makin terdengar. Kini, untuk mencari tempat persembunyian rasanya tak sempat lagi.
*Suara Tembakkan DUAARRRRRRR angkat tangannya
(Munculah tuju orang penjajah)
Kapten penjajah: *tertawa* “HAHAHAHA… Di sini kalian bersembunyi rupanya! SKAK MAT KALIAN. Hahahahhahahahahahah…”
Penjajah 1: “Apa kami bilang, kami akan menemukan kalian.” *mengangkat senjata*
pada saat itu Semua warga berdiri dengan ketakukan di belakang ketua adat
Para penjajah maju selangkah demi selangkah mendekati para pejuang.
Ketua adat berbalik: *Bagaimana, kita tidak punya alat apapun untuk menyerang mereka.” *Ketakutan*
Anak 3: (maju ke depan) “AYO MAJU, KALAU BERANI”….
(Semua terkejut, penjajah bengong) *Krik-krik…”
(Semua penjajah tertawa)
Penjajah 1: “WAH-WAH! ANAK BAU KENCUR MENANTANG KITA, LANCANG SEKALI KAU, NAK!
(anak 3 ditarik oleh anak 1 dan 2)
Gadis: (maju ke depan) “Apa? Apa yang kalian mau lagi? Kalian sudah berhasil mengambil wilayah kami, dan menyiksa sebagian dari warga kami. Tidak puaskah dengan semua ini?? (berteriak)
Tolong… jangan lakukan lagi!” *berlutut kepada penjajah*
Penjajah 2: “Oh…… Tidak bisa, sayang.” *mengedipkan mata dua kali ke arah gadis)
(Semua pemain *backsound IEWWWWW*)
Kapten Penjajah : “Sudah. jangan berlama-lama. Prajurit, TANGKAP MEREKA!”
warga pribumi berlarian ke sana kemari-kemari, menghindari diri dari tangkapan penjajah belanda.
*backsound berkejar-kejaran, suara tembakan, teriakkan*
Ketua adat: “Semuanya, lari ke sini..”
(Warga pribumi langsung mengikuti jejak ketua adat, lalu tiba-tiba seorang anak 2 terjatuh, dan di tangkap oleh penjajah)
“Mak… Pak… Tolong….”
(Bapak berbalik) “Anakku!” (berlari berusaha melepaskan anak 2, lalu ia juga ditangkap)
Penjajah 3: “Jangan mendekat, atau mereka akan ditembak.” (Penjajah lain ngangkat senjata)
Kapten Penjajah: “Bawa mereka!” (Berbicara ke pada penjajah lain)
Anak “Emak………………..”
Ibu: *Berteriak* “Jangan culik mereka… Anakku….. (berlari mengejar penjajah, tapi penjajah sudah menghilang)
Malang nian, nasib Si Ibu, bukannya sekarang sedang makan bersama-sama tapi kedua orang yang disayanginya malah diculik penjajah entah di bawa ke mana
Ibu: (terduduk) “Anakku…… Suamiku…. Keluargaku……” * backsound menangis*
*nari*
(Semua warga pribumi mendekati ibu, dan menenangkannya)
Bapak 2: (menengadahkan tangan) “Ya Allah….. cobaan apalagi yang Engkau berikan kepada kami, negara-kami sudah habis dibantai oleh koloni tak berprikemanusiaan seperti mereka”
Ibu 2: (memeluk Ibu 1) “Yang sabar… Kita berdoa semoga mereka dilindungi Yang Kuasa..)
Malam datang, tapi tidak seperti malam-malam sebelumnya. Hutan yang tadinya nyaman-nyaman saja didiami warga kini berganti menjadi hutan yang terasa seram, mencekam. Karena penjajah telah menemukan hutan ini. Mereka telah mengetahui keberadaan warga yang bersembunyi. Dan mereka bisa saja datang kembali, untuk mengambil kekuasaan negeri, bahkan meregangi nyawa-nyawa para pribumi.
Ketua adat: (mondar-mandir 7kali) *backsound cring.. AHA* “Warga.. Saya Ada Ide)
(Semua warga pribumi menghampiri Ketua adat) “Apa? Apa?” (Pak Ketua ada berbisik)
(Ibu1, Ibu 2, Bapak 1, Gadis, dan ketua adat berkumpul dan membentuk lingkaran, entah apa yang mereka bicarakan)
(Anak 1 dan anak 3): *mengangkat bahu* lalu bermain domikado Mikado eska eska do eska do bela beli
*backsound alam*
Setelah hampir satu jam mereka merundingkan sesuatu..
(berdiri) “Jadi, SETUJU?”
(Ibu1, Ibu 2, Bapak 1, Gadis berdiri, anak 1 dan anak 3 menghampiri)
Ibu1, Ibu 2, Bapak 1,: “SETUJU!”
Anak 1 dan Anak 3: “SETUJU!” *ala anak kecil”
*krik-kirik* (Ibu1, Ibu 2, Bapak 1, Gadis, Ketua adat bengong, lalu tertawa bersama-sama)
**
Di sebuah hutan lain, tak jauh dari hutan tempat bersembunyinya warga pribumi, koloni penjajah belanda menyeret Bapak, dan anak tersebut dengan cara yang begitu sarkas.
Anak 2: “Bapak… Kita mau di bawa ke mana? (berbicara kepada Bapak)
Bapak 2: (Menggelengkan kepala) Tolong….. Lepaskan kami!”
Penjajah 3: “Apa? Lepaskan? Enak saja!”
(Anak 2 dan Bapak 2 di ikat dengan tali, dan dikurung) (Lalu semua penjajah mulai tidur)
Kapten Penjajah: Tetap di sini! Awas kalian!
*sound musik
*backsound kukuruyuk
Ke-esokan harinya.
Pagi datang mengerjap. Suara kicauan burung *kicauan burung* , serta bunyi tenangnya air yang mengalir di sungai *suara air sungai* terdengar jelas di dalam sebuah hutan. Warga pribumi telah lama bangun, membuat amunisi, yakni bamboo runcing. Sepertinya mereka akan bergeriliya di tengah hutan.
Ketua adat: “Ayo, cepat. Sebelum kita terlambat.”
Warga pribumi kemudian menyusuri setiap hutan. Mencari-cari apa yang mereka maksud. Ketua adat yakin, bahwa penjajah itu masih berada di hutan.
Dan benar saja, dari jarak yang lumayan jauh dari hutan mereka, mereka menemukan para penjajah tengah berbaring, sepertinya sedang tertidur pulas.
Anak 1 dan anak 3 :”Itu, Mereka!” (menunjuk bersama-sama)
Ibu1: (menhampiri) “Anakku…. Suamiku……….”
(Para penjajah terbangun)
Penjajah 3: “Ada apa ini?”
(Warga pribumi yang lain ikut mendekat)
Kapten Penjajah: *bertepuk tangan* Wah-wah! Hebat juga kalian, bisa mengetahui keberadaan kami!”
Penjajah 1: “Benar, Bos. Mereka menantang kita rupanya!”
Ketua adat: “Menyerah lah kalian!”
Penjajah 3: “Wah-wah besar juga nyalinya!
Kapten Penjajah: (maju selangkah) Dengan amunisi macam ini, kalian mau melawan kami? CUIH! (meludah)
Bapak 1: Jangan banyak cingcong, mari selesaikansegera !”
Kapten Penjajah: (murka) SIAPKAN SENJATA KALIAN, SERANG!………….
(Berperang…..)
Perang sengit pun terjadi. Warga pribumi mengerahkan seluruh tenaganya untuk melawan penjajah-penjajah Belanda yang juga tak mau kalah. Suara tembakan senapan terdengar di udara. Senjata canggih dan bamboo runcing berpacu dalam satu waktu. Siapa yang menang..
Satu-per-satu penjajah runtuh pertahanannya. Senjata itu ternyata tidaklah sehebat desainnya. Nyatanya, tusukan sebuah bamboo runcing sederhana lah yang lebih cepat melumpuhkan para penjajah itu.
(Tinggal tersisa kapten penjajah, ia melongo-longo melihat prajurit-nya yang telah jatuh. Warga pribumi mengacungkan bamboo runcingnya dan melangkah menuju Kapten Penjajah)
Kapten penjajah mendadak ketakutan, keringat sebesar biji jagung bermunculan dari wajahnya, ia pun melakukan sesuatu..
(Kapten penjajah, menembakkan dirinya sendiri dengan senjata, jatuh, dan mati)
(Warga pribumi terpelongo untuk sesaat)
*Sound tanda kemenaangan
“MERDEKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA…… KITA MERDEKAAAA…….. MERDEKA…….” *Berteriak bahagia.
Akhirnya, impian penjajah untuk untuk menguasi tanah air lebih jauh nampaknya harus dikubur dalam-dalam. Dikubur dalam-dalam juga bersama jasad mereka kalah dalam pertempurang di medan perang. Usaha warga pribumi untuk mengeyahkan mereka bukanlah sekedar sia-sia. Kini, mereka bisa kembali lagi ke wilayah peradabaan Mereka. Mereka.. Mereka yang telah berkorban atas apapun untuk negaranya, adalah pejuang! Pejuang bangsa! Bangsa Indonesia! Mereka benar-benar pahlawan.
Tapi, jangan lupakan juga pahlawan yang satunya lagi…”
“Bambu Runcing yang sederhana”