Pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang contoh pantun penutup yang lengkap dari berbagai tema seperti di acara pidato formal, sekolah, atau yang lucu dan pantun penutup pidato lainnya yang bisa anda sesuaikan dengan kebutuhan
Contoh Penutup pidato – sebagaian besar orang banyak yang menyangka Pidato kadang-kadang bisa berkesan bisa juga membosankan atau tidak menarik.
Padahal pidato itu selalu ada disetiap acara penting misalnya di acara tertentu, di sekolah, hingga pidato kegiatan rutin mingguan seperti Muhadaroh, Kultum Jumat Pagi dan sebagainya, dia akan membawakan sebuah tema tertentu, Nah supaya pidato kita memberikan kesan ada baiknya diselipkan dengan pantun.
Kumpulan Contoh Pantun Penutup Pidato
Berikut ini berbagai macam pantun penutup pidato yang bisa anda sesuaikan dengan keadaan tertentu:
1. Pantun Penutup Pidato Singkat
Sebelum memakai pantun penutup ini, ada baiknya didahului dengan kalimat seperti ini: “Banyak orang bilang, bahwa dalam menyampaikan sesuatu itu jangan bertele-tele Lebih baik to the point. Makin singkat, padat dan cepat, makin baik Makanya ada peribahasa berbunyi begini:
Ada Ikan sepat
Ada ikan betik
Pidato makin cepat
Pidato makin baik
Pergi berlayar menggunakan kapal
Tak lupa singgah ke kota Banyuwangi
Kami ucapkan selamat tinggal
Terima kasih sudah hadir di sini
Malam Jum’at naik kuda
Naik kuda keliling kota
Terima kasih hadirin semua
Sudah berkenan mendengar saya
Ibu siap memasak nasi
Padi tumbuh di tengah sawah
Kami tutup pidato ini
Kami ucapkan terima kasih
Bangun pagi untuk olahraga
Berolahraga pagi dengan ceria
Salam pamit dari saya
Untuk hadirin semuanya
2. Pantun Penutup Pidato Bahasa Jawa
Pantun penutup bahasa jawa ini sangat cocok bagi anda yang berasal dari pulau jawa berikut in yuk kita simak urainnya dibawah ini:
Mangan kupat
nang pinggir segoro
Yen kulo ono lepat,
kulo nyuwun ngapuro
Artinya:
Makan kupat
di pinggir Pantai
Jika saya ada salah,
mohon untuk dimaafkan
3. Pantun Penutup Pidato
Menutup pidato dengan pantun akan membuat pendengar terkesan, Apalagi di zaman yang sekarang ini sangat cocok jika penutup pidatonya dengan pantun.
Maka berikut ini beberapa contoh saja untuk Anda jiak ingin menutup pidato dengan pantun:
Padi habis tinggal jerami,
Bakar dulu hingga bersih.
Rupanya pidatoku sampai di sini,
Cukup sekian terimakasih.
Kalau ladang banyak hama,
Tak perlu petani untuk berpindah.
Hati masih ingin bersama,
Tapi waktu habislah sudah.
Pak tani pergi ke sawah
Pulang-pulang membawa sayuran
Jika perkataan saya banyak yang salah
Mohon kiranya untuk dimaafkan
Jika ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Jika ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa kembali
Menanam jagung di pinggir kampung
Jangan lupa tanam juga serai
Hari ini kita berjuang
Hari esok kita santai
Burung dara, burung cenderawasih,
asal burung dari Papua.
Cukup sekian terimakasih,
Moga bermanfaat untuk semua.
Jalan-jalan ke kota Mekah,
Ingin sembahyang berlama-lama.
Semoga pidato ini membawa berkah,
Membawa rahmat untuk bersama.
Kalau ada sumur di ladang,
Boleh saya menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh dong saya pidato lagi.
Bunga mekar di perbukitan,
Sawah luas di pedesaan.
Terimakasih untuk perhatian,
Mohon maaf untuk kesalahan.
Dari Irian banyak cenderawasih,
Roti mengembang diberi ragi.
Cukup sekian terimakasih,
Moga esok berjumpa lagi.
Tidur nyenyak di atas ranjang,
Air mengalir di kolam ikan.
Pidato saya memang panjang,
Walau panjang tapi menyenangkan.
Hari panas ditengah sawah,
Hutan rimba tempat si rusa.
Maafkan kalau ada salah,
Namanya juga manusia.
Ramai sungguh di hari raya,
Sungguh segar air kelapa.
Salam undur dari saya,
Kapan-kapan moga berjumpa.
Hujan jatuh dari langit
Air menetes diatas batu
Kesabaran memang sulit
Harus belajar sepanjang waktu
Lebah madu yang sangat manis
Madunya jernih dan tidak keruh
Bersabarlah tanpa habis
Hidupnya tenang, jiwanya teduh
Ikan gabus suka berenang
Dari sungai ke danau tepian
Orang yang sabar selalu tenang
Hidupnya mudah penuh kebahagiaan
Berlayar di atas kapal
Jangan lupa mampir ke kota Jambi
Kami mengucapkan selamat tinggal
Terima kasih sudah mampir ke sini
Mengendarai kuda bersama keluarganya
Naik kuda melintasi kota
Terima kasih banyak untuk semuanya
Sudah mau mendengar saya
Saya suka memasak nasi
Sambil makan di tengah sawah
Kami menutup acara ini
Dan mengucapkan terima kasih
Ayam berkokok di pagi hari
Mari kita bangun bersama sama
Kami menutup acara ini
Terima kasih untuk semua
Ke rumah paman naik diatas kapal
Naik becak ke kota Magelang
Kami mengucapkan selamat tinggal
Bagi tamu undangan yang telah datang
Liburan sekolah ke Magetan
Jangan lupa balik ke kampung
Kami melihat saudara dan teman
Semoga anda selalu beruntung
Tidur nyenyak di atas kerenjang
Saya bangun di pagi hari lagi
Jika ada umur yang panjang
Mari kita bertemu lagi
Ada pria dan wanita
Ada yang indah di sana
Cukup pidato saya
Terima kasih atas perhatiannya
Pergi ke pasar untuk menmui Bu
Winarsih
Jangan lupa mampir ke toko tani
Saya ucapkan terima kasih
Saya tak sabar untuk menghadiri acara ini
Makan siang di meja
Jangan lupa pakai tangan kanan
Kepada para hadirin semuanya
Matur nuwun saya ucapkan
Burung Irian
Burung cenderawasih.
Cukup sekian
Saya sampaikan terimakasih.
Kayu papan diatasnya batu
Diatasnya ada bunga setanggi.
Kapan kapan lainwaktu
Mari kita sambung lagi.
Ada Pisau dan arit
Alat untuk memotong duri.
saya Mohon pamit,
dan juga undur diri.
4. Pantun Penutup Pidato Lucu
Untuk bagian Pantun Penutup Pidato yang Lucu ini, saya tidak sarankan ya, karena kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidato berlangsung dalam acara formal dan dihadiri banyak tamu-tamu terhormat, karena bisa-bisa bukan malah mengundang gelak-tawa, tapi cemoohan. Oke langsung saja simak di bawah ini :
Pendidikan karakter penting sekali,
Harus diajarkan setiap hari,
Entah nanti tidak bersua lagi,
Jangan malu untuk berselfi.
Bertengkar tak ada guna,
Menang jadi abu kalah jadi arang,
Jangan malu untuk bertanya,
Saya tidak memakan orang.
Putih-putih bunga melati,
Harum mewangi di pagi hari,
Pidato saya cukup disini,
Jika rindu harap hubungi.
Mandi lumpur rambut berdaki,
Setalah kering berwarna putih,
Jangan pandang menatap sekali,
Saya sudah punya kekasih.
Bawa pinangan ke penghulu,
Hadiahkan dia sebungkus roti,
Maaf jika aku malu-malu,
Di depan ada pujaan hati.
Di China ada pendeta,
Berpidato tak henti cakap,
Semua sibuk entah mengapa,
Sehingga salam penutup tak terjawab.
Bertamasya ke penangkaran,
Melihat tiga anak buaya,
Jika ada yang ingin ditanyakan,
Silakan, sebelum saya lupa materinya.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Singgah sebentar membeli kuaci,
Pidato saya sampai disini,
Lain waktu kita sambung lagi.
Sungguh enak sayur buncis,
Dipulam bulat si buah pete,
Kututup pidato waktu sudah habis,
Bapak Kepala sudah mengode.
Jari telunjuk untuk menunjuk,
Cincin kawin di jari manis,
Kulihat teman-teman sudah ngantuk,
Tenang saja, pidatonya sudah habis.
Ke pulau seberang membawa barang,
Subuh hari berangkat berlayar,
Kalo pidatoku kurang panjang,
Silakan undang lagi, tapi bayar.
Burung elang si burung buas,
Jinak-jinak burung merpati
Kalau kawan-kawan belum puas,
Besok bisa kita ulang lagi.
Tahanlah pondok dengan kayu,
Untuk tempat makan berdua,
Jangan pada bubar dahulu,
Mari kita berdo’a bersama.
Sungguh enak ikan tuna,
Oleskan cabe menjadi pedas,
Cukup sekian dari saya,
Karna materinya sudah kandas.
5. Pantun Penutup Pidato Sekolah
Salah satu pengalaman berharga di sekolah ialah pidato. Baik pidato di depan kelas, maupun di lapangan untuk acara-acara tertentu. Baik pidato oleh guru maupun siswa.
Sebagai bumbu dalam pidato, Anda bisa membuat pantun pembuka pidato maupun pantun
[31]
Kalau ada sumur di ladang,
Boleh kita menumpang mandi.
Kalau Anda ingin pulang,
Pidato saya sebentar lagi.
[32]
Berakit-rakit ke hulu,
Berenang-renang ke tepian.
Anak-anak jangan bubar dulu,
Sudah ini kita kebersihan.
[33]
Untuk apa membuat tato,
Dosa besar bisa terkutuk.
Kalau saya sedang pidato,
Tolong jangan suka mengantuk.
[34]
Petik mangga dapat lima,
Cuci dulu supaya bersih.
Pidato saya tidak lama,
Cukup sekian terimakasih.
[35]
Sungguh indah pulau Jawa,
Singapura kotanya rapih.
Moga manfaat untuk semua,
Saya undur terimakasih.
6. Pantun Penutup Pidato dengan Salam
Tebal bulunya si beruang kutup,
Cairan es ia jadikan minum,
Sebelum acara kita tutup,
Kuucapkan Wassalamu’alaikum (baca salam)
Ternak-ternak si ikan teri,
Teri diternak dalam kolam,
Karena telah sampai di penghujung materi,
Kuakhiri dengan salam (baca salam)
Mahal harganya si batu bacan,
Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,
Salam penutup aku ucapkan,
Semoga semua dalam Lindungan-Nya (baca salam)
Gudang penyimpan si benih padi,
Padi dibawa ke tengah sawah,
Semoga kita bertemu lagi,
Salam penutup jadi pemisah (baca salam)
Motor matic tak pakai rantai,
Panaskan mesin di pagi hari,
Berpisah bukannya bercerai,
Semoga salam mempertemukan lagi (baca salam)
Berbaris shalat namanya syaf,
Magrib tiba matahari terbenam,
Bila ada salah kuharapkan maaf,
Akhir kata kuucapkan salam (baca salam)
Subuh hari mencari nafkah,
Pergi ke pasar dengan becak,
Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak (baca salam)
Publik figur mainkan adegan,
Untuk membuat film baru,
Sebelum semua kita usaikan,
Jawablah salam terakhirku (baca salam)
Kota Makkah di negeri Arab,
Tempat orang naik haji,
Salam pertama tak terjawab,
Semoga tidak kuulangi lagi (baca salam)
Hari minggu cuci sepatu,
Sepatu dijemur di pagi hari,
Sampai jumpa di lain waktu,
Salam pembuka mempertemukan lagi (baca salam penutup)
Panjang ekor ikan pari,
Ikan menyelam ke balik batu.
Mohon pamit undur diri,
Was salamu ‘alaikum wr wb.
Ikan emas dalam kolam,
Perahu besar hendak berlabuh.
Penutup pidato dengan salam,
Asslmu alaikum warohmatullah.
Awas pisau membuat luka,
Kalau luka susah obatnya.
Assalamu alaikum pidato dibuka,
Mohon jawab dengan sempurna.
Laut luas amat dalam,
Ikan paus pandai menyelam.
Dari lubuk hati yang paling dalam,
Kan kubuka pidato dengan salam.
7. Pantun Penutup Pidato Tentang Sabar
Sekarang mari kita lihat lagi pantun penutup pidato yang diiringi dengan kesabaran.
Hujan turun kebun basah,
Sangat indah tanduk rusa.
Sabar itu memang susah,
Belajarnya sepanjang masa.
Ular panjang pandai berkelit,
Meliuk-liuk seperti keris.
Bersabar memang terasa pahit,
Tapi buahnya sangat manis.
Dari sawah membawa gabah,
Pakai baju motifnya batik.
Sabarkan hati menghadapi musibah,
Kan diganti dengan yang lebih baik.
Sangat manis madu lebah,
Madunya bening tidak keruh.
Orang sabar berhati tabah,
Hidupnya tenang, jiwanya teduh.
Lada pedas tambah ketumbar,
Dipetik oleh anak kembar.
Marilah berlatih untuk sabar,
Agar jiwa terasa lebar.
Sudah tua gampang pikun,
Daun bidara tujuh lembar.
Kunci sukses itu tekun,
Kunci kuat itu sabar.
Besok ramai sunatan masal,
Juragan ikan hendak berlayar.
Jangan marah jangan menyesal,
Jadilah hamba yang penyabar.
Ikan emas suka berenang,
Dari sungai hingga telaga.
Orang sabar selalu tenang
Hidupnya mudah penuh bahagia.
Duduk manis di atas tikar,
Naik ke atas pakai tangga.
Sabar sabar selalu sabar,
Itulah jalan menuju surga.
Bunga mawar bunga selasih,
Air manis sekarang hambar.
Cukup sekian terimakasih,
Jangan lupa selalu bersabar.
Kumpulan Pantun Penutup Ceramah
Ceramah merupakan jenis pidato yang biasanya digunakan untuk tema keagamaan. Saat ini banyak sekali para ustadz yang menyelingi ceramahnya dengan pantun.
Tentu saja banyak sekali pantun agama yang sangat cocok untuk pidato keagamaan. Kadang lucu, kadang penuh nasehat. Berikut ini beberapa contoh pantun untuk penutup ceramah.
Untuk apa jadi bujang,
Hidup sepi sendiri saja.
Ingin hati ceramah panjang,
Apa daya masih ada acara.
Mekah sudah, Madinah sudah,
Pulang ke kampung urusin Ladang.
Ceramah sudah makan sudah,
Perut kenyang pikiran lapang.
Sudah tua sakit punggung,
Tetangga mati ikut melayat.
Bukan maksud untuk menyinggung,
Saya ceramah sampaikan ayat.
Anak lulus sudah ujian,
Tinggal tunggu siapa meminang.
Kalau sudah dengar pengajian,
Hati adem pikiran tenang.
Pempek campur cuka,
Makan rujak banyak pepaya.
Kalau bapak ibu suka,
Boleh lah undang saya.
Mangga harum namanya kueni,
Sayang sedang sakit gigi.
Ceramah saya sampai di sini,
Besok yuk ngaji lagi.
Kalau sudah punya gergaji,
Potong kayu jangan dibelah.
Kalau bapak rajin ngaji,
Rajin juga sholat berjamaah.
Itu lihat bapak hansip,
Sumringah saat dipuji.
Menuntut ilmu itu wajib,
Jangan malas pergi mengaji.
Jika hari sedang hujan,
Sungai kecil selalu bersihkan.
Jika ingin selamat badan,
Perintah Allah yuk laksanakan.
Sungguh pahit rasa jamunya,
Sudah minum kita makan.
Kalau sudah tahu ilmunya,
Mari sama-sama kita amalkan.
Kumpulan Pantun Penutup Presentasi
JIka anda Ingin presentasi Anda memukau dan berkesan, Salah satu caranya dengan membukanya dengan pantun dan menutupnya juga dengan pantun Kami buatkan beberapa pantun untuk penutup presentasi.
Ada ikan ada mangga,
Sudah dimasak langsung makan.
Cukup sekian dari saya,
Kalau bertanya, silakan.
Lebah datang suka menyengat,
Badan letih sampai berkeringat.
Jangan bubar jangan minggat,
Mungkin Anda ada yang minat.
Jangan terlalu kejar dunia,
Hidup ini bersantai saja.
Jika ada yang mau bertanya,
Saya persilakan sekarang saja.
Angin berhembus berkelana,
Hujan indah rintik-rintiknya.
Tidak ada yang sempurna,
Mohon saran dan kritiknya.
Pak Mamat punya burung Kenari,
Burung dijemur hingga siang,
Pembicaraan berakhir sampai disini,
Salah dan janggal mohon maafkan.
Bayi merangkak di atas tanah,
Merangkak hingga ke belakang rumah,
Semoga pidato ini jadi berkah,
Untuk lentera di alam barzah.
Karena godaan si tampan rupa,
Maka terayu putri mahkota,
Mohon maaf atas segala kata,
Yang mungkin mengusik lautan jiwa.
Sapi disembelih berlumur darah,
Potong dagingnya di hari Qurban,
Mohon maaf segala salah,
Juga khilaf mohon dimaafkan.
Jalan-jalan ke Palangkaraya,
Beli rambutan serta semangka,
Jangan malu untuk bertanya,
Sebelum kita menutup acara.
Pisau menggores menjadi luka,
Rasanya sakit amatlah pedih,
Cukup sekian dari saya,
Saya haturkan terima kasih.
Ambillah papan bawalah paku,
Paku di pukul dengan tembaga,
Maafkan salah kata-kataku,
Namanya juga manusia biasa.
Pergi memancing ikan nila,
Nila dipancing di hari senja,
Salam undur diri dari saya,
Untuk teman-teman semuanya.
Penjahit benang di dalam peti,
Ibu Tuti menjahit kebaya,
Saya pamit untuk undur diri,
Terima kasih atas perhatiannya.
Kemumu di dalam semak,
Lari terbang mendengar babat,
Terima kasih telah menyimak,
Semoga bisa memberi manfaat.
Pergi ke pasar menjual rambutan,
Pasar dibuka pagi senin,
Sampai jumpa teman-teman,
Semoga bertemu di kesempatan lain.
Kalau ada sumur di ladang,
Bolehlah menumpang mandi,
Kalau ada umur yang panjang,
Semoga bisa berjumpa lagi.
Tanam bunga tanam kubis,
Tanam juga tanaman lada.
Bukan karena materi habis,
Tapi waktu sudah tak ada.
Batu pecah dibenturkan,
Rusak bunga di tengah taman.
Terimakasih kami haturkan,
Untuk semua teman-teman.
Bunga melati di pekarangan,
Tumbuh cepat segera besar.
Saya masih banyak kekurangan,
Maklum masih tahap belajar.
Kalau ada sumur di ladang,
Airnya segar untuk mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh saya presentasi lagi.
Indah bunga di tengah taman,
Duduk santai makan ketan.
Sampai jumpa teman-teman,
Sampai jumpa di lain kesempatan.
Badan gemuk banyak lemak,
Kalau lebaran buat ketupat.
Terimakasih sudah menyimak,
Moga presentasi bawa manfaat.
Kumpulan Pantun Penutup Dakwah
Berikutnya adalah pantun sebagai penutup dakwah. Pantun ini tentunya kombinasi dari pantun lucu dan pantun nasehat tentang kesehatan. Ini dia bait-bait pantunnya.
Irian cenderawasih,
Anak monyet sakit gigi.
Cukup sekian terimakasih,
Jangan lupa undang saya lagi.
Kalau sudah minum jamu,
Akan sehat seluruh badan.
Kalau sudah banyak ilmu,
Jangan lupa diamalkan.
Anak ayam di pinggir kali,
Mencari makan pagi-pagi.
Sekarang yang ngaji banyak sekali,
semoga sholat subuh tak telat lagi.
Kalau ingin pergi ke Turki,
Harus banyak nabung duit.
Kalau ingin banyak rezeki,
Banyak sedekah jangan pelit.
Kelopak bunga amat bersih,
Bunga merambat sangat tinggi.
Ibu Bapak terimakasih,
Assalamu alaikum saya pergi.
Sungguh gagah raja Malaya,
Dari Malaka ke neger Campa.
Sampai di sini ceramah saya,
Wassalamu alaikum sampai jumpa.
Kalau ada sumur di ladang,
Boleh kita menumpang mandi.
Kalau ceramah saya kurang panjang,
Boleh Anda mengundang lagi.
Duduk santai di waktu petang,
Taman indah airnya memancar.
Kepada hadirin yang datang,
moga rezekinya makin lancar.
Bukan lebah bukan sigung,
Mungkin kancil bukan lutung.
Jangan marah jangan tersinggung,
Ini ceramah bukan manggung.
Ambil pisau buka ketupat,
Sayur lodeh boleh campurkan.
Kalau ada ilmu di dapat,
Mohon untuk diamalkan.
Berikut juga jika membutuhkan beberapa refeerensi tentang macam-macam materi pidato:
Sekian beberapa contoh dari pantun pidato penutup dari berbagai tema yang menarik dan terlengkap, sehingga bisa disesuaikan dengan pidato yang sudah dibawakan.