Contoh Cerpen – Cerpen atau cerita pendek bukanlah hal yang asing di tengah-tengah kehidupan kita. Di bangku sekolah menengah, materi tentang cerpen juga sudah diajarkan. Cerpen atau yang kepanjangannya adalah cerita pendek adalah sebuah prosa yang berbentuk naratif fiktif.
Dibandingkan dengan berbagai jenis karya fiksi yang lainnya, cerpen memiliki bentuk yang lebih singkat, padat dan langsung kepada tujuannya. Hal ini tentu sangat berbeda dengan jenis novel dan sebagainya. Di dalam cerpen, biasanya akan diungkap mengenai kisah atau cerita tentang manusia.
Biasanya, cerpen hanya berisi kurang dari 10,000 kata atau kurang dari 10 halaman saja untuk penyajiannya, dan perlu anda ketahui cerpen atau cerita pendek ternyata memiliki ciri-ciri khusus.
Di antaranya adalah memiliki jalan cerita yang lebih pendek dibandingkan dengan novel. Selain itu, biasanya cerpen berisi hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Di dalam cerpen, juga cenderung tidak menggambarkan keseluruhan tokohnya karena yang dihadirkan dalam cerpen sesungguhnya hanya sekedar intisari.
Tidak hanya itu, ciri dari cerpen yang lain adalah ia menggunakan kata yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca dan secara umum yang ditampilkan di dalamnya hanya satu jenis kejadian. Selanjutnya, cerpen memiliki alur yang lurus atau tunggal. Sementara untuk penokohan dalam cerpen sendiri biasanya sangatlah sederhana.
Selain itu, cerpen juga memiliki struktur di dalamnya yang harus dipahami oleh masing-masing pembuat cerpen. Hal inilah yang membedakan antara cerpen dengan bentuk karya yang lain. Untuk memahami cerpen sendiri tentunya tidak cukup hanya dengan mempelajari pengertiannya. Melainkan harus melihat langsung kepada contoh dari cerpen itu sendiri.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini akan mengulas pembahasan tentang cerpen mulai dari Pengertian, Tujuan, Struktur, Ciri-ciri, Jenis dan Contohnya.
Daftar Pembahasan
Pengertian Cerpen
Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen.
- Sumardjo dan Saini
Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat. - Menurut KBBI
Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut. - Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri. - Hendy
Cerpen ialah suatu karangan yang berkisah pendek yang mengandung kisahan tungal. - Aoh. K.H
Cerpen merupakan salah satu karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan kisahan prosa pendek. - J.S. Badudu
Cerpen merupakan cerita yang hanya menjurus serta terfokus pada satu peristiwa saja. - H. B. Jassin
Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.
Fungsi Tujuan
Tujuan cerita pendek ada 5 jenis yaitu sebagai berikut.
- Tujuan rekreatif memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur para pembacanya.
- Tujuan didaktif mengarahkan dan mendidik para pembaca nya karena nilai nilai kebenaran dan kebaikan yang termuat didalam cerpen.
- Tujuan estetis memberikan keindahan bagi para pembaca karya sastra cerpen.
- Tujuan moralitas memperbaiki nilai moral sehingga para pembaca nya bisa mengetahui moral yang baik dan moral yang tidak baik
- Tujuan relegiusitas memberikan ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para pembaca nya.
Struktur Cerpen
Di bawah ini akan dijelaskan struktur cerpen beserta penjelasannya meliputi abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda selengkapnya.
1. Abstrak
Abstrak termasuk struktur cerpen di awal cerita. Pengertian abstrak pada cerpen adlaah gambaran awal dari cerita yang akan diceritakan. Abstrak bersifat optional pada cerpen, artinya boleh ada namun boleh juga jika cerpen tidak memiliki abstrak.
2. Orientasi
Orientasi menjadi salah satu struktur teks cerpen yang selanjutnya. Pengertian orientasi pada cerpen berhubungan dengan waktu, suasana dan tempat di dalam cerita pendek tersebut, yang menjawab pertanyaan kapan, dimana serta bagaimana.
3. Komplikasi
Struktur teks cerpen berikutnya adalah komplikasi. Pengertian komplikasi pada cerpen adalah urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur komplikasi ini yang menggambarkan plot cerita.
4. Evaluasi
Evaluasi menjadi jenis struktur cerpen yang selanjutnya. Pengertian evaluasi pada cerpen adalah konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks. Dalam evaluasi, konflik sudah mulai mendapatkan solusi dan penyelesaian serta menuju ke tahap akhir.
5. Resolusi
Resolusi merupakan salah satu dari struktur teks cerpen. Pengertian resolusi pada cerpen adalah ketika pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh dalam cerpen. Dalam resolusi, masalah sudah mendapat penyelesaian di tahap akhir cerita.
6. Koda
Struktur cerpen berikutnya dan yang terakhir adalah koda. Pengertian koda pada cerpen adalah nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca. Pesan dan amanat menjadi intisari cerita yang bisa dipetik oleh pembaca setelah membaca teks cerpen.
Ciri-Ciri Cerpen
Berikut akan kami jelaskan 13 ciri-ciri cerpen beserta penjelasannya lengkap, baik dari segi bahasa, plot cerita, penokohan, panjang kata dan lain-lain.
1. Jalan ceritanya pendek
Ceritanya pendek dan singkat yang ada dalam sebuah cerpen harus lebih pendek dari novel yang ceritanya lebih panjang dan lebih detail tapi secara umum panjang cerpen antara 3 sampai 10 halaman saja.
2. Maksimal 10 ribu kata
Tidak ada aturan dalam membuat cerpen, namun pada umumnya cerpen tidak boleh lebih dari 10.000 kata. Hal ini kemudian banyak diakui sebagai salah satu karakteristik cerpen yang artinya sebuah cerpen harus memiliki jumlah kata di bawah 10 ribu kata.
3. Bersifat fiktif
Bersifat Fiktif adalah Cerita yang disajikan adalah buah pemikiran dari penulis, bisa dari imajinasi atau pengalaman, namun semuanya bersifat fiktif atau tidak terjadi pada kehidupan di nyata.
4. Hanya mempunyai 1 alur cerita saja
Ciri cerpen yang khas adalah cerpen hanya memiliki alur tunggal atau 1 alur yang artinya plot cerita pada cerpen hanya memiliki 1 alur cerita sehingga Tidak ada sub-plot atau alur cerita lain yang ada pada cerpen. Terdapat 1 alur berupa masalah dan penyelasaiannya di akhir cerita.
5. Ceritanya tentang kehidupan sehari-hari
Secara umum, isi cerpen biasanya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari. Penggambaran cerita cerpen pun memiliki setting yang cukup familiar dengan pembacanya yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang dijalani tanpa unsur-unsur fantasi lainnya.
6. Dapat selesai dibaca sekali duduk
Cerpen merupakan cerita pendek yang kurang dari 10 ribu kata. Umumnya cerpen dapat dibaca dalam waktu singkat. Dengan kata lain, tidak membutuhkan waktu lama untuk membaca keseluruhan isi cerita cerpen seperti novel. Cerpen dapat selesai dibaca dengan sekali duduk.
7. Alur ceritanya lurus
Masih berhubungan dengan plot cerita, karakteristik cerpen lainnya adalah memiliki alur cerita yang lurus. Sebelumnya telah dibahas bahwa pada cerpen memiliki alur cerita tunggal. Selain itu alur cerita pada cerpen juga bersifat lurus atau maju sesuai kronologi waktu.
8. Penokohan cerita sangat sederhana
Salah satu hal yang membedakan cerpen dengan novel adalah penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat. Hal ini tentu berbeda dengan novel atau karangan lain dimaan penokohan satu tokoh sangat detail dan mendalam.
9. Tidak menggambarkan semua kisah tokohnya
Selain penokohan yang sederhana, pada cerpen tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya. Hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja. Artinya hanya tokoh utama saja yang diberi penokohan dan menjadi fokus cerita.
10. Terdapat masalah atau konflik dan penyelesainnya
Dalam cerpen akan ada suatu masalah atau konflik yang dihadapi oleh tokoh utama cerpen. Hal ini menjadi plot dasar yang selalu ada pada tiap cerpen. Selain itu di bagian akhir akan dijelaskan tahap penyelesaian masalah atau konflik tersebut.
11. Menggunakan kata yang sederhana
Ciri-ciri teks cerpen berikutnya adalah penggunaan kata yang sederhana dan ekonomis. Hal ini berbeda dengan kata pada puisi yang cenderung menonjolkan diksi dan estetika. Pemilihan kata pada cerpen cenderung simpel sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau orang awam.
12. Memiliki pesan atau amanat
Pada sebuah cerpen biasanya mengandung sebuah intisari berupa pesan atau amanat yang bisa diambil. Memang pesan ini tidak tersurat secara jelas, melainkan hanya tersirat. Dengan kata lain, pembaca dapat mengambil hikman dan kesan dari isi cerita.
13. Meninggalkan kesan bagi pembacanya
Ciri-ciri cerpen selanjutnya adalah cerpen kerap kali meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembacanya. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita yang ada pada cerpen tersebut.
Jenis-jenis Cerpen
Berdasarkan jumlah katanya cerpen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :
- Cerpen mini (flash), cerpen yang memuat jumlah kata antara 750 kata hingga 1.000 kata.
- Cerpen ideal, cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000 hingga 4.000 kata.
- Cerpen panjang, cerpen ini merupakan jenis cerpen terpanjang yakni memuat 10.000 kata.
Pembagian cerpen menjadi tiga diatas berdasarkan jumlah kata nya, nah untuk selanjutnya cerpen berdasarkan teknik mengarangnya dapat dibagi menjadi dua jenis apakah itu yuk kita simak dibawah ini.
- Cerpen sempurna (perfect/well made short-story) adalah cerpen yang terfokus pada satu tema dengan plot yang jelas dan memiliki ending yang mudah untuk dipahami. Cerpen jenis ini pada umumnya memiliki sifat konvensional dan berdasarkan pada realitas atau fakta sehingga biasanya banyak disukai oleh kalangan pelajar ABG kebawah karena bahasanya enak dibaca dan mudah dipahami oleh pembaca, bahkan Pembaca awam pun bisa membaca cerpen jenis ini hanya dalam waktu kurang dari satu jam saja.
- Cerpen tak utuh (Slice of life short-story) adalah cerpen yang tidak terfokus pada satu tema saja artinya tema teracak-acak atau ada beberapa pembahasan, plot tidak terstruktur dan terkadang dibuat mengambang oleh pembuatnya, sehingga Cerpen jenis ini termasuk memiliki sifat kontemporer dan ditulis berdasarkan ide-ide atau gagasan yang orisinal, sehingga lazim disebut dengan cerpen ide atau cerpen gagasan oleh karena cerpen ini sangat sulit untuk dipahami oleh pembaca awam sastra dan harus dibaca berulang kali supaya memahami isi yang sebagaimana mestinya.
Contoh Cerpen Lengkap dengan Berbagai Tema
Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai contoh dari beberapa contoh cerpen atau cerita pendek mulai dari contoh cerpen persahabatan, contoh cerpen lucu dan menghibur, contoh cerpen romantis, contoh cerpen sedih, contoh cerpen anak, contoh cerpen pengalaman pribadi, contoh cerpen cinta segitiga, contoh cerpen menarik, yang bisa anda gunakan sebagai bahan bacaan sekaligus pembelajaran. Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Persahabatan terbaru berikut ulasan selengkapnya mengenai contoh tersebut.
1. Contoh Cerpen Persahabatan tentang Arti Sahabat
“Uhh… Akhirnya sampai juga di sekolah”.
Perkenalkan. Namaku Syifa Amanullah sekarang ini aku bersekolah di UIN MALIKI MALANG Bulan ini adalah Bulan dimana diadakan Tes Masuk Perguruan tinggi Negeri, Hari itu aku ujian tes dan dua bulannya aku diterima kuliah dan masuk kuliah di ajaran baru, dan semua mahasiswa baru masuk Kuliah atau ke jenjang yang dinaikinya, termasuk diriku ini Waktu itu, aku masuk kampus ini sendirian Tanpa teman yang mendampingiku. “biarlah sendirian,” kataku dalam hati yang penting aku melaksanakan tugasku dengan baik.
setelah itu aku pergi menulusi lorong-lorong kelas untuk melihat sebuah pengumuman apakah namaku yang tercantum diantara daftar kelas apa dan siapa saja yang ada di dalamnya. Setelah itu mataku tertuju pada namaku yang tercantum dalam kelas “ Ilmu pendidikan Bahasa arab kelas B”. Langsung saja aku melangkahkan kaki menuju ke kelas Bahasa Arab kelas B. Setelah sampai di sana, keadaannya masih sepi cuma ada tiga atau empat anak di sana. Setelah itu, aku langsung menuju ke bangku paling depan dan Tak lama kemudian, seorang anak datang ke arahku. Dia pun melempar senyum padaku aku pun membalas senyumannya.
“Hai! Nama kamu siapa? Aku Syifa Amanullah,” kataku sambil mengajak dia salaman
“Aku Panji Malana,” Kata Panji.
Sejak saat itu, kami menjadi teman yang sangat akrab
Hari-hari pun berlalu dengan cepatnya. Tak terasa, sudah setahun ini aku berada di UIN MALIKI MALANG ini bersama Panji dan kawan-kawan yang lain. Pada suatu hari, tiba-tiba Panji menghampiriku sambil muka lecet dan kecewa.
“Ada apa nji?,” Tanyaku.
“Aku habis dari ruang bk, Syif, aku dituduh mencuri uang seorang anak kelas Bahasa Arab Kelas A” Kata Panji sambil merungkuk.
Aku pun terkejut. Bagaimana mungkin, panji yang orangnya sederhana ini mencuri uang? Dan untuk apa? Serentetan pertanyaan itu tiba-tiba muncul di kepalaku.
“Tapi kamu benar-benar tidak mencurinya, kan?,” Kataku
“Beneran, Syif. Hiks…” Jawab panjii sambil terus menunduk.
“Katanya, hilangnya uang tersebut kapan?” Tanyaku.
“Katanya kemarin saat istirahat Waktu itu aku disuruh Pak Sur untuk absen keliling kelas dan keadaan kelas Bahasa Arab Kelas A saat itu sepi,” Kata Panji.
“Aku rasa…”
“Pliss, Syif. Aku tidak mungkin mencuri, pasti saat itu aku dijebak seseorang,” Kata Panji.
“Iya, Njii. Aku percaya padamu, kok. Eh, aku ke koperasi dulu, ya!. Soalnya mau beli buku Semantik untuk pelajarannya Pak Abdul nanti,” Kataku
Langkah kakiku membawaku menuju ke koperasi kampusku tapi sebelum ke koperasi sekolah, aku menuju kamar mandi untuk membasuh muka. Langsung saja aku masuk ke dalam salah satu kamar mandi setelah pintu kututup, samar-samar aku mendengar seseorang berbicara, dan sepertinya jumlah mereka sekitar 5 orang.
“Hahaha… Untung ada Panji! Kalau tidak, rencana kita bakal ketahuan,” kata salah satu orang, yang kuketahui suaranya seperti suaranya Anton, teman sekelasku!
“Hahaha… Iya. Lumayan, uang lima ratus ribu ini buat shoping-shoping,” kata yang lain.
Saat kutersadar bahwa itu adalah suara dari Geng Anton, langsung saja aku mengambil hpku yang ada di saku rok untuk merekam pembicaraan mereka semua tentang uang yang mereka curi.
setelah 35 menit kemudian, mereka pun pergi dari kamar mandi tersebut. Langsung saja, rekaman suara tersebut kusimpan dan kujadikan bukti pembelaan Panji. Setelah itu, aku keluar dari kamar mandi dengan hati-hati karena aku khawatir, salah satu dari mereka menyadari bahwa aku ada di dalam kamar mandi saat mereka membicarakan hal itu.
Aku pun berlari menuju ke kelasku, dan melupakan keinginanku untuk membeli buku Semantik, yang terpenting sekarang, adalah keadilan untuk kawanku panji.
“Syif, kamu kemana aja sih, kok lama banget?,” Tanya panji dengan khawatir
“Nji, kamu harus ikut aku sekarang juga!,” Jawabku sambil menghandeng tangan Fitri menuju pintu keluar dari kelas.
“Kita mau kemana?” Tanya panji.
“Kita akan menuju ke ruang bk, karena aku tahu siapa yang benar, dan siapa yang salah sekarang,” Jawabku.
Tak butuh waktu lama, akhirnya sampai juga di ruang bk. Seampai di sana, aku langsung menjelaskan tentang aku yang mendengar pembicaraan Bella cs tentang mereka yang mencuri uang seorang anak dari kelas Bahasa Arab Kelas A dan Panji yang dijadikan sebagai kambing hitamnya. Tak lupa juga, aku menyetel rekaman suara yang isinya tentang pembicaraan Geng Anton setelah mendengar penjelasanku dan mendengar rekaman suara yang kurekam, akhirnya Gengnya Anton dipanggil dan di hukum.
Setelah semua urusan selesai, kami berdua berjalan dengan santai menuju ke kelas kelas Bahasa Arab Kelas A.
“Syif, makasih ya, untuk semua yang kau lakukan padaku, yang telah percaya padaku, dan telah menunjukkan bukti bahwa aku tak bersalah,” Kata Panji.
“Iya, Panji. Aku ini ‘kan kawanmu, jadi sudah lumrah bila dalam pertemanan kita saling tolong menolong dalam kebaikan, dan bersama-sama menjalani suka duka bersama,” Kataku santai.
“Emmh.. Kalau begitu, kita bersahabat aja!,” Kata Panji.
“Ok! Sahabat!.” Kataku sambil tersenyum.
Sejak saat itu, kami berdua menjadi sahabat.
Enam bulan pun telah berlalu seiring berjalannya waktu, kulihat perubahan pada sifat sahabatku yang mula-mula sifatnya sangat baik padaku, berubah menjadi seperti orang yang membenciku saat itu, aku membutuhkan bantuannya dalam menyelesaikan masalah yang ada di dalam pikiranku dan aku meminta solusi padanya. Tapi jawabannya tidak mengenakkan, bahkan terkesan melukai hatiku.
Waktu itu, ku coba menanyakan padanya tentang mengapa sifatnya berubah, dan dia pun menjawab “Maaf, Syif. Aku sudah bosan bersahabat denganmu dan tolong, jauhi diriku ini,” Kata Panji sambil berlalu dari hadapanku mendengar hal itu, aku pun pergi darinya, dan aku pun menuju ke perpustakaan sekolah aku menumpahkan tangisku, dan tiba-tiba ada seseorang yang menghampiriku.
“Hai!. Mengapa kamu menangis sambil menutupi mukamu dengan buku?” Tanya orang itu.
“Aku..”
“Ceritakanlah padaku. Anggap saja aku ini sudah akrab denganmu,”
Lalu, kuceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Lalu dia pun berkata “Sudahlah, yang sabar ya. Hidup itu penuh dengan cobaan, mungkin saat ini hubungan persahabatan kalian saat ini diuji.” kata orang itu.
“Oh, iya. Namaku Farel. Kalau kamu tidak keberatan, kamu mau gak jadi sahabatku? Aku siap membantumu, kok!.” Kata Farel.
“Iya, Farel. Aku mau jadi sahabatmu,” Kataku sambil tersenyum.
Kini, kusadar, apa makna arti sahabat yang sesungguhnya.
Menurutku, persahabatan itu harus dilandasi oleh sikap percaya satu sama lain, setia, tolong menolong disaat sahabat membutuhkan bantuan kita, tidak meninggalkan sahabat saat sahabat dalam kesusahan/keterpurukan, dan saling pengertian.
Maka, bila persahabatan tersebut telah dilandasi oleh hal tersebut, insyaallah, akan terciptalah persahabatan yang abadi.
2. Contoh Cerpen Persahabatan tentang Masa Kecil
Namaku Sintiya Eka Pratiwi, dulu ketika masih SD dan SMP aku sangat senang dengan pelajaran Bahasa Inggris dan Biologi. Aku mempunyai sahabat yang unik bernama Maulia, Hera, Yeni dan Linggar.
aku suka dengan pelajaran tersebut, mungkin juga karena guru yang mengajarkan mempunyai cara penyampaian yang baik yang secara otomatis aku juga mulai aktif di kelas saat pelajaran bahasa inggris.
Suatu waktu disaat aku duduk di bangku SMP, tidak tahu ada temanku yang tiba-tiba ada yang berkelahi di dalam kelas dan saat itu aku yang bertindak sebagai ketua kelas memberitahu kepada temanku, dan kataku pada mereka “mBak-mbak jangan kamu terlalu emosi nanti kita dimarahi sama pak guru” Tapi anehnya malahan dia tambah emosi mungkin dia sengaja kasi emosi saya, pikiranku seperti itu sama mereka tapi saya tidak ambil hati karena saya berpikir mereka adalah teman dekatku.
Setelah saya sudah cape kasi tau mereka, saya keluar tinggalkan mereka di dalam kelas tapi malahan mereka ikut juga bersama saya tinggalkan kelas.
Teng teng teng, bunyi bel sekolah, waktu istirahat tiba saat itu aku langsung menghampiri Aulia untuk mengajaknya ke kantin.
“Maul, ke kantin yuk?” ajakku.
hayuk, btw sin kaamu mau pesen apa nih? aku bingung banyak farian terbaru tentang menu kantin ini. sebentar aku lihat-lihat dulu..
maul apakah kamu sudah ketemu apa yang ingin kamu beli? ya sudah ini bakso cireng aja nih rupanya enak dan sedikit hemat pula. oke deh
aku pesen 1 porsi ikan mujer lalapan + tempe. oke sudah aku catat semua nih pesenannya hayuk segera kita menuju kasir untuk ngasihkan pesanan kita.
sembari nunggu pesanan saya ngobrol-ngobrol seputar tugas sekolah dan keributan dikelas tadi.
Teng-tengjam istirahat telah usai setelah serapa jam kemudian salah seorang temanku melaporkan kami akhirnya kami dipnggil menghadap kantor.
Setelah kami sampai di kantor kami disidang dan dikenai hukuman sama bu guru, dan setelah keluar dari kantor temanku tertawa lantaran mereka yang berbuat salah, tapi saya yang kena batunya walaupun begitu tak apalah mereka kan temanku, kataku dalam hati.
Beberapa tahun kami bersama menghabiskan waktu yang tak akan pernah terlupakan sejak dari SD – SMP akhirnya kami berpisah lantaran kami melanjutkan sekolah kami di jenjang SMA yang berbeda tempat.
Awalnya kejadian seperti itu hanya sekali dan kita berdua balikan seperti semula, tetapi lama-kelamaan terjadi hal yang serupa. Sangat aneh.
Setelah kami berpisah aku dan temanku tidak bisa lagi berkomunikasi lantaran waktu, jarak yang memisahkan kami dan beberapa bulan kemudian aku mendengar kabar bahwa di antara temanku ada yang putus sekolah mereka adalah Maul dan Hera, katanya sih lantaran pergaulan disana. Kini tinggalah aku , Yeni dan Linggar yang masih bertahan tapi sayangnya kami berbeda tempat dan aku juga tidak tau kabar temanku yang dua orang ini bagaimana sekarang.
Beberapa tahun kemudian barulah aku mendengar kabar mereka tapi di antara temanku ini ternyata satu temanku tersiksa di tempat tinggalnya dan dia sempat cerita sama saya kalau dia tidak betah lagi tinggal di rumah itu, saya juga tidak tau apa alasannya, dan dia sempat mengeluarkan air mata, waktu dia bicara sama saya lewat hp, dan aku sarankan sama dia, kataku “memang gitu tinggal di rumah orang tidak ada enaknya dan kita anggap saja sebagai cobaan”.
Beberapa bulan kemudian dia kabur dari rumah tempat tinggalnya tanpa sepengetahuan yang punya rumah atau kontrakan serta kedua orang tuanya setelah dia tau kabur dari rumah, bapaknya sempat mencarinya tetapi tidak ketemu ternyata selama ini temanku bersembunyi di kos-kosan temannya dan ia tidur disitu.
Keduanya orang tuanya pun tau kejadian itu dan akhirnya bapaknya mengizinkan untuk pindah sekolah, akhirnya aku sempat bertemu dengan dia karena disaat itu saya juga berada di tempat dia sekolah dan dia bilang padaku “hhmmmpp lamanya baru bertemu beb sudah hampir dua tahun” Dia juga sempat bertanya “gimana kabar teman kita yang lain…?” saya menjawab “saya kurang tau juga beb”.
Setelah 3 tahun sekolah kami lulus dari SMA kami pulang ke kampung halaman dan akhirnya kami berkumpul lagi seperti yang dulu lagi, kaya waktu SD dan SMP. Beberapa bulan lamanya kami disana kami melanjutkan pendidikan kami lagi yaitu Kuliah, dan akhirnya kami berpisah lagi tapi sayangnya yang jauh dari kami yaitu temanku yang namanya Linggar, itu lantaran keinginan orang tuanya yang dia turuti kuliah di negeri orang, tapi saya besyukur masih bisa bersama temanku yang satu ini yaitu Yeni.
dan Alhamdulillahnya aku masih bisa berkomunikasi dengan temanku yang jauh meskipun hanya lewat hp saja aku juga tak lupa sama temanku yang putus sekolah meskipun kami jarang berkomunikasi tapi kami selalu ingat mereka karena mereka adalah sahabat sejak kecilku bagaimanapun ia yang paling mengerti saat kita susah ataupun senang…
3. Cerpen Persahabatan Singkat Saat SD
Mengingat masa ketika SD perkenalkan Hai Namaku Fatia, sekarang aku duduk di kelas 5 SDIT Robbani kebetulan Aku di kelas 5 SDIT Robbani A. Aku memiliki sahabat bernama Riska, sekarang aku tidak sekelas lagi dengannya namun aku masih semangat sekolah.
Aku memiliki kakak bernama Azam, dimana beliau menjadi guru di sekolahku. Hari ini aku akan berangkat sekolah bersama dengan kak Azam ketika telah tiba di sekolah, aku bergegas ke kelas karena tidak sabar ingin pergi ke kelasnya Riska.
Tibalah saya di kelas 5 SDIT Robbani B dimana itu kelasnya Jingga, dan dia sudah berada disana.
“Hai Riska!” Aku menyapanya.
“Hai juga Fatia!” Jawab Jingga singkat.
Batinku berkata “Jingga terlihat tidak seperti biasanya, ada apa ya..”
Saat itu aku merasa sangat bosan karena Riska dengan sengaja bersikap cuek kepadaku, akhirnya aku kembali ke kelas ku dan menuju ke lapangan.
Teeet Teet Tet.. bel berbunyi dan aku bergegas ke kelas dan belajar
Waktu berlalu dengan cepat dan tak terasa sudah masuk waktu istirahat pertama saatnya sholat dzuhur seperti biasa, aku bersama Riska tetapi dia tetap saja bersikap cuek sehingga aku lebih memilih menyendiri.
Setelah sholat dzuhur selesai, terdengar bel waktu pulang telah tiba padahal biasanya pulang jam 4. Ternyata para guru sedang mengadakan rapat dan akupun pulang ke rumah.
Setelah sampai rumah, aku segera membuka handphone dan mengeceknya saat aku buka BBM, terdapat sebuah pesan dari Jenitra, teman sekelas Riska.
Jenitra: Fatia, mulai sekarang dan seterusnya, kamu ngga usah dekat-dekat dengan Riska lagi! karena Riska sudah menjadi teman deketku”
Aku: “Memangnya kenapa? ya sudahlah aku mengalah saja..”
Chattinganku dan Jenitra berakhir, aku duduk sembari merenung di atas kasur dan berkata “Kenapa jadi seperti ini? Hiks.. Hiks..” tangisku.
Akhirnya mulai saat itu, aku sudah tidak dekat lagi dengan Riskaa dan akupun mencari teman baru lagi hihi.
4. Contoh Cerpen Persahabatan dan Cinta SMA
Aku Ara Jesica, siswa kelas XII jurusan teknik komputer dan jaringn Dulu aku selalu menolak dan mengabaikan orang-orang yang menyatakan cintanya kepadaku. Tetapi sekarang justru aku yang selalu diabadikan oleh orang yang aku cintai.
Aku suka dengan teman sekelasku, namanya Ferdin , dia merupakan sahabat dekatku sejak lama. Awal diriku suka dengannya berawal saat aku kenalan dengannya dan berteman cukup akrab dan lama-lama dekat, sehingga sekarang diriku jatuh cinta.
Oh iya, aku punya teman bernama Afni, dia temanku sejak SMP. Sedangkan Aku, Afni, dan Ferdin sudah berteman dekat sejak masuk SMA.
Suatu waktu aku melihat Afni dan Ferdin bercanda bersama dan mereka terlihat akrab seperti orang pacaran. Jujur, akupun cemburu melihatnya tetapi aku masih menyembunyikan kecemburuan itu didepan Afni.
Tetapi lama-lama rasa yang terpendam ini ingin dikeluarkan, akhirnya aku memutuskan untuk cerita ke Afni tentang perasaanku ke Ferdin.
“Af, aku mau ngomong sesuatu nih, tapi jangan ngomong ke siapa-siapa ya”
“Kamu mau ngomong apa mel?” tanya Afni.
“Jujur aku suka dengan Ferdin sejak lama, dan aku cemburu saat kamu dekat sama Ferdin!” Jawabku.
“Kamu suka sama Ferdin? Serius mel?” Tanya Afni.
“Iya, tapi kamu jangan bilang ke Ferdin ya” Ucapku.
“Iya, maaf sebelumnya kalau aku udah bikin kamu cemburu” Jawab Afni.
“Oke” Jawabku.
Semakin lama aku semakin dekat dengan Ferdin, tetapi aku perhatikan bahwa Ferdin tidak akan pernah jatuh cinta denganku. Walau seperti itu, aku tetap berjuang sepenuh hati. Dan ternyata Afni juga suka dengan Ferdin.
Aku mengetahui kalau Afni suka dengan Ferdin ketika aku membaca buku diary Afni. Disana tertulis curhatan Afni tentang perasaannya ke Ferdin.
Akupun merasa kecewa setelah membaca buku diary tersebut, karena sahabat baikku ternyata suka dengan cowok yang sama denganku. Tetapi aku berfikir, rasa suka itu berhak untuk siapapun.
Saat di taman sekolah, aku melihat Afni dan Ferdin sedang mengobrol. Mereka terlihat lebih serius daripada biasanya, akupun penasaran dan menguping percakapan mereka dibalik pohon.
“Afni, aku suka sama kamu, kamu mau ngga jadi pacarku?” Tanya Ferdin.
Afni kaget sekaligus bingung mendengar pertanyaan itu. Tetapi pada akhirnya Afni menerima tawaran itu dan mulai menjadi pacar Ferdin tanpa memikirkan perasaanku, sahabatnya sendiri.
“Iya aku mau” Jawab Afni.
Aku yang mendengarkan jawaban Afni langsung kaget dan keluar dari balik pohon, karena aku tak menyangka sahabatku akan tega melakukan hal itu.
“Af, kamu pacaran sama Ferdin? Selamat ya kamu udah bikin aku sakit hati”
Afni dan Ferdin kaget karena aku keluar dari balik pohon secara tiba-tiba dan langsung berkata seperti itu.
“Maafin aku mel, tapi aku jujur cinta banget sama Ferdin” Jawab Afni.
“Yaudahlah”, aku pergi meninggalkan Afni dan Ferdin.
Aku pergi dengan perasaan campur aduk tidak karuan dan masih berpikir mengapa sahabatnya sendiri tega melakukan hal itu. Padahal afni tahu kalau diriku sudah lama mengejar Ferdin.
Maka persahabatanku dengan mereka berdua hancur karena cinta. Disini aku memberi amanat bahwa utamakanlah sahabatmu daripada pacarmu, karena orang yang selalu hadir disaat kamu senang dan susah itu sahabat.
5. Contoh Cerpen Persahabatan tentang Persahabatan Abadi
Saat ini aku berada di kelas 3 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga sahabatku yaitu aris, andri, dan ana. Kita berempat sudah bersahabat sejak kecil.
Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur dibawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.
Cerpen Persahabatan SMP
Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kamipun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat lulus semua. Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan menggali tepat dimana botol yang dahulu dikubur berada.
Kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan “Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya.”
Kessokan hari, aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami ber 4 pergi bersama ke suatu tempat dan disitulah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena aris berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan anis berpacaran.
Begitu juga dengan andri, dia pun berpacaran dengan ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.
Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaan ku tidak enak.
“Perasaanku ngga enak banget ya?” Ucapku penuh cemas.
“Udahlah ndi, santai aja, kita ngga bakalan kenapa-kenapa” jawab andri dengan santai.
Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan nindi terjadi.
“Arissss awasss! di depan ada juang!” Teriak nindi.
“Aaaaaaaaaa!!!”
Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.
Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.
“Nindi.. kamu sudah sadar nak?” Tanya ibuku.
“Ibu.. aku dimana? Dimana ana, andri, dan aris?” tanyaku.
“Kamu di rumah sakit nak, kamu yang sabar ya, andri dan aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan” Jawab ibu sambil menitihkan air mata.
Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu.
“Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku.” batinku berkata.
2 hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.
6. Contoh Cerpen Persahabatan Masa Kecil
Perkenalkan, namaku Panji Lengkapnya M. Panji Maulanaa. Namaku ini memang kedengarannya , seperti Lagu Ya Maulana, Aku bersekolah di SDIT SALSABILA Kepanjen dan aku mempunyai sahabat bernama Fadil, Dafa, dan Bagus. Aku dan Mereka sudah bersahabat sejak sejak aku masuk di SDIT karena kami selalu berada di dalam satu sekolah dan kelas yang sama Tempat Tinggalku juga berdekatan, lebih dari 1 desa di Kepanjen.
Kami selalu bersama seperti layaknya sahabat karib lainnya dimana Fadil berada disana pula aku ada bersamanya. Kami suka bermain bola yang merupakan permainan kesukaan kami Menurutku, saat-saat seperti itulah yang paling menyenangkan, meskipun terkadang kamipun suka bertengkar, Tapi itu tidak berlangsung lama hingga berhari-hari pasti tak lama kemudian, satu dari kami akan mengalah dan meminta maaf Sungguh, indahnya persahabatan ini.
Pada suatu hari, ada murid baru yang bernama Arjuna, dia pindahan dari Lombok alasan ia pindah karena ikut orangtuanya, dinas pajak di Malang.
Keesokan harinya, dia berangkat sekolah diantar oleh ibunya. Dia pun masuk ke ruang kelas 3, dan berkenalan dengan saya.
Saya: “Hai, kenalin aku Panji, kamu??”
Arjuna: “Hai juga, namaku Arjuna, salam kenal…”
Bel tanda masuk kelas berbunyi Murid-murid pun segera masuk ruangan kelas.
Guru: “Assalamu’alaiakum selamat Pagi anak-anak..”
Murid: “Wa’alaikumusalam, Pagi juga Tadz”
Guru: “Kita kedatangan murid baru, oleh karena mari kita kenalan dulu silahkan nak perkenalkan dirimu..”
Sekar: “Hai semua, perkenalkan nama saya Arjuna Prawira Dwi Putra, biasa dipanggil Juna.”
Murid: “Hai juga Juna”
Guru: “Juna, kamu duduk di samping Dava.”
Sekar: “Baik Tadz.”
Pelajaranpun dimulai.
Bel istirahat berbunyi, murid-murid pun pergi beristirahat. Saya mengajak Arjuna dan kawan-kawa untuk ke kantin bersama. Kami pun beristirahat bersama, dan bel pun berbunyi, tandanya masuk kelas. Semua murid masuk ke kelas dan pelajaranpun dimulai kembali.
Akhirnya bel pulang berbunyi, saya pun pulang bersama sahabat saya, namanya fadil, kebetulan rumah kami berdekatan ketika kami mulai jalan kami melihat arjuna sedang jalan sendirian saya pun mendekatinya dan mengajaknya untuk pulang bareng
Hari demi hari, Sekar mulai memiliki banyak teman, dan termasuk saya yang menjadi sahabatnya. Saya memiliki 3 orang sahabat, yaitu Dwiana, Selina, dan Sekar. Kami sering makan bersama saat istirahat, bercanda gurau bersama, berduka bersama, dan hal lainnya. Bagi kami sahabat adalah segalanya, tanpa sahabat kami tidak akan seperti ini.
Keesokan harinya, saya tidak masuk sekolah karena sakit. Dan siangnya, sahabat saya datang ke rumah saya untuk menjenguk. Setelah saya sembuh, saya pun kembali berangkat ke sekolah.
Rasanya sepi jika tak ada sahabat di samping kita. Karena tanpa sahabat kita terus merasa kesepian. Enak rasanya jika mempunyai seorang sahabat yang begitu baik seperti mereka, saya tidak mau kehilangan mereka. Walaupun jauh, tetapi tidak memutuskan tali persahabatan kita.
Tak lama, UKK pun berlangsung, kami semua mengerjakan dengan semaksimal mungkin. Dan akhirnya saya dan sahabat saya naik ke kelas 4. Tetapi sahabat saya yang bernama Sekar pindah dari SDN 1 Bukateja, dan dia mondok entah dimana.
1 Bulan kemudan, saya bertemu Sekar di jalan, saya langsung memeluknya, dan mengatakan:
Saya: “Sekar, apa kabar?”
Sekar: “Baik, kamu?”
Saya: “Baik juga, lama tak bertemu”
Sekar: “Iya”
Saya: “Sekarang kamu sekolah dimana?”
Sekar: “Saya mondok di Kedungjati”
Saya: “Oooh begitu”
Sekar: “Ya, sudah dulu ya, saya mau pergi”
Saya: “Iya”
Hari demi hari, tahun demi tahun saya sudah tidak bertemu lagi dengan sahabat saya Sekar.
7. Cerpen Persahabatan SMA
Persahabatan di Masa SMA
Cerpen Karangan: Chairil Rizki
Kita semua pasti memiliki teman dekat atau disebut sahabat, dimana waktu kita banyak dihabiskan bersama. Biasanya ditiap kehidupan ada sahabat yang datang dan pergi. Namun yang namanya sahabat biasanya memiliki jangka waktu hubungan yang lebih panjang, lebih awet dari jenis hubungan lain seperti teman biasa atau pacar.
Bicara tentang sahabat yang masih awet, saya memiliki beberapa orang sahabat saat masih memakai seragam putih abu-abu. Mereka adalah Riana, Lulu dan saya sendiri Chairil, dimana kami kemana-mana selalu bersama.
Persahabatan, cinta, dan cita-cita. Ketiga tema itulah yang selalu mewarnai hari-hari kami, yang ketika mulai membicarakan tema tersebut, seakan waktu menjadi berlalu begitu cepat.
Pertama kali memasuki dunia putih abu-abu, di SMAN 5 Pontianak, secara tidak sengaja kami berada di kelas yang sama. Duduklah kami sebangku dari saat itu selama setahun.
Di kelas ini, saya mulai mengenal Riana, ia adalah seorang wanita yang tegap bila pertama kali orang melihatnya, pasti bisa merasa jiwa kepemimpinannya. Aktif di Paskibra, dan dia dipercaya menjadi ketua kelas kami. Orangnya tegas dan tidak neko-neko, agak sedikit kaku, namun setiap sekali terhadap pria yang dicintainya. Hehehe…
Selalu ketika kami membicarakan cinta, bahasannya seakan tiada habisnya. Dari tiga orang, sebenarnya masing-masing dari kami mempunyai seseorang yang kami sukai secara diam-diam. Namun hanya dua orang yang berani menyatakannya.
Lainnya beralasan tidak dibolehkan orang tua, hingga tidak diperjuangkan, walaupun disitu sebenarnya ada unsur tidak berani mengungkapkan. Hehe..
Saya masih ingat, saat salah seorang dari kami sampai membuat kode di plat nomor motornya, yang membentuk sebuah tanggal, tanggal spesial mengenai dia dan orang yang dia sukai.
Suatu waktu kami menonton film bersama, Catatan Akhir Sekolah, yang mengisahkan seorang yang membuat film dokumenter mengenai kegiatan di sekolahnya.
Film itu sangat menginspirasi kami, kebetulan saat malam lepas pisah kami diminta untuk menampilkan profil masing-masing kelas, dan kami menjadikan film ini sebagai acuan untuk membuat profil kelas berbentuk sebuah video. Tema yang kami angkat adalah tentang persahabatan, cinta dan cita-cita.
Tiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Usai lulus SMA masing-masing dari kami sudah mempunyai rencana sendiri mengenai masa depan kami, yaitu melanjutkan studi di bangku kuliah.
8. Contoh Cerpen Tentang Pendidikan
Hera Yuniarti merupakan salah seorang mahasiswi lulusan pendidikan ekonomi yang memilih untuk melakukan wirausaha dari pada bekerja di kantor unik bukan ia menjual produk sendiri yang diracik berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan ketika di kampus. Ia menjual produk sambal yang dicampur dengan rumput laut dan cumi-cumi dengan harga yang ekonomis.
Mulanya, ia memasarkan produk tersebut hanya kepada teman-teman kuliahnya hingga dosen dan juga staf kampus namun, hasil risetnya merupakan produk riset terbaik pada tahun 2019. karena produk yang di jual harganya yang cukup murah sejalan dengan isi kantong mahasiswa, produk yang ia tawarkan.
Sejak SD Hera Yuniarti memang terkenal sebagai anak yang pandai, dibalik sikap dan wataknya yang pendiam dan humoris ada satu kendala yang dihadapi olehnya saat SD, ia belum mengenal Sejak diadakannya Ekstra Komputer pertama kali, ia sangat tertarik untuk memahami tentang komputer, hingga pada akhirnya ia membuat Komputer mainan yang ia gunakan untuk latihan mengetik yang terbuat dari kardus. Hera membuat Komputer mainan dikarenakan ia tidak berani meminta dibelikan komputer kepada Orangtuanya, Sejak saat itulah Jiwa kreativitas Andhik mulai tumbuh.
Saat masuk SMP Andhik mulai menabung uang saku yang diberikan Orangtuanya, Ia menabung agar dapat membeli Laptop sendiri. Sedikit demi sedikit Uang yang ditabung olehnya mulai terkumpul.
Saat Libur kenaikan kelas diadakan acara khitanan di rumahnya, saat itulah semua keluarganya berkumpul, dan ketika Pakdhe Andhik bertanya kepadanya, mau minta hadiah apa, Lalu ia menjawabnya ia menginginkan sebuah laptop.
Keesokan harinya Andhik merasa gembira karena sudah ada sebuah Netbook atau Laptop mini yang dibelikan pakdhenya untuknya. Andhik kemudian memberikan Uang celengannya agar dibelikan sebuah Printer dan Modem oleh ibunya. Sejak saat itu ia mulai mengeksplore tentang komputer.
Waktu mau kelulusan SMP, Andhik bingung mau meneruskan ke SMA / SMK, kemudian ia berpikir, bahwa ia akan lebih mendalami ilmu tentang komputer, maka diputuskannya ia masuk SMK jurusan TKJ (Tekhnik Komputer Jaringan), Sebelum masuk SMK ia sudah punya bekal sedikit ilmu / pemahaman tentang komputer saat itu ia pandai bermain Powerpoint dan Belajar Ngeblog.
Saat masuk SMK Andhik berusaha keras agar lebih paham tentang komputer. Andhik mempelajari berbagai macam ilmu ynag ada di komputer seperti mendesign, Coding, Mengoprek Android, Programming, dan lain lain. Dari itulah ia mempunyai modal untuk membuka sebuah usaha Service Komputer. Dan sejak saat itulah Peralatan yang dimilikinya mulai lengkap. Sekarang Andhik memperoleh hasil yang ia peroleh dari usahanya selama ini.
Cerita ini merupakan sebuah kisah yang diambil dan ditulis langsung oleh Andhik, Ia mengambil kisahnya sendiri untuk dituliskan pada sebuah cerita. Terimakasih semoga bermanfaat untuk kita semua.
“Hera, apa yang membuatmu lebih menyukai dunia wirausaha? Padahal, kamu itu mahasiswa yang berprestasi bahkan dengan prestasinya bisa dengan mudah masuk ke perusahaan tanpa harus melakukan tes. padahal bisnis yang kamu jual dengan harga sangat murah. Bagaimana kamu bisa mendapatkan keuntungan dari usaha tersebut?” Tanya salah seorang temannya.
“Benar, jika aku mau bisa saja aku menjual produk sambalku ini dengan harga yang agak mahal dan tentu saja tetap akan laku. Terlebih untuk orang-orang yang paham akan kesehatan bagi tubuhnya, aku pun juga bisa bekerja di perusahaan yang akan memberiku gaji lebih besar.
Tapi maaf, aku kuliah tinggi bukan untuk mencari kembalian modal dari apa yang sudah aku keluarkan untuk kuliah, aku sangat senang jika pekerjaanku ini bisa bermanfaat untuk yang lain baik itu dari segi biaya ataupun untuk meningkatkan kesehatan mereka.” Jawab Hera dengan santai.
Tahun demi tahun telah ia lalui sembari ingin terus mengembangkan usahanya serta penelitiannya tentu ini bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang, perlu perjuangan yang sungguh-sungguh serta kesabaran.
Temannya spontan terdiam dan kagum setelah mendengar penjelasan Hera.
Contoh Cerpen Pendidikan Makna Seorang Teman
Mama agak bingung juga menjawab pertanyaan anaknya yang berumur delapan tahun duduk di kelas tiga SD. Kintan kelihatannya tidak serius dengan pertanyaannya tadi, malahan sekarang sedang asik main Boneka. Mamanya menonton TV kembali mengabaikan pertanyaan Kintan tadi
“Jahat mana Korupsi dengan Maling?” Tanya Kintan lagi. Kali ini Boneka ditinggalin lalu mendekati pangkuan mamanya.
“Mama enggak tau ya, jahat mana korupsi dengan maling?” rupanya dia bertanya serius ke mamanya dan biasanya kalau sudah begini harus ada jawabannya atau dia akan mengambek
“Lebih jahat korupsi.” jawab Mama.
Kintan termangu dan menatap mata Mamanya sambil berpikir.
“sama Ryan pembunuh itu, jahat mana?” tanya Kintan
Wah ini pasti Ryan pembunuh berantai yang dari Jombang itu. Ada rasa bersalah di hati Mama kenapa Kintan bisa tau berita tentang Ryan itu dan memori itu kini keluar mengikuti keingin-tahuannya tentang korupsi. Harusnya Kintan tidak boleh nonton berita tentang pembunuh sadis itu
“Mah, lebih jahat mana?” Ih mama ditanya malah bengong”
“Kejahatannya berbeda, Nak, Ryan membunuh banyak orang, sedangkan Korupsi itu mencuri uang Negara” kata Mama.
“lebih jahat mana, mah?” Pasti ada yang lebih jahat dong!” Sanggah Kintan
“Pokoknya sama-sama jahat deh, Korupsi itu membuat Negara jadi miskin, akibatnya banyak orang jadi melarat anak-anak kecil menjadi pengemis ga bisa makan dan sekolah, kalau sakit ga bisa berobat”
Kintan tercengang-cengang dengan penjelasan itu “Masa sih sejahat itu?” Kintan berkata sambil terisak-isak. Mama terkejut dengan pernyataan Kintan belakangan. “Lho, kamu kenapa, Nak?”Tanya Mama
“Masa sih Mamanya Marni se jahat itu? Hiks hiks, Maa..! Mamanya ditangkap karena korupsi” kata Kintan.
Terkejut Mama mendengar jawaban itu “Kamu tau dari mana, Nak? Mudah-mudahan tidak benar.
“Sonya yang bilang, dia tau dari Mamanya” Jawab Kintan
Marni adalah teman Kintan, hampir tiap hari mereka bersama, belajar bersama. Marni anak orang kaya menurut ukuran di kampung ini, Mama dan Papa nya kerja, di rumah tinggal Marni dan Abangnya Rizki, Rizki duduk di SMP kelas dua. Kintan dan Marni berkawan sejak dari TK sama dengan kawan-kawan sekelas lainnya. Keluarga orangtuanya Marni naik daun sejak Ibunya yang PNS bekerja di Dep Keu bagian Pajak. Tapi biarpun menjadi orang kaya
Marni tetap akrab dengan Kintan, bahkan Mamanya sering membagi oleh-oleh buat Kintan jika pulang dari bepergian
“Oh Tuhan tolonglah Mamanya Marni dan jangan sampai dia menjadi Koruptor, jangan biarkan dia tertangkap, lepaskan dia Tuhan, amin. Kintan berdoa untuk kawannya Marni…
Suasana pagi di SDN 233 Kampung Sari sudah mulai ramai, anak-anak dengan seragam putih merah sudah mulai berdatangan, sebagian sudah ada yang bermain di halaman sekolah, anak-anak perempuan duduk di teras depan kelas sambil ngobrol.
Dia belum datang juga, pikir Kintan. Berarti benar Ibunya di tangkap polisi kemarin seperti cerita orang-orang. Tak terasa air matanya menetes buat kawannya Marni.
“Udah ga usah ditungguin, ibunya aja Koruptor ngapain ditungguin, ha ha ha” Suara seorang anak lelaki memecah lamunannya”
“Huuuu ngapain juga temenan sama dia, anak Koruptor aja” Suara anak yang lain
“Najis!”
Kintan melihat teman lelakinya 3 orang sedang tertawa-tawa melihatnya bersedih untuk Marni
“Yeee siapa?” emangnya Gue, huh!” Kata Kintan sambil berlalu.
Ia berjalan mendekati kawannya Dewi, Sonya dan Desi yang sedang ngobrol di dekat pintu ruangan kelas 3b
“Belum tentu benar kata Bapak gue, itu kan baru tersangka” Kata Dewi.
“Tapi kenapa Ibunya di tangkap, kalu ga bersalah ga mungkin di tangkap” Kata Sonya.
“Ya ga tau, kan itu kata bapak gue, lu tanya aja ke bapak gue hi hi hi” Jawab Dewi
“Bodo! Pokoknya kata nyokap gue korupsi itu jahaaaat banget kayak teroris” Kata Sonya “Eh Kintan, sini deh jangan temen sama Marni lagi, Mamanya Koruptor, najis!
Kintan tertegun mendengar kata-kata Sonya, dia tidak sanggup berkata-kata.
“Lho memang kenapa kalau dia berteman sama Marni?” Tanya Dewi.
“Ihh namanya najis ya menular hi hi hi Lu mau jadi najis juga? Ya terserah” kata Sonya
Kintan tidak sanggup melihat kenyataan sekelilingnya dia kembali melihat ke 3 anak lelaki tadi, melihat ke kawan Sonya dan kawan-kawan, dia melihat ke anak-anak yang lain mereka semua sepertinya melihat dia meneteskan airmata untuk Marni dan mereka semua mengatakannya ; jangan berteman dengan Marni….
Di dalam kelas 3b
“Anak-anak mohon perhatian semuanya , sebelum mulai pelajaran Ibu ingin menjelaskan pertanyaan yang ditanyakan beberapa orang murid.” Kata Bu Nina wali kelas 3b
Anak-anak mendadak diam, Bu Nina menunggu anak-anak tenang dulu lalu berkata:
“Ibu ingin bertanya, tolong yang sudah tau di jawab bergantian ya, siapa yang sudah pernah dengan kata Korupsi? Dengar dari mana atau siapa?”
“Saya Bu, kata Tono yang duduk di depan, nonton di televisi Bu.”
“Ya, Bu, lihat di televisi Bu.” Sambung menyambung anak-anak menjawab dari TV
“Saya mendengar dari Mama waktu mengobrol dengan Papa” jawab Sonya
“Ya, betul jadi kita mendengar dan melihat korupsi itu dari berita di TV.” Jawab Bu Nina
“Horeeee, aku betul” seru anak-anak rame-rame
Bu Nina kembali menenangkan murid-muridnya
“Menurut kalian, apa itu Korupsi?” Tanya Bu Nina kembali
“DPR Bu” kata Tono lagi, yang lain mengiyakan. Jawaban yang membuat Bu Nina tersenyum.
“Siapa yang mengerti apa itu Korupsi?”
Murid-murid saling melihat satu sama lainnya sambil berpikir tapi nampaknya mereka belum mengerti apa artinya
“Korupsi itu jahat, kata mama, lebih jahat dari pada Maling dan hampir sama dengan Teroris.” Kata Sonya “Jangan mau berteman sama anak korupsi”
“Ha???.” Seru yang lain ber ramai-ramai
“Teroris itu apa?” Tanya Dewi. “Huuuu Teroris aja enggak tau, cemeeen!” Kata seorang anak laki-laki
“Ehh, tidak boleh begitu, kalau kamu tau apa itu teroris ya jelaskan.” Kata Bu Nina
“Teroris itu yang suka bunuh banyak orang pake Bom.” Kata Tono
“Korupsi enggak ada yang pake Bom.” Kata Joko
“Sekarang kalian diam dulu anak-anak.”
Anak-anak diam kembali
“Siapa yang tau korupsi itu kejahatan seperti apa?” Tanya Bu Nina
Anak-anak tidak menjawab malah berbisik-bisik tapi tidak ada yang menjawab. Mereka kebingungan dengan kata korupsi itu
“Kalau begitu ibu beri contoh; misalnya ibu menyuruh Joko membeli Air Mineral yang harganya Rp. 3000.- Joko pergi membeli dan dia bilang bahwa Air Mineral ini harganya Rp. 5000.- Jadi Joko mengambil uang lebihnya Rp. 2.000.- Nah itu yang namanya Korupsi
“Wah, Joko Penipu!” kata seorang anak. “Pencuri!” “Maling!”
“Ehh, bukan Joko, kan Ibu bilang misalnya Joko.” Kata Bu Nina
“Kalau koruptor itu apa Bu?” Tanya Jane
“Koruptor itu orang melakukan korupsi” Jawab Bu Nina. “Anak-anak masih ada pertanyaan?”
“Lebih jahat mana Koruptor sama Maling?”
“Maling itu mengambil uang seseorang di suatu tempat, tapi Koruptor itu mencuri uang Negara sehingga Negara jadi miskin dan menyengsarakan banyak orang, jadi…. menurut kalian siapa yang lebih jahat?”
“Koruptor…….! Jawab mereka serempak
“Eh, Kintan kenapa, Nak ? Kenapa kamu menangis ?” Tanya Bu Nina. “Ga apa apa Bu, kata Kintan sambil menghapus airmatanya
“Anak-anak dengar pengumuman dari Ibu ya. Kawan kita Marni sedang di timpa musibah. Kalian mengerti…?”
“Mengerti, Bu guru….!”
“Bagus…! Bagaiman seharusnya sikap kita terhadap kawan kita yang sedang tertimpa musibah?”
“Menolong, Bu…!” Jawab sebagian anak-anak. “Kata mama ga boleh temen sama anak Koruptor, Najis!” Kata Sonya.
“Kalian dengar, anak-anak…! Kalian harus belajar untuk tidak menyalahkan orang lain apalagi mengatakan Najis! Mengerti…? Ibunya Marni sekarang disebut tersangka jadi dia belum tentu betul-betul melakukan korupsi. Mengerti…?
“Jika nantinya ternyata Ibunya terbukti melakukan Korupsi nanti dia akan di hukum tetapi… itu bukan salahnya Marni kawan kalian, mengerti….?”
“Mengerti Bu Guru……!” Jawab anak-anak…
“Bang minta siomay satu dong..!” Kata Mama Dani ke Penjual Siomay. “Baik Bu!” Jawab si Abang. Mama Dani dengan ibu-ibu yang lain sedang menunggu di tempat tunggu di depan sekolah
“Enggak pesan sekalian, Mama Mel?” Tanya Mama Dani yang anaknya duduk di kelas dua kepada Mamah Melati yang anaknya juga di kelas dua
“Ah nanya doang traktir kagak.” Jawab Mama Mela bercanda sambil ketawa
“Ntar gue korupsi dulu ya, baru gue traktir.” Jawab Mamah Dani
“Najis!” Kata Mama Mela sambil ketawa “Ntar gue mencret-mencret makan hasil korupsi.”
“Ala.. jangan muna deh lu, emangnya uang hasil korupsi teriak-teriak gue hasil korupsi?” Kata Mama Dani. “Lagian belum ada fatwa yang menyatakan uang korupsi haram.”
“Kalau ada fatwa pun belum tentu di dengar.” Kata Mama Mela
“Minimal kan bagi calon pelaku korupsi tau bahwa korupsi itu haram.” Kata Mama Dani
“Ah udah ah lu makan aja tuh, ga usah ceramah ah namanya Koruptor ya tetap aja Maling Busuk, nanti Si Marni juga bakal jadi Koruptor Najis!
“Eh Kintan…!” nunggu mama jemput ya?” Kata Mama Dani melihat Kintan melihatnya sambil melongo
Kintan sudah mendengar obrolan mereka dari tadi, airmatanya tak terasa menetes lagi. Dia tidak tau apa korupsi itu, korupsi adalah dunia orang dewasa.
Kintan tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan kawannya Marni jika harus menghadapi sikap semua orang, apa salah Marni……
Contoh Cerpen Islami tentang Kesabaran dan kemuliaan
Di sebuah desa, terdapat sebuah kerajaan yang sangat indah. Disana terdapat taman-taman bunga yang harum dan segar. Di kerajaan itu, hidup seorang Raja dan Ratu yang sangat arif, adil dan bijaksana. Mereka mempunyai seorang putra yang bernama Khalil Gibran, dia sering di panggil Pangeran Gibran.
Pada suatu hari, Pangeran Gibran mendapat tugas dari sang Ayah untuk mencari jati dirinya yang sesungguhnya, dengan satu syarat Gibran harus mendapatkan seorang pendamping yang tepat untuk membimbingnya.
“Wahai anakku, ku perintahkan kau berkelana untuk mencari jati dirimu yang sesungguhnya,”ucap Raja dengan serius. “Untuk apa Ayah, bukankah aku sudah bisa mencari jati diri di sekitar kerajaan ini saja?” Bertanya dengan seriusnya . “Ayah hanya ingin kau mandiri anakku, dengan tidak bergantung bahwa kau adalah putra seorang raja.” “Baiklah aku akan menuruti kehendakmu Ayahku” “Tapi dengan satu syarat,” ucap sang raja. “Kenapa harus ada syaratnya Yah. Apakah baginda tidak percaya dengan anakmu ini?” Penuh pertanyaan dalam benaknya. “Bukan aku tidak percaya anakku tapi, aku ingin kau berhasil dengan mencarian mu ini” “Memang apa Ayah syaratnya?” “Syaratnya tidak terlalu sulit, kau hanya tinggal mencari seorang teman yang bisa kau ajak berbagi suka dan duka dan sabar menemanimu, selama kau menjalankan tugas dariku. ” Dengan tenang Raja menjelaskan. “Baiklah Ayah! Setelah aku mendapatkan seorang teman seperti yang kau inginkan, aku akan langsung berangkat dalam pencarian jati diriku.” Dengan tersenyum, dia menjawab.
Keesokan harinya, diumumkan kepada semua rakyat barang siapa yang paling bisa sabar dia akan dipilih untuk menemani Pangeran, mencari jati dirinya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu tapi, bulan berganti bulan, Pangeran belum juga mendapatkan orang yang dicarinya. Akhirnya Pangeran pamit ke Raja untuk meminta izin mencari sendiri orang yang akan menemaninya. Sang Rajapun mengizinkan, dengan syarat dalam waktu seminggu Pangeran sudah harus menemukannya.
Dihari pertama pencariannya, dia bertemu dengan seorang gadis. Dia melihat kehebatan gadis itu berburu, dengan lincah gadis itu menggerak-gerakkan panahnya. Pangeran tidak menyangka, bahwa ada seorang gadis yang berpakaian jilbab rapi dan menutup semua badan denga balutan jubah yang rapi, bisa memanah sehebat itu. Pangeran mendekat seraya berkata “Hei kau!! Maukah kau mengajariku memenah?” Sang Pangeran mendekat. “Siapa kamu?” Ucap gadis itu. “Aku seorang pengembara yang ingin berburu.” Dia sedikit berbohong. “Dari mana asalmu?” Ucap gadis itu lagi. “Dari Desa sebelah.” Ujarnya. Begitu terus mereka bercakap-cakap, akhirnya gadis itu mau menemani dan mengajari Pangeran berburu. Pangeran yang tadinya tidak pernah berburu, maka dari itu sulit untuknya memahami ucapan gadis itu, tapi gadis itu tetap sabar mengajari Pangeran. Hari pertama Pangeran mulai bisa mengusai buruannya, sang gadis tetap sabar menuggu Pangeran sampai mendapatkan buruannya yang pertama. Hari sudah semakin petang. Sang gadis bertanyaan sesuatu kepada Pangeran. “Kamu tinggal dimana untuk sementara ini?” “Aku juga tidak tahu dimana aku harus tinggal, mungkin jika di luar hutan seperti ini aku bisa di makan binatang buas.” Ujarnya sedikit bercanda. “Jika kamu tidak keberatan, mari istirahat di gubuku untuk beberapa hari.” Tawar sang gadis. Tanpa berpikir panjang, Pangeran langsung mengiyakan tawaran gadis itu.
Setelah sampai di rumah gadis itu, Pangeran terkejut, ternyata sebuah Istana sangat besar yang ada di depan matanya.”Inilah gubuku yang aku katakan tadi kepadamu.” Suara gadis itu memecahkan lamunan Pangeran. “Emm….., iyaa.” Pangeran kikuk. “Mari masuk.” Ajak gadis itu. “Ternyata sungguh tidak disangka, gadis habit berburu itu adalah putri seorang Raja.” Guman Pangeran dalam hati. Ketika melihat sang putri datang, Ayah gadis itu tersenyum heran melihat gadis itu membawa seorang teman.”Siapa itu, nak?” Tanya Raja. “Dia adalah teman baru ku Yah, dia sedang berkelana di hutan, jadi aku ajak saja dia ke tempat kita, aku rasa Ayah juga tidak akan marah.” Raja hanya tersenyum, dan sangat senang anaknya mendapat kan seorang teman, yang tanpan dan gagah seperti Gibra, walaupun seorang laki-laki dia percaya bahwa anaknya tetap menjaga kemuhrimannya. Raja memang tidak mengetahui asal-usul Gibran, tapi dia yakin anaknya tidak mungkin sembarangan memilih teman. Sang Raja, tidak pernah membedakan orang biasa maupun bangsawan, bagi Raja yang terpenting Iman dan Taqwanya terhadap Allah SWT.
Keesokan harinya Pangeran dan gadis itu menghabiskan waktu untuk berburu. Pangeran memperhatikan tingkah laku gadis itu, yang selalu sabar mengajarinya, sampai-sampai membuatnya lupa akan satu hal, dia belum mengetahui nama gadis itu. Pangeran berhenti sejenak, dan beristirahat di tepi sungai, gadis itu mengikuti dari belakang. Pangeran memecahkan keheningan, bertanya sesuatu pada gadis itu. “Sejak kemarin kita bertemu, aku dan kamu bahkan belum tahu nama kita masing-masing.” “Sebenarnya aku juga ingin menanyakan hal yang sama, tapi aku sungkan.” Ucap gadis malu-malu. “Perkenalkan namaku Khalil Gibran” Dengan meletakan tangannya di depan dada “Nama yang jarang ku dengar, tapi mudah di ingat. Namaku sendiri Asyifa Hanin.” Dengan meletakan juga tangannya di depan dada.”Nama yang begitu indah terdengar, dan cantik seperti yang memiliki nama itu.” Putri Syifa tersipu malu, dengan pipi yang memerah merona, semakin menambah pesona pada dirinya. “Kamu sudah mengajakku kerumahmu dan mengenalkan ku pada orangtuamu, besok maukah kau ikut dengan ku?” “Kemana?” Putri merasa penasaran. “Ke suatu tempat, pasti kau akan suka.” Pangeran begitu yakin.”Baiklah, tapi kamu harus janji tempat itu haruslah sangat indah.””Ok!” Jawab Pangeran singkat.
Pagi-pagi sekali Pangeran dan Putri Syifa berangkat menuju tempat yang Pangeran janjikan. Sesampainya mereka berdua, ternyat Putri Asyifa sama terkejutnya seperti Pangeran beberapa hari yang lalu. Dia tidak menyangkan bahwa Gibran akan membawanya ketempat yang sangant indah itu, disana terdapat taman bunga yang sangat indah, beratus-ratus bunga yang tertanan disana, aromanya begitu segar masuk ke hidung hingga ke saraf-saraf terdalam Putri Syifa. “Syifa”, sapa Gibran, Syifa langsung terkejut dari lamunanya itu. “Mari masuk ajak Gibran.” Tapi syifa agak ragu, sebab dia tidak mengetahui jika Istana yang ada dihadapannya itu adalah tempat tinggal Gibran. “Jangan ragu, nanti kamu akan tahu sendiri seluruh isi Istana ini dan siapa yang memilikinya.” Ajak Gibra. Tanpa ada rasa ragu lagi akhirnya Syifa mengaguk setuju.
Setelah mereka berdua masuk, Syifa terkejut ketika melihat semua pelayan yang berada disitu melakukan Gibran sangat istimewa. Tapi Syifa hanya diam, biar nanti Gibran sendiri yang menjelaskan gumannya dalam hati. Sejak masuk ke Istana Pangeran tidak banyak bicara, dan dia pun belum mau mempertemukan Syifa dengan kedua orangtuanya. Pangeran hanya mempersilahkan Syifa masuk dan menunggunya di ruang makan. Hari semakin sore, tapi Pangeran Gibran juga belum kembali dan muncul di hadapannya untuk menjelaskan apa yang terjadi dan Istana siapa ini sebenarnya. Penuh segudang pertannyan di hati Putri Asyifa.
Sementara di dalam sana, Pangeran sedang memperhatikan Asyifa yang sejak dari tadi siyang menunggunya, dia sholat sendiri bahkan untuk mencari tempat wudhu saja dia seorang diri untuk memutari Istana yang luas itu. Ternyata dibalik ini semua Pangeran mempunyai rencana yang tersembunyi, dia sedang menguji Asyifa, apakah Asyifa bisa sabar menunggunya di depan meja makan yang disitu terdapat berbagai macam makanan yang lezat-lezat, padahal Pangeran sendiri pun tahu bahwa Asyifa belum makan sejak tadi siyang sampai hamper larut malam ini.
Dibelakang ternyata Pangeran tidak sendiri, dia ditemani sang Raja dan Ratu. Disitu juga dia menceritakan siapa Syifa sebenarnya, dan untuk apa dia membawanya kesitu. Dia menjelaskan kepada kedua orangtuanya, bahwa dia ingin orang yang menemaninya untuk mencari jati diri itu adalah Asyifa. Kedua orangtuanya sangat terkejut medengarnya, tapi Gibran tidak henti-hentinya meyakikan orangtuanya bahwa Syifalah yang pantas untuk menemaninya, karena sejak pertama bertemu sampai saat ini Syifa telah sabar untuk mengajari dan menemaninya berburu, hingga sekarang syifa tetap menunggunya, betapa kagumnya Raja dan Ratu mendengar dan melihat langsung apa yang dikatakan anaknya itu terutama Pangeran Gibran.
Akhirnya munculah Raja, Ratu dan Pangeran Gibran. Betapa terkejutnya Asyifa melihat mereka semua. Sang Ratu menghampirinya, “Jangan takut kami berdua adalah orangtua Gibran, Nak. Siapakah gerangan namamu gadis cantik?” Ratu tersemyum lebar. “Asyifa Ratu.” Ucapnya dengan lembut. “Nama yang indah,” ucap Ratu. “Apakah kamu siap, nak mendampingi anakku Gibran ini mengembara?” Putri terdiam sejenak, karena bingung dengan pertanyaan Raja. Pangeran Gibrab langsung angkat bicara, “Begini Ayahanda, saya belum memberitahu tentang hal itu, Kesabaran dan Kemuliaan yang dia miliki murni Ayah, bukan karena apa-apa.” “Wahai Gibran anakku, kau memang tidak salah memilih, kau memang mendapatkan seperti apa yang Ayah dan Ibumu inginkan.” “Asyifa.” “Iya, Baginda.” Ucap Syifa. “Maukah kau mendampingi anakku selamanya, bukan hanya mengembara, tapi lebih dari itu?” “Apapun yang Baginda inginkan InsyaAllah saya akan menjalankannya dengan ikhlas,” Ucapnya dengan lembut dan penuh dengan ketulusan. “Bagaimana Gibran, apa kau setuju dengan Ayah?” “Seperti yang Ayah lihat,” Ujarnya. “Baiklah, besok aku akan ke Istanamu, untuk memintamu menjadi Putri di Kerajaan ini.” Ucap Raja dengan lantang.
Tiga bulan berlalu, setelah Gibran dan Asyifa menikah dan menjalani bulan madu, akhirnya mereka melanjutkan pengembaraan mereka. Sepajang pengembaraanya, Pangeran Gibran sangat bahagia, karena dia didampingi oleh seorang Putri yang sangat sabar dan mulia hatinya, yaitu Putri Asyifa.
THE END